Bekam adalah metode pengobatan untuk mengeluarkan radikal bebas dan darah statis dari dalam tubuh manusia dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit dan dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang divakum.[1]

Dalam bahasa melayu disebut bekam. Dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam bahasa Arab disebut hijamah الحجامة. Dalam bahasa Inggris disebut blood cupping atau blood letting atau cupping therapy atau blood cupping therapy atau cupping therapeutic. Dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan 挫傷. Di Indonesia [2] dikenal dengan sebutan Bekam

Prinsip kerja bekam terfokus pada dua tindakan, yaitu menvakum kulit dan mengeluarkan darah darinya sesaat setelah pemvakuman. Apa pun nama dan istilahnya, selagi terpenuhi dua jenis tindakan ini, maka itulah yang disebut dengan pengobatan bekam, apa pun alat yang digunakan dan seperti apa pun metodenya.[3]

“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”[4].

Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.[5].

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistem Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.[6]

Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.[7]

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi[8] dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan. [9]

Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.[10]

Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.[11].

Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :

Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)

Sejarah

Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi.

Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.[12].

Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang. [13].

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam. [14].

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.[15].

Kapan Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?

Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.[16].

Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.[17].

Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.[18].

Adakah Organisasi yang menaungi pembekam di Indonesia?

Organisasi Bekam yang telah menjalin kemitraan dengan Departemen Kesehatan Indonesia dalam hal ini berada di bawah Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional yang menginduk di Dirjen Bina Kesehatan Ibu dan Anak adalah Asosiasi Bekam Indonesia dan Ikatan Terapis Bekam Indonesia (ITBI)[19]

Berikut ini kutipan dari Buku Pedoman Sertifikasi Asosiasi Bekam Indonesia

Berdirinya Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) adalah suatu keharusan yang wajib didukung oleh setiap warga Indonesia apapun status sosialnya yang telah didirikan pada 10 Nopember 2007 dengan proses perjuangan yang cukup melelahkan dan kesabaran yang tinggi, dan pada tanggal 20 Juni 2008 ABI telah dikukuhkan dengan Akte Notaris Ummu Imamah, SH. No.2.

ABI merupakan wadah para praktisi dan pengobatan bekam dari berbagai pelosok bumi Nusantara yang mandiri dan telah berperan aktif untuk menyehatkan bangsa, ini sejalan dengan Visi Departemen Kesehatan “Masyarakat mandiri untuk hidup sehat“ dengan Misi “Membuat Rakyat Sehat“ maka tentunya apabila Asosiasi Bekam Indonesia dijadikan pilihan handal dalam mensukseskan program pemerintah, adalah suatu hal yang tidak mustahil “Indonesia sehat 2020” insya Allah akan dapat dicapai sebelum tahun 2020.

Akselerasi penyehatan bangsa bersama sunnah diwujudkan dengan meningkatkan qualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan pelatihan kepada setiap anggotanya dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan secara holistic yang telah dicanangkan oleh WHO “Health is a complete state of Physical, Mental, Social well being and not merely the absence of disease or infirmity”. Atau menurut Undang-Undang RI No. 9 tahun 1960 : “Sehat atau kesehatan adalah keadaan meliputi kesehatan Badan (Jasmani), Rohani (mental), sosial (moral) dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat atau lemah”.

Namun perkembangan dunia bekam sangat pesat sehingga selain ABI muncul juga Ikatan Terapis Bekam Indonesia atau yang di kenal dengan ITBI, ITBI ini memiliki tujuan dan visi yang sama dengan ABI, namun berbeda organisi dan kepengurusan saja. ITBI di ketuai oleh Ustadz H. Galih Gumelar, ST, M.Si, sebagai salah seorang pendiri dan Ketua Umum.[20]

Ikatan Terapis Bekam Indonesia (ITBI) terbentuk belakangan setelah ABI, namun sepak terjangnya memajukan dunia bekam Indonesia disambut baik diseluruh penjuru Indonesia. Sehingga organisasi dan wadah bekam di Indonesia kini bukan hanya ABI saja namun ada Ikatan Terapis Bekam Indonesia (ITBI).

Semoga dengan adanya dua organisasi wadah bekam di Indonesia menjadikan bekam Indoensia semakin didepan dan semakin maju serta menjadikan bekam pengobatan utama seperti apa yang disampaikan ketua umum ITBI, "Bekam adalah pengobatan Utama". [21]

Munculnya Ikatan Terapis Bekam Indonesia (ITBI) menjadi fenomena baru bagi wadah para penerapis bekam di Indonesia, karena kelahebihan dari ITBI ini siapapun yang manjadi terapis bekam baik dari agama atau latar belakang asala terapis bekam, dapat menjadi anggota ITBI, sungguh luar biasa, selain mayoritas muslim yang menggunakan bekam, kini hampir 20-30 persen terapis yang ada di ITBI adalah warga Indonesia keturunan dan bukan beragama muslim. Dengan demikian bekam telah mampu menjadi pengobatan universal di Indonesia dan seluruh dunia.[22]

Dengan mengutip firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri“ (Ar-a’d: 11). Mari “ibda binafsik“ mulai dari diri kita, saudara kita, lingkungan kita dan bangsa kita untuk melakukan perubahan, perubahan kepada konsep-konsep ilahiyah yang penjabarannya telah dicontohkan melalui sunnah nabi Muhammad SAW.

Meningkatnya para pengobatan Bekam yang lahir atas dasar kesadaran untuk membantu sesama ini perlu memperoleh dukungan, pembinaan dan perlindungan serta pengawasan sehingga jangan sampai niat yang suci ini menjadi malapetaka buat si pembekam (penterapi) ataupun yang dibekam (pasien), untuk itulah perlu adanya standarisasi dalam metode pembekaman yang kita sebut dengan Standar Pelayanan Operasional Bekam (SPOB). Buku ini disusun untuk menjadi panduan anggota ABI dimanapun berada sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan menjadi terarah dan dapat meminimalkan tingkat resiko. Semoga ALLAH SWT membimbing dan melindungi kita semua, mari satukan langkah dan lurusakan niat untuk satu tujuan yaitu Mardhotillah.. untuk mengharapkan keridho-NYA… Amiiin! [23]

Jenis bekam

  • Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari. Prinsip dasar penggunaan bekam kering menurut TCM teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam kering adalah: Qi/energy , angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re/Panas tipe Defisien.[24]
  • Bekam basah (Hijamah Rathbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu sahaja. Menurut Tradisional Chinese Medicine (TCM) Bekam basah adalah teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam basah adalah: Qi/energy, Xue/darah , Angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re / Panas Ekses.[25]
  • Bekam Api (Fire Cupping), yaitu teknik membekam menggunakan api sebagai media pemvakum/membekam. Bekam api menggunakan gelas khusus bekam api yang terbuat dari kaca tebal. Bekam Api berkembang luas di CIna sebagai teknik pengobatan yang banyak sekali digunakan selain akupuntur. Konsep TCM menyatakan bahwa bekam api digunakan untuk mengeluarkan patogen angin dan dingin. Bagi tipikal pasien yang mengalami sindrom panas dan kering (Sindrom Re)tidak dianjurkan menggunakan bekam api.[26]

Catatan kecil : Dengan perkembangan bekam yang begitu fenomenal di Indonesia dan di Dunia,dari pembelajaran Ustadz H. Galih Gumelar, ST, M.Si salah satu penggelut bekam terkemuka di Indonesia menyatakan bahwa Jenis bekam kini menjadi lima,diantaranya :

  • Bekam Kering
  • Bekam Basah
  • Bekam Seluncur
  • Bekam Agresif[27]
  • Bekam Illahi[28]

Bahkan dari situs pendidikan yang menjadikan Ustadz H. Galih Gumelar adalah sumber pembalajaran menyatakan bahwa menurut Ustadz. H. Galih Gumelar, " bekam kini memiliki banyak teknik/metoda dalam membekam, ada lebih dari sepuluh teknik/metoda membekam. [29]. Sehingga bila disimpulkan kini pengobatan bekam menjadi kaya akan teknik dan metodanya dalam menerapi pasien atau penderita penyakit.

Bekam Steril

Bekam steril adalah pengobatan bekam yang memenuhi semua standar operasional prosedur steril yang berkaitan dengan alat dan instrumen bekam, perlengkapan bekam, sarana prasarana, antisepsi, disinfeksi, sterilisasi, alat pelindung diri, pencegahan dan Pengendalian infeksi (PPI), tindakan dan perilaku saat membekam, hingga ke sistem pemusnahan limbah bekam.[30]

Penerapan standar steril dalam pengobatan bekam dari awal hingga akhir proses merupakan perkara yang sangat urgen dan tidak bisa dikurangi, karena dalam pengobatan bekam ada tindakan pelukaan jaringan kulit dan insisi serta pengeluaran darah, yang jika tidak berhati-hati dalam hal ini akan mendatangkan efek negatif yang banyak.[31]

Yang paling dirugikan dari tindakan bekam yang tidak steril ini adalah pasien bekam. Bahkan pasien bekam dapat tertular penyakit dari pasien lain, dari yang ringan hingga kemungkinan tertular virus yang mematikan seperti hepatitis dan HIV. Seperti yang lazim terjadi di sistem pengobatan apa pun, dalam praktik pengobatan bekam juga dapat terjadi kemungkinan malpraktik. Yang paling menonjol ialah dalam hal penerapan standar steril.[32]

Waktu berbekam

Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan [33], karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad).

Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan.

Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

  1. Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani)
  2. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “

Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/204))

  1. Dari Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu, dia bercerita: ” Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
  2. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))

Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan : “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahaya di bulan”.[34]

Cara bekam

Cara melakukan Bekam :[35]

  1. Mempersiapkan semua peralatan yang sudah disterilkan dengan alat sterilisator standar.
  2. Mulai dengan do’a dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin)
  3. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan “kop/gelas” bekam, kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan selama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan jangan melakukan penghisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus.
  4. Dengan menggunakan pisau bedah standar kemudian dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar.[36]
  5. Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
  6. Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
  7. Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 2-5 hari.
  8. Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
  9. Setiap pasien dianjurkan untuk memiliki alat bekam sendiri. Kop/alat bekam tidak boleh digunakan untuk pasien lain pada penderita hepatitis, ODHA, dan penyakit menular lainnya.[37]

Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits, selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Beberapa ahli bekam juga menggunakan titik akupuntur untuk dilakukan pembekaman sedangkan yang lainnya menggunakan pendekatan anatomi organ tubuh dan patofisiologis suatu penyakit.

Bagian tubuh yang dibekam di antaranya adalah Titik di kepala (Ummu Mughits, Qomahduwah, Yafukh, Hammah, dzuqn, udzun), Leher dan punggung (Kaahil, al-akhda’ain, alkatifain, naqroh,munkib), kaki (Wirk, Fakhd, Zhohrul qodam, iltiwa’) dan lain sebagainya. [38]

Penyakit apa saja yang dapat diobati dengan bekam?

Thomas W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Methode. Beberapa di antara penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam adalah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke [39], parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistem imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll).[40]

Apakah terdapat kontraindikasi efek samping yang terjadi akibat bekam? Orang dalam kondisi seperti apa yang tidak boleh dibekam?

Pada beberapa kasus dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi, kadang-kadang muncul efek samping berupa mual/muntah (jika terlalu dekat jaraknya dengan makan/<2jam setelah makan), lemas (jika pembekaman terlalu banyak titik), keluarnya bula/gelembung (jika pembekaman terlalu lama dan kekuatan pompa terlalu kuat). Adapun jika dilakukan sesuai “aturan main” maka efek samping tersebut jarang sekali terjadi.

Orang yang ditunda pembekamannya adalah : Wanita hamil (pada daerah perut dan punggung bawah), wanita menstruasi dan nifas, orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang cuci darah, baru melakukan donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan tekanan darah sangat rendah, serta orang yang sedang kelaparan/kenyang/gugup (fobia).[41]

Siapa saja yang boleh dibekam? Dan kisaran usia berapa?

Semua orang bisa dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang penting pasiennya bisa kooperatif. Pada orang tua yang sudah renta, ibu hamil dan anak-anak pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan sayatan yang tipis, tekanan kop yang ringan dan titik bekam yang terbatas.[42]

Tips Memilih Praktik Bekam Yang Baik

Bagaimana tips yang baik dalam memilih terapi bekam?

  1. Pilihlah griya bekam yang sudah memiliki STPT dari Dinas Kesehatan setempat. STPT ini menjadi acuan bahwa griya bekam itu sudah memenuhi standar baku yang ditetapkan pemerintah RI.[43]
  2. Yakinkan bahwa pembekam memiliki pengetahuan tentang anatomi, fisiologi dan patologi serta pengetahuan medis.[44]
  3. Lebih baik pilihlah griya bekam yang memiliki standar minimal tempat layanan bekam, yang terdiri dari ruang penerimaan, ruang konsultasi, ruang tindakan bekam. Lebih dari itu akan menjadi lebih baik, seperti ketersediaan toilet dan wastafel.[45]
  4. Utamakan pilihan pada griya bekam yang sudah memiliki sistem rekam medik untuk pasien secara tertulis, lebih baik lagi jika sudah memiliki sistem yang terintegrasi dengan komputer.[46]
  5. Utamakan praktik bekam yang memiliki pengetahuan diagnosa penyakit dan hindarkan praktik bekam yang tidak melakukan diagnosa penyakit.[47]
  6. Pilihlah pembekam yang sudah memiliki keahlian dan pernah mengikuti pelatihan bekam di Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang legal dan berizin dari Diknas, atau sudah menjadi anggota resmi asosiasi yang menjadi mitra pemerintah, yang dalam hal ini hanya Asosiasi Bekam Indonesia (ABI). Semua kriteria dii atas (nomer 2 sampai nomer 6) menjadi persyaratan pengurusan STPT di Dinkes RI di samping syarat-syarat yang lain.[48]
  7. Pilihlah griya bekam yang memiliki sterilizer dan hindarilah griya bekam yang tidak memiliki sterilizer.[49]
  8. Berhati-hatilah dan waspadalah jika Anda dibekam bersamaan dengan pasien lain. Jikalau perlu tolaklah secara tegas.[50]
  9. Lebih baik hindarilah praktik bekam yang menggunakan tissu jenis apa pun untuk membersihkan kulit dan mengelap darah karena efek carsinogenic untuk jangka panjang, tapi pilihlah griya bekam yang menggunakan kssa steril untuk fungsi di atas.[51]
  10. Waspadalah jika pembekam menyuruh Anda untuk membawa dan memusnahkan sendiri limbah bekam.[52]
  11. Pilihlah praktik bekam yang pembekamnya mengenakan alat-alat pelindung diri seperti handscoen dan facemask.[53]
  12. Pilihlah praktik bekam yang memiliki peralatan yang lengkap dan yang terbuat dari bahan steinless steel, seperti korentang untuk mengambil alat-alat yang steril, nierbeken untuk wadah kop yang sudah terpakai dan terkena darah, rak instrumen untuk meletakkan semua alat bekam.[54]
  13. Pilihlah pembekam yang sejenis, laki-laki dengan laki-laki, wanita dengan wanita.[55]
  14. Berhati-hatilah terhadap pembekam yang memiliki kecenderungan kepada praktik perdukunan atau sejenisnya.[56]
  15. Walau terlihat sepele dan remeh, pilihlah griya bekam yang plastik penampung limbahnya berwarna kuning. Karena logika warna ini dapat berimplikasi kepada hal-hal lain.[57]
  16. Waspadalah terhadap praktik bekam yang mendatangi langsung ke tempat pasien (inhouse), kecuali jika satu pasien dilayani dengan satu set alat bekam, tanpa yang lain.[58]
  17. Berhati-hatilah terhadap praktik bekam yang titiknya terlalu banyak secara sekaligus, karena cara ini berpotensi mengakibatkan demam, pingsan, badan lemas dan munculnya blister di kulit.[59]
  18. Pilihlah Terapis bekam yang bersertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan/pengetahuan medis yang cukup.[60]
  19. Pastikan Terapis tersebut memiliki peralatan standar sterilisasi (sterilisator) yang memadai.[61]
  20. Menggunakan peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah, kassa steril, dll) Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue gulung, kapas, atau kop berupa tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam prakteknya Rosulullah menggunakan metode syartoh (sayatan) ketika berbekam.[62]


Bagaimana cara mencari alamat terapi bekam yang terdekat

Cara terbaik untuk mencari terapi bekam yang terdekat adalah dengan menghubungi organisasi - organisasi yang memiliki jaringan anggota penterapis bekam. Sampai saat ini info mengenai tempat hanya dapat diperoleh melalui mulut ke mulut dan situs internet. Mengenai situs internet, ada beberapa situs pencarian alamat bekam seperti :

  1. Rumah Bekam Sehat Assabil situs ini memberikan layanan dan pelatihan kursus untuk calon terapis atau terapis yang ingin memperdalam ilmu tentang bekam steril sesuai sunnah dan medis
  2. Official Assabil situs ini memberikan informasi tentang bekam dan thibb nabawi untuk calon terapis atau terapis yang ingin memperdalam ilmu tentang bekam dan thibb nabawi
  3. kursus bekam situs ini memberikan pelatihan kursus untuk calon terapis atau terapis yang ingin memperdalam ilmu tentang bekam
  4. Bekam Pages Situs ini menyediakan daftar dari beberapa penterapis bekam dari beberapa organisasi seperti ABI, HPA, ITBI dan beberapa info seminar, pelatihan, dan bekam masal
  5. Jaringan Bekam BRC Situs ini menyediakan info seluruh jaringan penterapis bekam anggota BRC
  6. Jaringan Bekam ITBI Situs ini menyediakan informasi seluruh anggota penterapis bekam ITBI
  7. Jaringan Bekam Hijamah Nation (London) Situs ini menyediakan seluruh informasi alamat bekam dari anggota hijamah nation yang ada diseluruh dunia
  8. Jaringan Bekam IAHTA Situs ini menyediakan seluruh informasi wadah Terapis Bekam Internaional yang ada diseluruh dunia
  9. [http://www.bekamjogja.wordpress.com untuk informasi bekam di yogyakarta
  10. Jaringan Bekam AlQanun untuk informasi bekam Steril & Higienis serta Berpengalaman di DKI Jakarta dan sekitarnya
  11. Rumah Bekam Indonesia Jaringan Rumah Bekam Indonesia
  12. Komunitas Bekam UIN Jakarta Forum Komunitas Bekam UIN Jakarta

Kegunaan dari situs pusat informasi bekam adalah untuk memadukan informasi bekam yang terpisah sehingga memudahkan orang yang ingin berobat dengan bekam dan memudahkan silaturahmi antara penterapis bekam lainnya. dan yang paling penting adalah Untuk mempermudah masyarakat memperoleh informasi tempat praktek yang terdekat[63]

Etika Seorang Pembekam

  1. Memiliki kemampuan Diagnosa yang baik [64]
  2. Memiliki Kemampuan Ilmu Pendukung Bekam [65]
  3. Mengobati pasien dengan ihsan, dan tidak bertentangan dengan norma beragama
  4. Pengobatan tidak sekali-kali mencacatkan tubuh[66]
  5. Tidak menggunakan obat-obat yang haram
  6. Pengobatan tidak berbau takhayul, khurafat dan bidah (Mistik)

Minimnya informasi dan kurangnya wawasan dalam Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK), maka tak sedikit orang menganggap penyakit merupakan ulah makhluk halus atau ruh jahat yang sengaja mengganggu kehidupan manusia. Maka banyaklah orang yang merasa perlu melakukan upacara, sajian - sajian, bacaan – bacaan/ isim atau azimat tertentu untuk mengusir atau menghindari pengaruh makhluk jahat tersebut. Cara-cara ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang dianggap dapat berhubungan dengan makhluk halus, yang banyak kita sebut dengan “Mbah dukun, orang pintar” dan lain sebagainya. Bagi ummat Islam hal ini tidak dibenarkan dan dilarang sebagai mana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Siapapun yang datang kepada seorang dukun menayakan sesuatu perkara lalu membenarkan ucapannya itu, kufurlah ia terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan barang siapa datang sambil tidak membenarkannya, tiada diterima sholatnya selama empat puluh hari” ( HR. Ath-Thabrani).

  1. Tidak dibenarkan seseorang yang tidak mengkaji ilmu kesehatan/kedokteran ikut mengobati pasien. Rasulullah SAW bersabda “Jika suatu perkara diserahkan bukan pada ahlinya, tunggulah kehancuran.” (HR. Bukhari). “Seseorang yang bertindak sebagai tabib dan merawat orang sakit, sedangkan ia tidak mengetahui sebelumnya cara perawatan medis, sehingga menyebabkan si pasien lebih parah, maka ia harus bertanggung jawab. “(H.R. Abu Dawud)
  2. Menjauhkan seorang tabib dari iri hati, riya’, takabur, merendahkan orang lain, tinggi hati, memeras pasien, dan sifat-sifat tidak terpuji. Rasulullah bersabda : “Celakalah sudah penyembah dinar, dirham dan qathifah, jika diberi ia ridha dan jika tidak diberi ia tidak ridha (HR.Bukhari). “Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam dan membayar kepada pembekam itu, lalu beliau memasukkan obat ke dalam hidung.”( HR.Bukahri).
  3. Seorang Pengobat harus berpakaian rapih, bersih dan sebaiknya berpakaian putih. Allah berfirman “Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan dan maksiat hendaklah kamu jauhi,” (QS.Al-Muddatstsir 74: 4-5). “Rapikanlah pakaianmu dan hiasilah kendaraanmu sehingga kamu terpandang didalam pergaulan.” (HR. Al-Hakim). “Pakailah pakaian putih, karena sesungguhnya warna putih itu lebih bersih dan indah,…” (H.R. Ahmad ).
  4. Hendaknya lembaga pengobatan mampu memberikan daya tarik pengunjung dan pasiennya dengan menjaga keindahan dan kerapian tempatnya.
  5. Menjauhkan dari lambang-lambang dan istilah – istilah jahiliyah serta membodohkan ummat.[67]
  6. Memperhatikan kaidah-kaidah FIQIH [68]

Riset dan Penelitian Tentang Bekam

(hanya ditampilkan dalam bentuk ringkasan / rangkuman saja untuk menghormati Peneliti )

Dr. Saad A. AL-Saedi , Medicine College, Departement Pediatric, Molecular Aspects of Cupping Therapy: Relationship to Immune Functions in Patients with Chronic HCV Infection (Phase two)

Dr. Saad A. Al-Saedi, Hubungan antara fungsi Imun pada pasien dengan infeksi Hepatitis C Kronik

Ringkasan Penelitiannya :

¡In the periodic report submitted for this study, results comparing HCV patients undergoing repeated cupping with control persons were presented to demonstrate the effect of cupping on CBC, liver functions and immune response. However, in this part of the study the objectives have been achieved by studying the effect of repeated cupping on the same measures as well as measuring the effect of cupping on MDA, IL-1β, and cAMP. The results of this study showed significant improvement in liver enzymes (namely ALT) following repeated cupping, and also in reducing the free radical MDA as well as cAMP, both of which are incriminated in pathological liver changes accompanying HCV infection. On the other hand, results showed the effect of repeated cupping on increasing IL-1β which triggers the cascade of immunostimulation secondary to inflammations, by activating T-lymphocytes and B-cells together with activating adhesion molecules and other cytokines. Results showed also continued increase in platelet count upon repeated cupping. Although no significant change in WBC count was observed, lymphocytic count was increased even above control levels, which might reflect improved immune system secondary to the observed reduction in viral load. Cupping also increased hemoglobin levels around the control values. And, lastly, repeated cupping was associated with significant reduction in viral load of HCV RNA using PCR technique. Taken together, the present results showed a significant increase in the immune response after repeated cupping and subsequently a significant reduction in virus replication in the blood samples taken from these patients. Terjemah dari kalimat cetak miring : Diambil secara bersamaan (dari penelitian tersebut ), kondisi yang ada menunjukkan peningkatan secara signifikan dalam respon kekebalan tubuh setelah pembekaman berulang dan kemudian pengurangan secara signifikan dalam replikasi virus dalam contoh darah yang diambil dari pasien-pasien[69]

Evaluation of wet-cupping therapy for persistent non-specific low back pain: a randomised, waiting-list controlled, open-label, parallel-group pilot trial

Peneliti : Jong-In Kim1,2†, Tae-Hun Kim1,2†, Myeong Soo Lee1, Jung Won Kang1,2, Kun Hyung Kim1,2, Jun-Yong Choi1,3, Kyung-Won Kang1, Ae-Ran Kim1, Mi-Suk Shin1, So-Young Jung1 and Sun-mi Choi1* The result of this study implies that wet-cupping may have a potential effect to reduce current pain associated with PNSLBP. However, it is difficult to firmly concludethat wet-cupping is a meaningful intervention for functional recovery from PNSLBP. A large scale sham cupping-controlled trial would be necessary for evaluating the efficacy of wet-cupping therapy for PNSLBP in the future. Terjemahan bebas dari tulisan cetak miring : Hasil dari studi ini menmplikasikan bahwa Bekam Basah mungkin memiliki efek potensial dalam mengurangi sakit berkaitan dengan Sakit Punggung bagian bawah persisten. Bagaimanapun juga masih sulit untuk menyimpulkan secara kuat bahwa bekam basah adalah sebuah intervensi yang berarti dalam pemulihan fungsional dari sakit punggung bagian bawah. PNSLBP = persistent non-specific low back pain [70]

Gerakan 1 Keluarga 1 Tenaga Bekam

Gerakan ini merupakan gerakan bakti sosial yang bertujuan agar semua keluarga di Indonesia memiliki 1 orang anggota keluarganya yang bisa melakukan bekam agar bisa sehat dengan biaya rendah. Gerakan ini memberikan pelatihan bekam, herbal dan diagnosa secara GRATIS[71][72]. Pelatihan dapat dilakukan di klinik Sentra Kesehatan Keluarga (SKK) Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Parangtritis No. 54 Yogyakarta (Jokteng wetan ke selatan sekitar 30m, barat jalan) - atau di tempat yang diminta oleh masyarakat (Untuk sementara waktu karena keterbatasan Donasi dari para Donatur Kami, maka hanya untuk wilayah di Pulau Jawa; Untuk di luar Pulau Jawa masih dimungkinkan untuk peserta dipungut biaya yang relatif sangat MURAH) (www.facebook.com/belajar.bekam)[73].

Bekam di Dunia Barat

Seiring dengan bertambahnya pasien yang dengan izin Allah Ta’ala sembuh dan terbebas dari penyakitnya melalui bekam maka semakin banyak pula bermunculan Terapis Hijamah dari “Barat” yang menggunakan metode Cupping Therapy maupun metode Lintah (Leech Therapy) untuk mengobati berbagai macam penyakit, mereka juga menuliskannya dalam berbagai artikel, buku dan publikasi lainnya:[74]

Referensi

  1. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/definisi-bekam-terbarukan
  2. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/definisi-bekam-terbarukan
  3. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/definisi-bekam-terbarukan
  4. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  5. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  6. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  7. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  8. ^ http://yarobbi.com/index.php/2010/09/qi-energi-vital/
  9. ^ http://bekamsinergi.com/2010/12/31/bekam-sinergi-3/
  10. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  11. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  12. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/07/mengenal-bekam-di-dunia.html
  13. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  14. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  15. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  16. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  17. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  18. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/
  19. ^ http://www.i-tbi.org/
  20. ^ http://www.i-tbi.org/p/anggaran-dasar.html
  21. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/07/ustadz-galih-gumelar-kini-ada-banyak.html
  22. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/07/banyak-non-muslim-belajar-bekam-dengan.html
  23. ^ http://www.islamichealingcentre.com/organisasi-bekam-di-indonesia/
  24. ^ http://www.yarobbi.com
  25. ^ http://www.yarobbi.com
  26. ^ http://www.pelatihanbekam.org/2012/08/metoda-bekam-api.html
  27. ^ http://www.pelatihanbekam.org/2012/08/ustadz-h-galih-gumelar-st-msi-jenis.html
  28. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/05/ustadz-h-galih-gumelar-jenis-metoda.html
  29. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/07/ustadz-galih-gumelar-kini-ada-banyak.html
  30. ^ http://www.assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/bekam-steril
  31. ^ http://www.assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/bekam-steril
  32. ^ http://www.assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/bekam-steril
  33. ^ http://www.geocities.com/faneliaherbs/
  34. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  35. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  36. ^ http://www.i-tbi.org/2012/06/hal-hal-yang-harus-dihindari-serta.html
  37. ^ http://www.i-tbi.org/2011/12/cara-sterilisasi-alat-bekam-secara.html
  38. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  39. ^ http://yarobbi.com/index.php/2010/09/apakah-setiap-penyakit-bisa-di-bekam/
  40. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  41. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  42. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  43. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  44. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  45. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  46. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  47. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  48. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  49. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  50. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  51. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  52. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  53. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  54. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  55. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  56. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  57. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  58. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  59. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik
  60. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  61. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  62. ^ http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/
  63. ^ http://bekampages.blogspot.com/2012/04/tentang-kami.html
  64. ^ http://www.bisnisbekam.com/2013/03/etika-terapis-bekam-sunah.html
  65. ^ http://www.bisnisbekam.com/2013/03/etika-terapis-bekam-sunah.html
  66. ^ http://www.pendidikanbekam.com/2012/07/ustadz-galih-gumelar-banyak-pasien.html/
  67. ^ http://www.islamichealingcentre.com/etika-seorang-pembekam/
  68. ^ http://www.bisnisbekam.com/2013/03/etika-terapis-bekam-sunah.html
  69. ^ http://www.islamichealingcentre.com/penelitian-bekam-research-on-cupping/
  70. ^ http://www.islamichealingcentre.com/penelitian-bekam-research-on-blood-cupping-2/
  71. ^ http://www.facebook.com/bekamgratis
  72. ^ http://BekamGratis.wordpress.com
  73. ^ http://www.facebook.com/belajar.bekam
  74. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-drabu-hana-bag1/

Pranala luar