Telur asin

variasi makanan khas Tiongkok
Revisi sejak 29 Agustus 2013 15.03 oleh Ariyanto (bicara | kontrib)

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).

Telur asin

Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 1.
2. 鹹蛋
Hanzi sederhana: 1. 咸鸭蛋
2. 咸蛋
Kantonis Jyutping: 1. haam4 aap3 daan6
2. haam4 daan6
Pinyin: 1. ián yā dàn
2. xián dàn
Makna harfiah: salted duck eggs
nama alternatif
Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana: 咸卵
Makna literal: salted eggs
Nama Filipina
Tagalog: itlog na maalat
red egg
Nama Vietnam
Vietnam: hột vịt muối

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dash telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna hijau-kebiruan.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.

Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Buku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai