Viktor Yushchenko
Viktor Andriyovych Yushchenko (Ukraina: ⓘ Viktor Andrijovyč Juščenko) (lahir 23 Februari 1954) adalah Presiden ke-3 Ukraina yang menjabat sejak 23 Januari 2005 hingga 25 Februari 2010. Yushchenko lahir di sebuah kampung bernama Khoruzhivka di Oblast Sumy (Ukraina Tenggara) yang berbatasan dengan Rusia dalam sebuah keluarga guru. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Ukraina dari tahun 1999 hingga 2001. Pada 1993, ia menjabat gubernur bank sentral dan naik ke kursi perdana menteri atas penunjukan Presiden Leonid Kuchma pada 1998.
Popularitasnya naik karena berhasil memperbaiki ekonomi negara dari posisi hiperinflasi menjadi stabil. Presiden Kuchma memecatnya pada 2001 karena terlalu populer. Sejak itu, ia memimpin kubu oposisi Ukraina. Sebagai pemimpin koalisi politik Ukraina Kita (Nasha Ukrayina), dia adalah kandidat oposisi dalam pemilu Ukraina tahun 2004. Komisi Pemilu Pusat Ukraina menyatakannya sebagai pemenang pemilu 26 Desember 2004. Semenjak menjabat presiden sejak 23 Januari 2005, ia memecat sebagian besar anggota kabinetnya termasuk Perdana Menteri Yulia Tymoshenko pada 8 September 2005, karena tuduhan korupsi. Keluarga Yushchenko mempunyai tiga putri dan dua putra.
Pemilu Parlemen dan Pemilu Presiden
Protes korupsi yang merajalela, pemilu yang diwarnai jual-beli suara dan intimidasi, serta memprotes pemilu langsung untuk memilih presiden mewarnai kehidupan politik di Ukraina. Warna oranye dipilih oleh para demonstran sebagai warna resmi simbol perjuangan untuk mendukung kubu Viktor Yushchenko yang oposisi selama kampanye pemilu presiden. Revolusi Oranye sering disebut Revolusi Chestnut, yakni sejenis pohon yang banyak tumbuh di ibukota Ukraina yang bernama Kiev.
Lebih dari 20 kandidat termasuk Perdana Menteri Viktor Yanukovych dan tokoh oposisi Viktor Yushchenko berebut kursi presiden pada pemilu 30 Oktober 2004. Perbedaan kedua kandidat utama yang kurang dari satu persen mengharuskan keduanya mengikuti pemilu tahap kedua. Ternyata, pemilu tahan kedua dilaksanakan pada 21 November 2004 mengunggulkan kandidat Viktor Yanukovych dengan 49,58% berbanding 46,57% untuk Viktor Yushchenko.
Viktor Yushchenko langsung menuduh hasil penghitungan suara yang diumumkan Komisi Pemilihan Nasional disebut sebagai kecurangan dan menyerukan kepada para pendukungnya untuk melakukan demonstrasi massal menentang Yanukovych. Pendapat senada dikemukakan oleh para pemantau domestik dan internasional. Yanukovych dituduh menggunakan segala cara untuk memenangi pemilu. Krisis politik menjerat Ukraina.
Demonstrasi besar-besaran digelar pendukung Yushchenko di Kiev. Walau melibatkan ratusan ribu orang, demonstrasi berlangsung damai. Gelombang demonstrasi yang tiada putus berujung pada pembatalan hasil pemilu yang sudah diputuskan oleh Komisi Pemilihan Ukraina. Kemenangan yang sudah berada dalam genggaman Yanukovych segera jatuh setelah pihak oposisi menggugat kecurangan pemilu ke Mahkamah Agung. Atas gugatan itu, Mahkamah Agung membatalkan pemilu dan menetapkan pemilu ulang.
Pemilu ulang 26 Desember 2004 dimenangi Viktor Yushchenko dengan 51,99%. Viktor Yanukovych meraih 44,20%. Secara tegas Yanukovych menolak pemilu ulang dengan menggugat hasil pemilu melalui Mahkamah Agung tetapi ditolak. Keputusan Mahkamah Agung dinilai masyarakat internasional sebagai bijak. Yushchenko membangkitkan harapan baru karena dikenal memiliki integritas pribadi, bertekad memberantas korupsi, dan mendorong perbaikan ekonomi.
Pada kampanye pemilihan presiden 2004, Yushchenko sempat diracun oleh musuh politiknya sehingga wajahnya yang sebelumnya dikenal tampan berubah menjadi berkerut dan menyeramkan. Dokter mendiagnosanya dengan pankreatitis akut.
Presiden
Pelantikan
Pada 23 Januari 2005, pukul 12pm (waktu Kiev) diadakan acara pelantikan Viktor Yushchenko untuk menjabat Presiden Ukraina. Pada acara itu, hadir sejumlah pejabat negara, yaitu:
- Arnold Rüütel, Presiden Estonia
- Adrienne Clarkson, Gubernur Jenderal Kanada
- Vaira Vīķe-Freiberga, Presiden Latvia
- Vladimir Voronin, Presiden Moldavia
- Aleksander Kwaśniewski, Presiden Polandia
- Traian Băsescu, Presiden Rumania
- Ivan Gašparovič, Presiden Slowakia
- Ferenc Mádl, Presiden Hongaria
- Artur Rasizade, Perdana Menteri Azerbaijan
- Jan Peter Balkenende, Perdana Menteri Belanda
- Jaap de Hoop Scheffer, Sekretaris Jenderal NATO
- Nino Burjanadze, Ketua Parlemen Georgia
- Artūras Paulauskas, Ketua Seimas (Parlemen Lithuania)
- Colin Powell, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
- Tamu kehormatan Václav Havel, mantan Presiden Republik Cheko
Lihat juga
Pranala luar
- (Inggris) Situs pribadi Viktor Yushchenko - My Ukraine
- (Inggris) TAK! (YA!) - Situs web resmi kampanye presiden
- Ukraine political crisis
- Yushchenko is suffering from a Dioxin
- Yushchenko calls for army to join revolution
- Yushchenko claims victory in re-run
- Stephen Velychenko, "Yushchenko's Place in History: A Leader who Failed his People?http://www.spectrezine.org/yushchenkos-place-history-leader-who-failed-his-people
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Vadym Hetman |
Gubernur Bank Nasional Ukraina 1993–1999 |
Diteruskan oleh: Volodymyr Stelmakh |
Didahului oleh: Valeriy Pustovoitenko |
Perdana Menteri Ukraina 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Anatoliy Kinakh |
Didahului oleh: Leonid Kuchma |
Presiden Ukraina 2005–sekarang |