Baung

genus ikan
Revisi sejak 16 November 2012 15.59 oleh MerlIwBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: jv:Iwak Baung)
Baung
Baung kuning, dari Darmaga, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Hemibagrus

Bleeker, 1862
Spesies tipe
Bagrus nemurus
Species

Lihat pada teks.

Sinonim
  • Macropterobagrus
    Nichols, 1925
  • Brachymystus
    Fowler, 1937

Baung adalah nama segolongan ikan yang termasuk ke dalam marga Hemibagrus, suku Bagridae. Ikan yang menyebar luas di India, Cina selatan dan Asia Tenggara ini[1] juga dikenal dengan banyak nama daerah, seperti ikan duri, baong, baon (Mly.), bawon (Btw.), senggal atau singgah (Sd.), tagih atau tageh (Jw.), niken, siken, tiken, tiken bato (Kalteng), dan lain-lain.[2]

Baung masih sekerabat dengan lele (bangsa Siluriformes). Nama marganya, Hemibagrus, berasal dari kata bahasa Latin hemi yang berarti “setengah” atau “separuh”, dan bagrus, yang dipungut dari pelafalan Muzarab bagre atas perkataan Yunani pagros, yakni nama sejenis ikan laut (Ingg.: seabream).[3]

Pengenalan

 
Kepala baung kuning yang masih kecil. Darmaga, Bogor

Marga Hemibagrus pada mulanya dianggap satu dengan marga Mystus (ikan-ikan keting atau lundu), atau yang sebelumnya dikenal sebagai Macrones. Marga ini dipisahkan, salah satunya ialah karena anggotanya yang dewasa umumnya memiliki tubuh yang berukuran besar.[4] Sejenis baung dari Indocina bagian tengah, H. wyckioides, diketahui sebagai jenis baung terbesar yang dapat mencapai bobot tubuh 80 kg.[5] Bertubuh agak mirip dengan lele, ikan-ikan baung memiliki kepala yang memipih agak mendatar, dengan bagian tulang tengkorak yang kasar di atas kepala tak tertutupi oleh kulit, dan sirip lemak yang berukuran sedang berada di belakang sirip punggung (dorsal).[4] Baung bertubuh licin tanpa sisik di tubuhnya; dan serupa dengan lundu dan patin, baung memiliki tiga duri yang berbisa (patil), yakni pada sepasang sirip dadanya, dan sebuah lagi berada di awal sirip punggungnya.

Sifat Biologis

Baung adalah ikan air tawar yang dapat hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Bahkan di Sungai Musi (Sumatera Selatan), baung ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau. Selain itu, ikan ini juga banyak ditemui di tempat-tempat yang letaknya di daerah banjir. Secara umum, baung dinyatakan sebagai ikan yang hidup di perairan umum seperti sungai, rawa, situ, danau, dan waduk.

Baung bersifat noktural. Artinya, aktivitas kegiatan hidupnya (mencari makan, dll) lebih banyak dilakukan pada malam hari. Selain itu, baung juga memiliki sifat suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai tempat habitat hidupnya. Di alam, baung termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Namun ada juga yang menggolongkannya sebagai ikan carnivora, karena lebih dominan memakan hewan-hewan kecil seperti ikan-ikan kecil (Arsyad, 1973). Pakan baung antara lain ikan-ikan kecil, udang-udang kecil, remis, insekta, molusca, dan rumput.

Pemanfaatan

Di Asia Tenggara, baung merupakan ikan konsumsi yang penting.[5] Tekstur dagingnya berwarna lembut, putih, tebal tanpa duri halus, sehingga sangat digemari masyarakat.[6] Berbagai masakan ikan baung yang terkenal enak, di antaranya adalah pindang baung dari Sumatera Selatan dan baung asam padeh dari Riau, serta ikan baung panggang dari Kalimantan. Selain itu, ikan baung juga biasa dijadikan ikan asap.

Salah satu jenisnya, yakni baung putih (H. nemurus), telah berhasil dikembangkan pembenihannya dan dibudidayakan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi semenjak tahun 1998.[6]

Jenis-jenisnya

Secara biogeografi, marga Hemibagrus diketahui menyebar luas di sebelah timur lembah Sungai GanggaBrahmaputra dan di selatan aliran Sungai Yangtze. Ragam jenis yang tertinggi berkembang di wilayah Paparan Sunda.[4]

Berikut ini adalah tabel spesies anggota marga Hemibagrus menurut daftar yang disusun Ferraris (2007)[7]:

Spesies[7] Author[7] Penyebaran[7] Nama umum
Hemibagrus baramensis (Regan, 1906). Endemik di Sungai Baram, Serawak.
H. bongan (Popta, 1904) Endemik di aliran sungai-sungai Kapuas, Rajang dan Baram, Kalimantan bagian barat.
H. caveatus Ng, Wirjoatmodjo & Hadiaty, 2001 Endemik di sekitar lembah Sungai Alas, Aceh
H. centralus Mai, 1978 Vietnam bagian utara
H. chrysops[4] Ng & Dodson, 1999 Terbatas di aliran sungai-sungai Sadong dan Rajang, Serawak.
H. filamentus (Fang & Chaux, 1949) Lembah sungai Mekong bagian tengah dan hilir
H. fortis (Popta, 1904) Kalimantan
H. furcatus Ng, Martin-Smith & Ng, 2000 Lembah sungai Segama, Sabah
H. gracilis[1] Ng & Ng, 1995 Wilayah Endau-Rompin, Semenanjung Malaya
H. guttatus (La Cepède, 1803) Cina selatan dan Laos
H. hainanensis (Tchang, 1835) Hainan
H. hoevenii (Bleeker, 1846) Sungai-sungai Kapuas dan Baram (Kalimantan bagian barat), Musi dan Batanghari (Sumatra bagian timur), serta lembah sungai Muar, Semenanjung Malaya.
H. hongus Mai, 1978 Vietnam bagian utara
H. imbrifer Ng & Ferraris, 2000 Lembah sungai Salween, Thailand
H. johorensis (Herre, 1940) Semenanjung Malaya dan Sumatra
H. macropterus Bleeker, 1870 Cina selatan
H. major  Roberts & Jumnongthai, 1999 Phetchabun, Thailand.
H. maydelli (Rössel, 1964) Sungai Khrisna, India
H. menoda (Hamilton, 1822) Sungai-sungai Gangga, Brahmaputra, Mahanadi dan Godawari di India dan Bangladesh
H. microphthalmus (Day, 1877) Sungai-sungai Manipur (India), Irawadi dan Sittang (Burma), serta Salween (Thailand)
H. nemurus (Valenciennes, 1840) Jawa, dan kemungkinan pula wilayah-wilayah di sekitarnya. Baung putih, baung sungai
H. olyroides (Roberts, 1989) Endemik di aliran Sungai Kapuas, Kalbar
H. peguensis (Boulenger, 1894) Sungai-sungai Irawadi, Sittang dan Pegu (Burma),
H. planiceps (Valenciennes, 1840) Terbatas di Jawa Baung kuning
H. pluriradiatus (Vaillant, 1892) Cina selatan dan Laos
H. punctatus (Jerdon, 1849) Tamil Nadu dan Mysore, India
H. sabanus (Inger & Chin, 1959) Terbatas di sekitar Sungai Kinabatangan, Sabah
H. spilopterus[5] Ng & Rainboth, 1999 Lembah sungai Mekong bagian hilir.
H. variegatus Ng & Ferraris, 2000 Lembah sungai Tenasserim, Burma
H. velox Tan & Ng, 2000 Sungai-sungai di Sumatra tengah
H. vietnamicus Mai, 1978 Laos dan Vietnam bagian utara
H. wyckii (Bleeker, 1858) Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya, serta di wilayah Paparan Sunda Baung kunyit
H. wyckioides (Fang & Chaux, 1949) Kamboja, Laos, Thailand dan Cina selatan

Pengecualian

Nama baung kadang-kadang juga digunakan untuk menyebut jenis-jenis ikan yang berbentuk serupa dalam suku Bagridae, namun tergolong ke dalam marga yang lain di luar Hemibagrus. Misalnya, [8]

Referensi

  1. ^ a b Ng, Peter K. L. (1995). "Hemibagrus gracilis, a New Species of Large Riverine Catfish (Teleostei: Bagridae) from Peninsular Malaysia" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 43 (1): 133–142. 
  2. ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort (1913). The fishes of the Indo-Australian Archipelago, II. Malacopterygii, Myctophoidea, Ostariophysi: I. Siluroidea. E.J. Brill. Leiden.
  3. ^ Hemibagrus planiceps pada laman ZipCodeZoo.
  4. ^ a b c d Ng, Heok Hee (1999). "Morphological and Genetic Descriptions of a New Species of Catfish, Hemibagrus chrysops, from Sarawak, East Malaysia, with an Assessment of Phylogenetic Relationships (Teleostei: Bagridae" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 47 (1): 45–57. 
  5. ^ a b c Ng, Heok Hee (1999). "The Bagrid Catfish Genus Hemibagrus (Teleostei: Siluriformes) in Central Indochina with a New Species from the Mekong River" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 47 (2): 555–576. 
  6. ^ a b BBPBAT Sukabumi (tanpa tahun) Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan Baung
  7. ^ a b c d Ferraris, Carl J., Jr. (2007). "Checklist of catfishes, recent and fossil (Osteichthyes: Siluriformes), and catalogue of siluriform primary types" (PDF). Zootaxa. 1418: 1–628. 
  8. ^ List of Freshwater Fishes for Indonesia dari FishBase

Pranala luar