Variabel (matematika)

Revisi sejak 4 Januari 2013 06.22 oleh Reindra (bicara | kontrib) (lanjut)

Di dalam matematika, variabel adalah nilai yang dapat berubah dalam suatu cakupan soal atau himpunan operasi yang diberikan. Sebaliknya, konstanta adalah nilai yang tidak berubah, meskipun seringkali tidak diketahui atau tidak ditentukan.[1] Konsep konstanta dan variabel adalah fundamental bagi banyak cabang matematika dan terapannya. Suatu "konstanta" dalam konteks ini janganlah dikaburkan dengan konstanta matematika, yakni suatu bilangan tertentu yang tidak bergantung kepada cakupan soal yang diberikan.

Variabel terikat dan variabel bebas

Variabel kemudian dibedakan menjadi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas dipandang sebagai masukan (input) bagi suatu sistem dan dapat diambil pada sembarang nilai secara bebas. Variabel terikat adalah nilai-nilai yang berubah sebagai dampak dari perubahan nilai-nilai lain dalam sistem tersebut.[2]

Ketika satu nilai sepenuhnya ditentukan oleh nilai lain, maka nilai yang ditentukan itu disebut fungsi dari nilai lain. Dalam kasus ini nilai fungsi merupakan variabel terikat dan nilai lain adalah variabel bebas. Notasi f(x) digunakan untuk nilai fungsi f dengan x menyatakan variabel bebas. Sama halnya, notasi seperti f(x, y, z) dapat digunakan ketika beberapa variabel bebas tidak sama satu dengan yang lainnya.[3]

Hubungan variabel dan variasi

Bervariasi, dalam konteks variabel matematika, tidak melulu berarti perubahan seiring waktu, melainkan bergantung pada konteks di mana variabel digunakan. Variabel dapat berkonteks langsung pada ekspresi di mana variabel muncul, seperti dalam kasus variabel perjumlahan atau variabel-variabel yang merancang argumen suatu fungsi terdefinisi. Konteks variabel dapat juga lebih luas dari itu, misalnya ketika variabel digunakan untuk merancang suatu nilai yang muncul dalam sebuah hipotesis diskusi. Dalam beberapa kasus, justru tidak bervariasi sama sekali, dan nama-nama alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan "variabel", di antaranya: parameter merupakan nilai yang tetap (atau dibikin tetap) dalam pernyataan soal yang sedang dikaji (meskipun nilainya dapat diketahui secara tersurat), anu merupakan variabel yang diperkenalkan untuk mewakili suatu nilai konstanta yang pada mulanya tidak diketahui, tetapi menjadi diketahui dengan menyelesaikan (beberapa) persamaan untuknya, dan tak-tertentu merupakan lambang yang tidak harus mewakili hal lain selain nilai abstrak yang dikandungnya. Dalam semua kasus ini, istilah "variabel" seringkali masih digunakan, karena aturan untuk manipulasi lambang-lambang ini sama saja.

Contoh

Jika seseorang mendefinisikan fungsi f dari bilangan real ke bilangan real oleh

 

maka x adalah variabel yang mewakili argumen fungsi yang didefinisikan, yang dapat berupa bilangan real mana saja. Dalam identitas

 

variabel i adalah variabel perjumlahan yang pada gilirannya merancang bilangan bulat 1, 2, ..., n (di sini i juga merupakan indeks karena variasinya berada pada himpunan nilai-nilai diskret) sedangkan n adalah parameter (karena n tidak bervariasi dalam rumus ini).

Dalam teori polinom, sebuah polinom berderajat 2 pada umumnya ditulis sebagai ax2 + bx + c, di mana a, b, dan c disebut koefisien (mereka, yakni semua parameter yang ditinjau soal, dianggap tidak berubah), sedangkan x disebut variabel. Pada saat mempelajari polinom ini untuk fungsi polinomnya, x mewakili argumen fungsi. Pada saat mempelajari polinom sebagai objek di dalamnya, x dikatakan tak-tertentu, dan seringkali ditulis dengan huruf kapital untuk menunjukkan status ini.

Rumus-rumus fisika seperti E = mc2 atau PV = nRT (persamaan gas ideal) tidak melibatkan ide matematika tentang variabel, karena kuantitas E, m, P, V, n, dan T digunakan untuk merancang sifat-sifat tertentu (energi, massa, tekanan, volume, kuantitas, suhu) sistem fisika.

Notasi

Di dalam matematika, nama-nama lambang-tunggal untuk variabel adalah norma. Setelah abad ke-17, filsuf dan matematikawan Perancis, René Descartes, abjad-abjad awal alfabet, misalnya a, b, dan c biasa digunakan untuk konstanta; dan akhir alfabet, misalnya x, y, z, dan t digunakan untuk variabel.[1] Dalam dokumen matematika, variabel dan konstanta biasanya dicetak miring.[4]

Cabang-cabang dan terapan-terapan tertentu matematika biasanya memiliki kesepakatan penamaan tertentu untuk variabel. Variabel-variabel yang memiliki peran atau arti serupa seringkali disajikan dalam abjad-abjad yang berdekatan. Misalnya, tiga sumbu ruang koordinat tiga dimensi telah disepakati sebagai x, y, dan z, sedangkan variabel acak di dalam statistika biasanya ditulis X, Y, dan Z. Di dalam fisika, nama-nama variabel ditentukan luas oleh besaran yang mereka wakili, namun terdapat berbagai kesepakatan yang muncul.

Suatu kesepakatan yang kerap diikuti dalam peluang dan statistika adalah penggunaan X, Y, dan Z untuk nama-nama variabel acak, dan variabel-variabel itu digantikan oleh x, y, z untuk keluaran sampel atau pengamatan variabel-variabel acak itu. Lambang-lambang yang ditulis belakangan (abjad kecil) merupakan variabel matematika biasa. Lambang-lambang yang ditulis lebih awal (abjad besar) sebenarnya mewakili fungsi-fungsi dari ruang sampel (himpunan keluaran atomik) dari percobaan ke bilangan asli (biasanya demikian). Kesepakatan lainnya yang kadang-kadang digunakan di dalam statistika adalah pelambangan nilai-nilai populasi statistik tertentu menggunakan abjad kecil (atau besar) Yunani, sedangkan taksiran kuantitas-kuantitas berbasis sampel itu dilambangkan oleh abjad besar (atau kecil) dari alfabet latin.

Pengenalan umum

Kesepakatan penamaan

Statistika terapan

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Edwards Art. 4
  2. ^ Edwards Art. 5
  3. ^ Edwards Art. 6
  4. ^ William L. Hosch (editor), The Britannica Guide to Algebra and Trigonometry, Britannica Educational Publishing, The Rosen Publishing Group, 2010, ISBN 1615302190, 9781615302192, page 71