Roni Yuzirman
Roni Yuzirman yang bernama lengkap Badroni Yuzirman adalah seorang pengusaha Indonesia.[1] Ia adalah pendiri komunitas TDA (Tangan di Atas), suatu komunitas yang menghimpun puluhan ribu wiraswastawan muda dan orang-orang yang punya minat berwiraswasta yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.[2] Saat ini ia menjabat sebagai Wali Amanah (semacam komisaris) pada komunitas yang mengedepankan nilai-nilai Islami dalam berbisnis dan berorganisasi itu.
Roni Yuzirman | |
---|---|
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Trisakti |
Pekerjaan | Pengusaha |
Dikenal atas | Pendiri Komunitas TDA |
Suami/istri | Ely Febrita |
Perjalanan bisnis
Pada awalnya Roni Yuzirman adalah seorang pedagang pakaian muslim di pasar Tanah Abang, Jakarta pada tahun 2001. Karena persaingan bisnis dan perselisihan dengan pengelola pasar, akhirnya ia terusir dari pasar tersebut pada tahun 2004. Barang-barang dagangan pindahan dari pasar yang menumpuk di garasi membuatnya berpikir keras untuk memasarkannya. Akhirnya ia menemukan ide untuk memasarkan melalui bisnis online yang pada tahun 2004 itu belum begitu marak. Usaha toko online-nya itu mendapatkan respon yang baik dan akhirnya berkembang pesat sehingga ia kembali bangkit dari keterpurukannya.[3]
Komunitas Tangan di Atas
Pengalaman jatuh bangun dalam berwiraswasta yang dialami oleh Roni kemudian mendorongnya untuk berbagi pengalaman dengan orang lain. Pada November 2005, Roni membuat blog roniyuzirman.com untuk menceritakan perjalanan bisnisnya dari kehancuran sampai kembali bangkit dan sukses dengan toko online-nya. Ternyata blog-nya mendapatkan banyak kunjungan, sehingga ia akhirnya ia memutuskan untuk membuat milis bagi orang-orang sering berdiskusi dengannya. Milis bisnis online itu-pun juga sangat ramai, yang kemudian mendorongnya untuk melakukan pertemuan langsung (kopi darat) pada Januari 2006, yang dihadiri oleh 40 orang.
Pertemuan mereka pada 2006 yang dihadiri hanya 40 orang itu akhirnya berlanjut dan menjadi suatu komunitas yang anggotanya bertambah banyak dari waktu ke waktu. Sampai saat ini komunitas yang dinamai Tangan di Atas (TDA) itu telah menghimpun puluhan ribu anggota yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan dikelola secara profesional dan modern serta berciri Islami dengan tujuan membina pengusaha-pengusaha muda atau lemah agar menjadi besar dan kuat serta mendorong orang-orang agar mau bergiat dalam dunia kewiraswastaan.[4]
Penghargaan
- SWA Enterprise 50 (2006)
- Indonesian Small Medium Business Award (ISMBA) (2008)