2 Samuel 24
2 Samuel 24 (atau II Samuel 24, disingkat 2Sam 24) adalah bagian terakhir dari Kitab 2 Samuel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 25 ayat.
- Berisi riwayat Daud yang menjadi raja atas seluruh Israel, terutama hal penghitungan penduduk serta akibatnya.
- Pasal ini dan yang lain mulai dari pasal 21 berisi kisah-kisah pelengkap yang berkaitan dengan masa pemerintahan Daud. Kisah-kisah itu tidak disajikan sesuai dengan urutan peristiwa; sebaliknya kisah-kisah itu merupakan lampiran dari 1 dan 2 Samuel. Beberapa peristiwa yang tercantum terjadi pada bagian awal pemerintahan Daud.[3]
Waktu
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- 2 Samuel 24:1–17 = Pendaftaran dan hukuman (1 Tawarikh 21:1–17)
- 2 Samuel 24:18–25 = Mezbah didirikan dekat Yerusalem; Tulah berhenti (1 Tawarikh 21:18–27)
Ayat 1
- Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: "Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda."[4]
Perhatikan hal-hal berikut mengenai dosa Daud dalam menghitung jumlah rakyatnya:
- Di sini dikatakan bahwa Allah telah menghasut Daud, sedangkan dalam 1 Tawarikh 21:1 dikatakan bahwa Iblis "membujuk Daud untuk menghitung orang Israel." Kadang-kadang Allah memakai Iblis untuk mencapai maksud-maksud ilahi-Nya dengan mengizinkan Iblis menguji umat Allah (bandingkan Ayub 1:12; 2:6; Matius 4:1–11; 1 Petrus 4:19; 5:8). Allah rupanya mengizinkan Iblis untuk mencobai Daud karena kesombongannya dan ketidakpercayaannya kepada Allah. Kehendak Daud ikut terlibat dalam dosa ini (2 Samuel 24:3–4; 1 Tawarikh 21:3–4), karena ia dapat melawan Iblis.
- Disebutnya "murka Tuhan terhadap Israel" menunjukkan bahwa Israel telah melakukan suatu pelanggaran berat terhadap Allah. Murka Allah hanya bangkit apabila manusia berbuat dosa, dan bangsa itu rupanya telah melakukan sesuatu yang membuat mereka patut menerima hukuman ini (sekalipun dosa yang mereka perbuat tidak disebutkan).
- Sifat dosa Daud mungkin berupa kesombongan, terungkap
- (a) dalam kepemimpinannya atas suatu bangsa yang kuat dan berjumlah besar, dan
- (b) dalam meninggikan dan menyombongkan diri atas berbagai prestasi dan kekuatannya yang besar. Daud bermegah di dalam kemampuan manusia dan jumlah yang besar, bukan dalam kuasa dan kebenaran Allah.[3]
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 2 Samuel 24:1
Lihat pula
- Daud
- Yoab
- Bagian Alkitab yang berkaitan: 1 Tawarikh 21.
Pranala luar
- (Indonesia) Teks 2 Samuel 24 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 2 Samuel 24
- (Indonesia) Referensi silang 2 Samuel 24
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 2 Samuel 24
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 2 Samuel 24