Khaled Mashal (bahasa Arab: خالد مشعل Khālid Mashʿal, Arab Levantine: [xaːled maʃʕal], lahir 28 Mei 1956) adalah seorang pemimpin politik Palestina. Mashal telah menjadi pemimpin utama pergerakan Hamas, sebuah organisasi paramiliter Islam di Palestina dan partai politik, sejak pembunuhan Abdel Aziz al-Rantissi pada 2004.[1] Ia juga memimpin biro politik Hamas cabang Suriah.

Khaled Mashal
خالد مشعل
Khaled Mashal, January 20, 2009
Ketua Biro Politik Hamas
Mulai menjabat
1996
Informasi pribadi
Lahir28 Mei 1956 (umur 68)
Silwad, Tepi Barat
KebangsaanPalestina
Partai politikHamas
Tempat tinggalDoha dan Kairo
Alma materUniversitas Kuwait
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Setelah mendirikan Hamas pada 1987, Mashal datang ke Kuwait untuk memimpin cabang organisasi tersebut di sana.[1] Mashal pindah dari Kuwait ke Yordania pada 1991.Sejak pengusiran para pemimpin Hamas dari Yordania pada Agustus 1999, Mashal tinggal di Qatar sebelum pindah ke ibu kota Suriah, Damaskus pada 2001.

Kehidupan awal dan pendidikan

Mashal lahir di Silwad, sebuah desa utara dari Ramallah. Dia bersekolah di Sekolah Dasar Silwad sampai pecah Perang Enam Hari pada 1967. Ayahnya memindahkan mereka sekeluarga ke Kuwait karena alasan keuangan. Mashal bergabung dengan Ikhwanul Muslimin pada 1971.[2] Dia kemudian meraih gelar sarjana sains dalam bidang fisika dari Universitas Kuwait.

Mendirikan Hamas

Di universitas, Mashal memimpin kelompok Keadilan Islam (qa’imat al-haq al-islamiyya) di pemilihan Persatuan Mahasiswa Palestina pada 1977. Basis pergerakan Keadilan Islam adalah pergerakan Islam Palestina, sebagai bagian dari Ikhwanul Muslimin. Setelah dibatalkannya pemilihan, Mashal mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina (al-rabita al-islamiyya li talabat filastin) pada 1980.[3] Mashal mengajar di Kuwait dari 1978 sampai 1984. Dia menikah pada 1980 dan merupakan seorang ayah dari tiga putri dan empat putra.[4]

Pada 1983, pergerakan Islam Palestina menggelar sebuah konferensi internal tertutup di sebuah negara Arab. Konferensi ini diikuti delegasi dari Tepi Barat, Jalur Gaza dan pengungsi Palestina dari berbagai negara tetangga. Konferensi ini dianggap sebagai pijakan berdirinya Hamas. Mashal adalah bagian dari proyek kepemimpinan untuk membangun pergerakan Islam Palestina. Setelah 1984, dia menyerahkan seluruh waktunya untuk proyek tersebut.

Mashal tinggal di Kuwait sampai pecah Perang Teluk pada 1991. Ketika Iraq menginvasi Kuwait, ia pindah ke Yordania dan mulai bekerja secara langsung dengan Hamas. Dia kemudian menjadi anggota Biro Politik Hamas sejak pendiriannya dan ketua sejak 1996.

Percobaan pembunuhan

Pada 25 September 1997, Mashal menjadi target pembunuhan yang dilakukan agensi intelijen Israel, Mossad, dibawah perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinet keamanannya. Pembunuhan ini dimaksudkan untuk pembalasan atas pengeboman Pasar Mahane Yehuda 1997. Saat pembunuhan tersebut terjadi, Mashal dianggap sebagai ketua Hamas cabang Yordania. Dua agen Mossad membawa paspor Kanada palsu memasuki Yordania, tempat Mashal tinggal. Agen-agen tersebut menunggu di pintu masuk kantor Hamas di Amman. Ketika Mashal masuk ke kantornya, salah satu agen datang dari belakang dan melekatkan perangkat khusus ke telinga kiri Mashal yang ditransmisikan racun reaksi cepat.[5] Segera setelah itu, dua agen Israel tersebut ditangkap.[6]

Pengasingan

Pada 1999, Hamas dilarang di Yordania. Raja Abdullah menuduh Hamas menggunakan negaranya untuk aktivitas-aktivitas ilegal, dan percobaan Hamas untuk mengganggu perjanjian damai antara Israel dan Yordania.[7] Tahun itu juga, Yordania menahan para pemimpin elit Hamas, termasuk Mashal, Mousa Abu Marzook dan lima orang lain saat baru sampai di Yordania dari Iran. Mereka didakwa menjadi anggota organisasi terlarang di Yordania, dan kepemilikan ilegal senjata ringan dan granat tangan, penipuan dan penggalangan dana ilegal. [8] Mashal diusir dari Yordania [9] dan akhirnya memilih tinggal di Qatar.[10] Pada 2001, dia pindah ke Damaskus, Suriah[2]

Pada Februari 2012, saat Perang Saudara Suriah meletus, Mashal meninggalkan negara tersebut dan kembali ke Qatar.[11] Hamas menjauhkan diri dari rezim pemerintahan Suriah dan menutup kantor-kantornya di Damaskus. Segera setelah itu, Mashal mengumumkan dukungannya terhadap pasukan pemberontak, membuat televisi pemerintah Suriah mengeluarkan perintah "serangan hinaan" kepadanya.[12] Pada masa itu dia bekerja di Doha dan Kairo.[13]

Pada Desember 2012, setelah terjadinya Operasi Pilar Pertahanan dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Mashal mengumumkan bahwa dia akan mengunjungi Gaza, setelah 37 tahun pengasingan.[14]

Referensi

  1. ^ a b Profile: Khaled Meshaal of Hamas. BBC News (8 February 2006). Retrieved on 17 August 2011
  2. ^ a b Profile: Khaled Meshaal of Hamas BBC News. 8 Maret 2006
  3. ^ Khalid Mashal: The Making of a Palestinian Islamic Leader Interviewed by Mouin Rabbani, Journal of Palestine Studies, Vol 37, no. 1 (Spring 2008), p. 59
  4. ^ The Khaled Mishaal Interview, Part 1 of 7 Al Hayat. 3 December 2003
  5. ^ McGeough, Paul (2009) Kill Khalid – The Failed Mossad Assassination of Khalid Mishal and the Rise of Hamas. Quartet Books. ISBN 978-0-7043-7157-6. Page 184.
  6. ^ Hartley, Lea, Cossali and Rowe, 2004, p. 231.
  7. ^ "Jordan curbs Hamas", The Guardian, 22 November 1999
  8. ^ Hamas: Politics, Charity, and Terrorism in the Service of Jihad, by Matthew Levitt, Dennis Ross. Yale University Press, 2007. p.45
  9. ^ Hamas Leader Khaled Mashaal Time, 4 Januari 2009
  10. ^ Reaction to Hamas crackdown. BBC News. 31 August 1999.
  11. ^ "Hamas political leaders leave Syria for Egypt and Qatar". BBC News. Diakses tanggal 21 June 2012. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama nytoct12
  13. ^ Harriet Sherwood; Abeer Ayyoub (7 December 2012). "Gaza welcomes exiled Hamas leader". The Guardian. Jerusalem and Rafah. Diakses tanggal 7 December 2012. 
  14. ^ Mashal visit Gaza

Pranala luar