Karotenoid

Revisi sejak 15 November 2012 04.43 oleh Kembangraps (bicara | kontrib) (revisi + penambahan teks)

Karotenoid adalah pigmen organik yang ditemukan dalam kloroplas dan kromoplas tumbuhan dan beberapa organisme fotosintetik lainnya seperti alga ("ganggang"), sejumlah bakteri, dan beberapa fungi[1]. Karotenoid dapat diproduksi oleh semua organisme tersebut dari lipid dan molekul-molekul penyusun metabolit organik dasar. Hewan yang heterotrof memperoleh karotenoid dari makanan mereka dan dapat memanfaatkannya.

Pigmen merah pada buah tomat adalah likopena, suatu karotenoid.

Ada lebih dari 600 karotenoid yang dikenal[2] Manusia dapat menyerap dan membawa sekitar 25 jenis karetonoid ke dalam aliran darah.[2]. Ada dua kelompok besar, yaitu xantofil (karotenoid yang membawa atom oksigen) dan karotena (karotenoid yang murni hidrokarbon, tidak memiliki atom oksigen). Semua karotenoid adalah tetraterpenoid karena terbentuk dari delapan molekul isoprena sehingga memunyai 40 atom karbon.

Sebagai pigmen, karotenoid pada umumnya menyerap cahaya biru dan memantulkan warna-warna berpanjang gelombang besar (merah sampai kuning kehijauan). Pewarna alami pada kisaran merah, jingga, sampai kuning banyak yang merupakan anggotanya, seperti likopena, karotena, lutein, dan zeaxantin.

Karotenoid memegang dua fungsi utama dalam tumbuhan dan alga. Fungsi pokok pertama adalah menyerap energi cahaya untuk digunakan dalam fotosintesis. Fungsi kedua adalah melindungi klorofil dari kerusakan akibat cahaya. Pada manusia, empat karotenoid (beta-karotena, alfa-karotena, gamma-karotena, dan beta-.kriptoxantin) memiliki aktivitas vitamin A (yang berarti dapat dikonversi menjadi retinol) dan juga dapat bertindak sebagai antioksidan. Pada mata manusia, dua karotenoid lainnya (yaitu lutein dan zeaxantin) berperan langsung sebagai penyerap cahaya biru dan cahaya di sekitar sinar ultraviolet yang bersifat merusak sehingga melindungi makula pada retina. Manusia dapat menyerap dan membawa sekitar 25 jenis karetonoid ke dalam aliran darah.[2] Karetonoid tersebut ditransportasikan oleh partikel kolesterol yang kaya lipid ([[LDL] di dalam tubuh karena senyawa tersebut paling baik larut dalam lipid.[2]



Karotenoid tidak hanya ditemukan pada buah dan sayuran (tumbuhan), tetapi juga pada organisme lain seperti ganggang dan beberapa jenis bakteri fotosintetik, serta pada beberapa jenis fungi dan bakteri non-fotosintetik.

Jenis

Secara umum, semua karorenoid merupakan struktur asiklik C40H56 yang tersusun dari 8 unit isoprenoid (C5).[3] Senyawa tersebut dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu karoten yang umum ditemukan pada sayur atau buah berwarna kuning, dan xantofil yang umum ditemukan pada sayur atau buah berwarna hijau.[4][3] Karoten hanya mengandung atom karbon dan hidrogen, sementara xantofil adalah bentuk turunan teroksigenasi dari karotenoid yang memiliki satu atau lebih atom oksigen.[3]

Berikut ini adalah jenis-jenis karotenoid yang umum ditemukan:

Jenis karotenoid Peran Sumber Struktur kimia
Beta-karoten -Nutrisi esensial yang diubah tubuh menjadi vitamin A[4]

-Antioksidan lemah, tapi efektif dalam menghambat oksigen tunggal[2]

-Menstimulasi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak[2]

-Meningkatkan aktivitas sel-sel imun[2]

-Melindungi kornea mata dari sinar UV[2]

Wortel, ubi, mangga, labu [5]
 
Likopen -Pigmentasi warna merah pada berbagai jenis buah[2]

-Melindungi kulit dari sinar UV[2]

-Menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah (LDL)[2]

-Antioksidan kuat untuk mengurangi kerusakan DNA dan protein tubuh[2]

-Melindungi dari kanker kulit, Kanker prostat, kanker adrenal, dan kanker prostat.[2]
Tomat, semangka, anggur merah, jambu biji, pepaya [4]
 
Lutein -Pigmentasi warna kuning dan hijau pada berbagai jenis makanan[2]

-Bersama dengan zeaxantin merupakan penyusun setengah karotenoid dalam retina mata[2]

-Menyerap sinar biru yang membahayakan tubuh [2]

-Melindungi mata dari degenerasi dan katarak[2]

-Dapat berperan dalam melawan kanker kolon[2]
Bayam, parslei, kuning telur, alpukat, brokoli, paprika, kol, selada air, jagung [2][4]
Zeaxantin Bersama dengan lutein merupakan jenis karotenoid satu-satunya dalam makula mata[2]

-Menyerap sinar biru yang membahayakan tubuh [2]

-Melindungi mata dari degenerasi dan katarak[2]

Jagung [4]
 

Referensi

  1. ^ (Inggris) Hirschberg J, Cohen M, Harker M, Lotan T, Mann V, Pecker I (1997). "Molecular genetics of the carotenoid biosynthesis pathway in plants and algae". Pure & Appl Chem. 69 (10): 2151. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v (Inggris) Best, B (2009). "Phytochemicals as Nutraceuticals". Diakses tanggal 16-07-2011. 
  3. ^ a b c (Inggris) "Plant Pigment - Carotenoids". Science Jrank. 2011. Diakses tanggal 10-07-2011. 
  4. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mithra
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WHFoods

Pranala luar