Pembicaraan:Cut Nyak Dhien
| Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Cut Nyak Dhien. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
| Cari sumber: "Cut Nyak Dhien" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP | |||
|
Artikel ini adalah mantan artikel pilihan. Silakan lihat halaman nominasi awalnya (untuk artikel lama, lihat arsip nominasi) dan alasan pembatalannya. |
|
Artikel ini telah ditampilkan di Halaman Utama sebagai artikel pilihan minggu ini. |
Tanpa rujukan
artikel tanpa pernyataan rujukan kenapa bisa menjadi artikel pilihan?
-- Adiputra ? वचनसय -- 11:30, 10 Agustus 2007 (UTC)
maksudnya? kan ada tuh referensi dan pranala luar nya --Ciko bicara 11:35, 10 Agustus 2007 (UTC)
- Tanpa rujukan itu adalah untuk kalimat "Hal ini membuat iba para pasukan-pasukannya. Sehingga, salah satu pasukannya bernama Pang Laot melaporkan lokasi markas Cut Nyak Dien pada Belanda karena iba". Sepanjang kalimat ini tidak ada sumbernya, maka termasuk original research. --Quoth nevermore 11:39, 10 Agustus 2007 (UTC)
- Sekarang sudah dilengkapi rujukannya. --Quoth nevermore 11:58, 10 Agustus 2007 (UTC)
Banyak sekali kalimat yang tidak dapat dimengerti, antara lain karena kurangnya tanda koma. Apa maksud kalimat berikut ini:
Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, namun karena Teuku Umar mempersilahkannya untuk ikut bertempur dalam medan perang.
- fixed, ada kalimat aneh tolong masukan lagi Mimihitam Bicara 01:16, 3 Februari 2008 (UTC)
Sumedang, Hindia Belanda
Seharusnya pada informasi lokasi meninggalnya Cut Nyak Dhien, ditulis Sumedang, Hindia Belanda. Bukan Indonesia, karena Indonesia pada saat itu belom ada. Hand15 (bicara) 07:34, 10 Februari 2010 (UTC)
Ganti Nama
Kok namanya Tjoet Nja' Dhien? Itu kan ejaan lama. Tolong diganti menjadi Cut Nyak Dhien. -- Si Gam Acèh (bicara) 07:43, 24 Maret 2010 (UTC).
Kategori Tokoh
Hmm.. Memasukkan Cut Nyak Dhien dalam kategori Tokoh Minangkabau sepertinya agak 'memaksakan', menurut saya, sebab seharusnya beliau malah terkenal sekali sebagai Tokoh Aceh. Sudah cukup bila disebutkan di badan artikel bahwa kakek/buyutnya dari pihak ayahnya adalah perantau Minang yg datang ke Aceh. Bagaimana pendapat rekan lain? Salam, Naval Scene (bicara) 5 Maret 2013 09.35 (UTC)