Tejowulan

Revisi sejak 13 November 2012 13.54 oleh Akuindo (bicara | kontrib) (beda kan raja dgn mahapatih.raja lebih tinggi drpd mahapatih/pangeran/wali raja)

KGPHPA Tedjowulan (EYD: Tejowulan) (lahir di Surakarta, 3 Agustus 1954) adalah pepatih dalem Kasunanan Surakarta yang dinobatkan pada tahun 2012. Pada tanggal 9 November 2004 ia pernah dinobatkan pendukungnya sebagai Pakubuwana XIII. Pangeran Tejowulan mengakhiri dualisme kepemimpinan di Kasunanan Surakarta setelah ber-rekonsiliasi dengan kakaknya, Pangeran Hangabehi (Pakubuwana XIII) pada bulan Juni 2012. Tejowulan sendiri menjadi mahapatih dengan gelar KGPHPA (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung). Walaupun rekonsiliasi sempat ditentang oleh beberapa anggota keluarga (terutama Gusti Moeng dan pendukungnya), namun atas dukungan Pemkot Surakarta dan masyarakat, Hangabehi dan Tejowulan berhasil rujuk, dan membentuk dwitunggal.

Mahapatih Pakubuwana XIII
Mahapatih Sunan Surakarta
Mulai menjabat
2004-2009: Posisi diperebutkan dengan Pangeran Tejowulan
2009
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
KGPHPA Tedjowulan

(1954-08-03)3 Agustus 1954
Surakarta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan

Nama aslinya adalah GRM Suryo Sutejo, sebagai anak Pakubuwana XII Surakarta dari istri keempatnya, Pradapa Ningrum. Ia dididik di Akademi Militer di Bandung pada 1984 dan pensiun sebagai Kolonel Infanteri. Pada tanggal 31 Agustus ia berada di rumah Mooryati Soedibyo di Surakarta sebagai pewaris oleh para pengikutnya menyatakan dengan gelar sebagai "Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangku Negara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram". Pada tahun 1982 ia menikah di keraton dengan Raden Ayu Nanik Indiastuti, Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan.

Lihat pula