Homo (genus)

genus mamalia
Revisi sejak 28 Maret 2013 07.28 oleh Sulhan (bicara | kontrib) (Sinkronisasi dengan en:Homo rev. 2013-03-26 at 19:04:00. Hapus tautan inter-bahasa.)

Homo (istilah bahasa Latin yang berarti "manusia") adalah genus dari Kera besar yang terdiri dari manusia modern dan kerabat dekatnya. Genus ini diperkirakan berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun, [1] [2] kemungkinan berevolusi dari leluhur australopithecine, dengan munculnya Homo habilis. Beberapa spesies, termasuk Australopithecus garhi, Australopithecus sediba, Australopithecus africanus dan Australopithecus afarensis, telah diajukan sebagai turunan langsung dari garis keturunan Homo. [3] [4] Setiap dari spesies tersebut memiliki fitur-fitur morfologi yang mensejajarkan mereka dengan Homo, tapi tidak ada konsensus yang mana yang sebenarnya memberi kemunculan pada Homo.

Perkembangan fisik yang paling mencolok antara spesies Australopith awal dan Homo adalah peningkatan dalam kapasitas kranial, dari sekitar 450 cc (27 cu in) pada A. garhi menjadi 600 cc (37 cu in) pada Homo habilis. Pada genus Homo, kapasitas kranial meningkat lagi dua kali lipat dari Homo habilis melalui Homo ergaster atau Homo erectus sampai ke Homo heidelbergensis sekitar 0,6 juta tahun lalu. Kapasitas kranial dari Homo heidelbergensis dapat dicocokkan dengan barisan yang ditemukan pada manusia modern.

Kedatangan Homo digagaskan bertepatan dengan bukti pertama dari alat batu (industri Oldowan), dan secara definisi bermulaan dengan Lower Palaeolithic; namun, bukti terbaru dari Ethiopia menempatkan bukti paling awal dari penggunaan alat batu sebelum 3,39 juta tahun lalu. [5] Munculnya Homo bertepatan kira-kira dengan permulaan dari glasiasi kuarterner, awal dari zaman es.

Homo sapiens (manusia modern) adalah satu-satunya spesies yang bertahan dalam genus, yang lainnya telah punah. Homo neanderthalensis, secara tradisional dianggap sebagai kerabat terakhir yang hidup, punah sekitar 24.000 tahun lalu, meski penemuan terbaru menyatakan bahwa dua spesies lain, Homo floresiensis dan Orang Gua Red Deer mungkin telah hidup jauh lebih awal. Homininae lain yang masih hidup -- simpanse dan gorila -- memiliki ruang geografis yang terbatas. Secara kontras, evolusi manusia adalah sebuah sejarah migrasi dan pencampuran. Menurut kajian genetis, manusia modern kawin dengan "paling kurang dua grup" dari manusia kuno: Orang Neanderthal dan Denisovan. [6] Manusia berulang kali meninggalkan Afrika untuk mendiami Eurasia dan akhirnya Amerika, Oceania, dan seluruh dunia.

Penamaan

Dalam ilmu biologi, khususnya antropologi dan paleontologi, nama umum untuk semua anggota dari genus Homo adalah "manusia".

Kata homo adalah kata Latin, makna aslinya yaitu "manusia", atau "orang" (dalam arti tidak melihat jenis kelamin). Kata "manusia" itu sendiri berasal dari Latin humanus, kata keterangan yang berkerabat dengan homo, keduanya digagaskan diturunkan dari kata Proto-Indo-Eropa untuk "bumi" direkonstruksi sebagai *dhǵhem-.[7]

Tata nama biologi Homo sapiens adalah karena Carl Linnaeus[8] (1758). [9]

Nama untuk spesies lain diciptakan bermula dari pertengahan kedua dari abad ke-19 (Homo neanderthalensis 1864, Homo erectus 1892).

Spesies

Status spesies untuk Homo rudolfensis, Homo ergaster, Homo georgicus, Homo antecessor, Homo cepranensis, Homo rhodesiensis dan Homo floresiensis masih diperdebatkan. Homo heidelbergensis dan Homo neanderthalensis berhubungan dekat satu sama lain dan dianggap sebagai subspesies dari Homo sapiens. Baru-baru ini, DNA nuklir dari spesimen Neanderthal dari Gua Vindija telah diurutkan, menggunakan dua metoda berbeda yang memberikan hasil yang sama sehubungan dengan garis keturunan Neanderthal dan Homo sapiens, dengan kedua analisis tersebut menyatakan waktu berpisahnya antara 460.000 dan 700.000 tahun lalu, dan perpisahan populasi disimpulkan terjadi sekitar selama 370.000 tahun. Hasil DNA nuklir mengindikasikan bahwa sekitar 30% allele turunan pada Homo sapiens juga terdapat pada garis keturunan Neanderthal. Frekuensi yang tinggi ini memungkinkan adanya perpindahan gen antara leluhur manusia dan populasi Neanderthal. [10]

Tabel perbandingan spesies Homo
Spesies Hidup saat (juta Tahun) Hidup di Tinggi dewasa Berat dewasa Kapasitas kranium (cm³) Catatan fosil Tahun ditemukan/nama dipublikasikan
Denisova hominin 0,04 Rusia 1 situs 2010
H. antecessor 1,2 - 0,8 Spanyol 175 m (574 ft) 90 kg (200 pon) 1.000 2 situs 1997
H. cepranensis 0,5 - 0,35 Itali 1.000 1 songkok 1994/2003
H. erectus 1,8 - 0,2 Afrika, Eurasia (Jawa, Tiongkok, India, Caucasus) 18 m (59 ft) 60 kg (130 pon) 850 (awal) – 1.100 (akhir) Banyak 1891/1892
H. ergaster 1,9 - 1,4 Afrika Timur and Afrika Selatan 19 m (62 ft) 700 - 850 Banyak 1975
H. floresiensis 0,10 - 0,012 Indonesia 10 m (33 ft) 25 kg (55 pon) 400 7 individu 2003/2004
H. gautengensis > 2 - 0,6 Afrika Selatan 10 m (33 ft) 1 individu 2010/2010
H. habilis 2,3 - 1,4 Afrika 10–15 m (33–49 ft) 33–55 kg (73–121 pon) 510 - 660 Banyak 1960/1964
H. heidelbergensis 0,6 - 0,35 Eropa, Afrika, Tiongkok 18 m (59 ft) 90 kg (200 pon) 1.100 - 1.400 Banyak 1908
H. neanderthalensis 0,35 - 0,03 Eropa, Asia Barat 16 m (52 ft) 55–70 kg (121–154 pon) (heavily built) 1.200 - 1.900 Banyak (1829)/1864
H. rhodesiensis 0,3 - 0,12 Zambia 1.300 Sangat sedikit 1921
H. rudolfensis 1,9 Kenya 700 2 tengkorak 1972/1986
Orang Gua Red Deer 0,0145–0,0115 Tiongkok Sangat sedikit 2012
H. sapiens idaltu 0,16 - 0,15 Ethiopia 1.450 3 tempurung kepala 1997/2003
H. sapiens
(manusia modern)
0,2 - sekarang Sedunia 14–19 m (46–62 ft) 50–100 kg (110–220 pon) 1.000 - 1.980 Masih hidup -/1758

Migrasi dan Pencampuran

 
Peta migrasi manusia modern keluar dari Afrika, berdasarkan mitochondrial DNA: lingkaran berwarna menandakan tahun sebelum sekarang, dalam ribuan.

Homo habilis, yang dianggap sebagai anggota pertama dari genus Homo, kemungkinan besar melahirkan Homo ergaster (walaupun dipertanyakan, karena beberapa orang menyarankan bahwa kedua spesies hidup pada periode waktu yang sama).[11] Beberapa Homo ergaster bermigrasi ke Asia, tempat mereka dinamakan Homo erectus, dan ke Eropa dengan Homo ergaster. Homo ergaster di Afrika dan Homo erectus di Eurasia berkembang terpisah selama hampir dua juta tahun dan barangkali terpisah menjadi dua spesies berbeda. Homo rhodesiensis, yang merupakan turunan dari Homo ergaster, bermigrasi dari Afrika ke Eropa dan menjadi Homo heidelbergensis dan kemudian (sekitar 250.000 tahun lalu) Homo neanderthalensis dan Denisova hominin di Asia. Homo sapiens pertama, turunan dari Homo rhodesiensis, muncul di Afrika sekitar 250.000 tahun lalu. Sekitar 100.000 tahun lalu, beberapa Homo sapiens sapiens bermigrasi dari Afrika ke Levant dan bertemu dengan penghuni Neanderthal, dengan pencampuran. [12] Kemudian, sekitar 70.000 tahun lalu, mungkin setelah bencana alam Toba, sebuah grup kecil meninggalkan Levant untuk menghuni Eurasia, Australia dan terakhir Amerika. Sub-grup di antara mereka bertemu dengan Denisovans [13] dan, setelah pencampuran lebih lama, bermigrasi memenuhi Melanesia. Dalam skenario ini, orang non-Afrika yang hidup masa sekarang pada umumnya berasal dari Afrika ("Model keluar dari Afrika"). Namun ada juga beberapa pencampuran dengan Neanderthals dan Denisovans, yang berevolusi secara lokal ("Hipotesis multiregional"). Hasil genomik terbaru dari grup Svante Pääbo juga memperlihatkan bahwa 30.000 tahun lalu paling tidak tiga sub-spesies utama yang hidup: Denisovan, Neanderthal dan manusia modern anatomis. [14] Sekarang, hanya Homo sapiens sapiens yang ada, tanpa spesies atau sub-spesies lain yang masih hidup.

 
Distribusi spasial dan waktu dari spesies Homo

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Stringer, C.B. (1994). "Evolution of early humans". Dalam Steve Jones, Robert Martin & David Pilbeam (eds.). The Cambridge Encyclopedia of Human Evolution. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 242. ISBN 0-521-32370-3.  Also ISBN 0-521-46786-1 (paperback)
  2. ^ McHenry, H.M (2009). "Human Evolution". Dalam Michael Ruse & Joseph Travis. Evolution: The First Four Billion Years. Cambridge, Massachusetts: The Belknap Press of Harvard University Press. hlm. 265. ISBN 978-0-674-03175-3. 
  3. ^ Pickering, R., Dirks, P. H., Jinnah, Z., De Ruiter, D. J., Churchill, S. E., Herries, A. I., ... & Berger, L. R. (2011). Australopithecus sediba at 1.977 Ma and implications for the origins of the genus Homo. Science, 333(6048), 1421-1423.
  4. ^ Asfaw, B., White, T., Lovejoy, O., Latimer, B., Simpson, S., & Suwa, G. (1999). Australopithecus garhi: a new species of early hominid from Ethiopia. Science, 284(5414), 629-635.
  5. ^ McPherron, S. P., Z. Alemseged, C. W. Marean, J. G. Wynn, D. Reed, D. Geraads, R. Bobe, and H. A. Bearat. 2010. Evidence for stone-tool-assisted consumption of animal tissues before 3.39 million years ago at Dikika, Ethiopia. Nature 466:857-860.
  6. ^ Mitchell, Alanna (January 30, 2012). "DNA Turning Human Story Into a Tell-All". NYTimes. Diakses tanggal January 31, 2012. 
  7. ^ dhghem The American Heritage Dictionary of the English Language: Fourth Edition. 2000.
  8. ^ Catatan: Pada tahun 1959, Linnaeus tadinya dirancang sebagai lectotype untuk Homo sapiens (Stearn, W. T. 1959. "The background of Linnaeus's contributions to the nomenclature and methods of systematic biology", Systematic Zoology 8 (1): 4-22, p. 4) yang berarti mengikuti aturan penamaan, Homo sapiens telah secara valid didefinisikan sebagai spesies binatang darimana Linnaeus berasal.
  9. ^ Linné, Carl von (1758). Systema naturæ. Regnum animale (edisi ke-10). hlm. 18,20. Diakses tanggal 19 November 2012. 
  10. ^ Biological Anthropology: 2nd Edition. 2009. Craig Stanford et al.
  11. ^ Spoor F, Leakey M.G, Gathogo P.N, Brown F.H, Antón S.C, McDougall I, Kiarie C, Manthi F.K. & Leakey L.N. (2007), "Implications of new early Homo fossils from Ileret, east of Lake Turkana, Kenya", Nature 448(7154): p. 688-691.
  12. ^ Green RE, Krause J, et al. A draft sequence of the Neandertal genome. Science. 2010 May 7;328(5979):710-22. doi:10.1126/science.1188021 PMID 20448178
  13. ^ ^ Reich D, Green RE, Kircher M, et al. (December 2010). "Genetic history of an archaic hominin group from Denisova Cave in Siberia". Nature 468 (7327): 1053–60. DOI:10.1038/nature09710. PMID 21179161.
  14. ^ Reich D ., et al. Denisova admixture and the first modern human dispersals into southeast Asia and Oceania. Am J Hum Genet. 2011 Oct 7;89(4):516-28, doi:10.1016/j.ajhg.2011.09.005 PMID 21944045.

Pranala luar