Bentoel Group

perusahaan asal Britania Raya
Revisi sejak 5 April 2013 22.23 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4890522)

PT Bentoel Prima (IDX: RMBA) (dahulu PT Lestariputra Wirasejati, PT Tresno, PT Bintang Pesona Jagat, PT BJS, dan PT Amiseta) adalah perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia antara HM Sampoerna dan Nojorono. Perusahaan ini berpusat di Malang, Jawa Timur (untuk bagian produksi produk Bentoel) dan Jakarta (untuk bagian produksi produk BAT). Pada 1 Januari 2005, perusahaan ini diakuisisi oleh British American Tobacco, perusahaan rokok terbesar kedua di dunia dengan saham 98%.[1] Kemudian, BAT menaikkan saham Bentoel Group sebesar 99%. Bahkan, BAT menguasai semua saham Bentoel. Pada hari yang sama, Bentoel Group resmi menjadi anak perusahaan dari BAT.

PT Bentoel Prima
Publik (IDX: RMBA)
IndustriRokok
Didirikan1930
Kantor pusatIndonesia Malang, Jawa Timur, Indonesia (bagian produksi)
Indonesia Cirebon, Jawa Barat, Indonesia (bagian produksi 2)
Indonesia Jakarta, Indonesia (bagian produksi 3)
ProdukRokok
IndukPhilip Morris International (1980 - 2005)
British American Tobacco (2005)
Situs webbentoel.co.id

Pada tahun 1980, perusahaan ini mendistribusikan produk Philip Morris Indonesia, atau disebut sebagai "bawahan Dji Sam Soe" (hingga 1 Januari 2005).

Produk

Lokal

  • Bentoel Biru Slim
  • Bentoel Mild
  • Bentoel Sejati
    • Bentoel Sejati Gold
  • Bintang Buana
    • Bintang Buana Filter
  • Tali Jagat
    • Tali Jagat Filter
  • Rawit
  • Joged
  • Prins1p
  • Star Mild
    • Star Mild Cool Menthol
  • X Mild
  • neO Mild
  • unO Mild
  • One Mild
  • Club Mild
  • Dunhill Fine Cut Mild

Global

Mantan Produk

  • Bentoel King Size (diberhentikan 2005)
  • Bentoel International/Bentoel Indonesia Klasik (diberhentikan 2007)
  • Bentoel Merah
  • Bentoel Djaja

Mantan Produk Distribusi

Pada tahun 1980, Bentoel Group pernah mendistribusikan produk Philip Morris International Indonesia (hingga 1 Januari 2005).

Kontroversi

Kontroversi iklan

Pihak berwenang Malaysia pada awal mengumumkan bahwa iklan Bentoel Mild dengan slogan "Mild Plus For Male Plus"[2] yang ditayangkan pada tahun 2000 yang direvisi pada 2004 - sekarang yang pernah mendapat Citra Pariwara 2004, ternyata termasuk dalam iklan yang memiliki reputasi cukup buruk karena hal-hal yang vulgar, mesum, dan berbau seks.[3] Iklan berdurasi 60 detik yang disiarkan di Astro Bintang Saluran 141 sewaktu acara Bukan Empat Mata itu ternyata diperingatkan oleh pihak berwenang Malaysia karena iklan tersebut adalah iklan yang dilarang. Jika sudah ketiga kalinya Bentoel Mild tidak mengindahkan peringatan itu, maka Bentoel Mild dilarang dijual di Malaysia dan pihak berwenang Malaysia akan menyatakan perang dan boikot terhadap Bentoel Group.

Akibat dari isu ini, harga saham Bentoel Group sebagai produsen Bentoel Mild anjlok. Itulah yang membuat British American Tobacco dengan mudah membeli saham Bentoel Group bahkan hingga seluruhnya.[1]

Kontroversi perebutan merek neO Mild

PT Bintang Pesona Jagat ternyata mengambil merek rokok neO Mild yang dimiliki oleh PT Karya Tajinan Prima yang ternyata lebih dulu menggunakan merek neO Mild. Kasasi merek rokok neO Mild antara Karya Tajinan Prima dengan Bintang Pesona Jagat bermula dari gugatan yang diajukan Karya Tajinan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya atas keputusan Bea dan Cukai pada 16 Juni 2010 yang mengizinkan kedua merek rokok itu muncul bersamaan. Tetapi kemudian pihak Bentoel Group mengakali vonis tersebut dengan bukti - bukti bahwa merek neO Mild versi Bintang Pesona Jagat yang pertama kali didaftarkan nomor 503266 tanggal 17 Mei 2001, untuk kelas 34, jenis barang rokok dan Karya Tajinan Prima melanggar hak eksklusif atas merek dagang terdaftar neO Mild dengan menggunakan merek tidak terdaftar neO Mild yang memiliki persamaan pada pokoknya.[4]

Catatan kaki

Pranala luar