Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Rembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.
Kabupaten Rembang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Rembang Bangkit | |
Koordinat: 6°43′S 111°21′E / 6.72°S 111.35°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Rembang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Moch. Salim |
Luas | |
• Total | 1.014,10 km2 (39,150 sq mi) |
Populasi ((2003)) | |
• Total | 577.000 |
• Kepadatan | 569/km2 (1,470/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kejawen, Konghucu |
• Bahasa | Indonesia, Jawa |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0295, 0356 |
Kode Kemendagri | 33.17 |
DAU | Rp. 640.273.360.000.- |
Flora resmi | Kawista |
Fauna resmi | Kijang |
Situs web | http://www.rembangkab.go.id/ |
Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, yakni di Desa Bulu yang masuk ke jalur Rembang-Blora (Mantingan).
Sejarah Rembang
Sumber lain tentang Rembang dapat diambil dari sebuah manuskrip/tulisan tidak di terbitkan oleh Mbah Guru. Di sebutkan antara lain: “…kira-kira tahun Syaka 1336 ada orang Campa Banjarmlati berjumlah delapam keluarga yang pandai membuat gula tebu ketika ada di negaranya…”Orang-orang tadi pindah untuk membuat gula merah yang tidak dapat di patahkan itu.Berangkatnya melalui lautan menuju arah barat hingga mendarat di sekitar sungai yang pinggir dan kanan kirinya tumbuh tak teratur pohon bakau. Kepindahannya itu di pimpin oleh kakek Pow Ie Din; setelah mendarat kamudian mengadakan do’a dan semedi, kemudian di mulai menebang pohon bakau tadi yang kemudian di teruskan oleh orang-orang lainnya.
Tanah lapang itu kemudian di buat tegalan dan pekarangan serta perumahan yang selanjutnya menjadi perkampungan itu dinamakan kampung : KABONGAN; mengambil kata dari sebutan pohon bakau, menjadi Ka-bonga-an (Kabongan),…. Pada suatu hari saat fajar menyingsing di bulan Waisaka; orang-orang akan mulai ngrembang (mbabat,Ind : memangkas) tebu. Sebelum di mulai mbabat diadakan upacara suci Sembayang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan dikepras/di pangkas dua pohon, untuk tebu “Penganten”.Upacara pengeprasan itu dinamakan “ngRembang”, sampai di jadikan nama Kota Rembang hingga saat ini.”Menurut Mbah Guru, upacara ngRembang sakawit ini dilaksanakan pada hari Rabu Legi, saat di nyanyikan Kidung, Minggu Kasadha. Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan Candra Sengkala : Sabda Tiga Wedha Isyara.
Geografi
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:
• Sebelah Utara : Laut Jawa • Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur • Sebelah Selatan : Kabupaten Blora • Sebelah Barat : Kabupaten Pati
Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).
Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter). Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.
Perwakilan
DPRD Kabupaten Rembang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 11 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi | % |
---|---|---|
Partai Demokrat | 8 | 18 |
Partai Golkar | 8 | 18 |
PKB | 6 | 13 |
PPP | 6 | 13 |
PDI-P | 5 | 11 |
PAN | 4 | 9 |
Partai Bulan Bintang | 2 | 4 |
Partai Gerindra | 2 | 4 |
PKNU | 1 | 2 |
Partai Peduli Rakyat Nasional | 1 | 2 |
Partai Pelopor | 1 | 2 |
Total | 45 | 100 |
Tokoh
Pembagian administratif
Kabupaten Rembang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas 287 desa dan 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Rembang.
Fauna Identitas
Rembang memiliki fauna identitas yaitu Kijang dengan nama latin Muntiacus muntjak, Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Rembang berharap PSIR Rembang selain diberi julukan Laskar Dampo Awang juga akan di beri julukan Kijang Lasem. Dinamakan Kijang Lasem karena Gunung Lasem hutanya yang lebat yang banyak Kijang disana. Selain itu KIjang adalah hewan yang termasuk cerdik, Jadi diharapkan tim PSIR Rembang menjadi tim yang cerdik melakukan serangan kegawang lawan.
Sumber Daya Alam
- Perikanan Laut
- Garam
- Hasil Tambang
- Legen
- Siwalan
- Ndog Jungan
- Kawis
- Batik Lasem
- Semen
Seni Budaya
Kesenian budaya tradisional Rembang adalah:
- Laesan dari Lasem
- Orek-orek dari Kesamatan Bulu
- Pathol Sarang
- Engklek
- Sodhor
- Jorit
- Gacon
- Kekean
- Nekeran
- Thong-Thong Lek
Event(Acara)
- HUT Rembang
- Rembang Expo
- Lasem Batik Carnival
- Rembang Fashion On The Street
- Sedekah Bumi
- Sedekah Laut
- Penjamasan Bende Becak di desa Bonang
- Festival Lasem
- Lomba Thong-thong Klek
- Haul Mbah Sambu
Pariwisata
Wisata Alam
- Pantai Gedong (Pantai Caruban), di Gedongmulyo, Lasem
- Pantai Binangun, di Binangun, Lasem
- Pulau Karang Gosong
- Pulau Gede
- Pulau Marongan
- Pantai Dampo Awang, di Tasikagung
- Wana Wisata Kartini Mantingan, di Mantingan
- Karangsari Park, di Karangsari
- Puncak Argopuro, di Pancur
- Embung Lodan, di Lodan Wetan
- Waduk Panohan, di Panohan
- Rimba Pasucen, di Pasucen
- Embung Banyukuwung, di Sudo
- Taman Wisata Alam Sumber Semen, di Gading
Wisata Sejarah
- Masjid Agung Rembang, di Kutoharjo
- Museum Kamar Pengabadian R.A.Kartini, di Kutoharjo
- Kelenteng Mak Co, di Soditan
- Tapakan Sunan Bonang, di Sulang
Wisata Religi
- Pasujudan Sunan Bonang, di Bonang kec. Lasem
- Makam R.A. Kartini, di Bulu
Wisata Belanja
- Ramayana Mall Rembang, di Karangsari
- Mall Kartini 3, di Mantingan (cabang dari Mal Kartini Bandar Lampung)
- Pantes Mall, di Lasem. Terletak di Jalan Sunan Bonang km.0 Kecamatan Lasem
Kuliner
Masakan
Masakan khas Kabupaten rembang, yaitu:
banyak sekali ditemukan di dekat laut, biasanya berada di desa tanjung sari dan sekitarnya, lebih tepatnya lagi berada di kota rembangnya, makanan ini lezat sekali, berisi ikan yang gede, dan ikan tersebut biasanya adalah ikan tongkol.
Berupa sate ayam kampung yang bumbunya terdiri dari cabe merah, gula merah, santan dan garam. Adalah sebagai lauk pauk dan biasanya dirangkai dengan lontong.
Ikan laut segar yang dipanggang dengan bumbu-bumbu cabe hijau, bawang merah, bawang putih, garam dan santan kental. Sebagai sayur untuk makan siang/malam dalam menu sehari-hari.
Tempe dengan bumbu-bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, asam (tomat) garam dan air. Biasanya ditambahkan juga ikan pindang. Sebagai sayur untuk makan siang (menu sehari-hari).
Sayur untuk makan siang/malam yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.
Lontong dengan opor ayam kampung pedas khas desa Tuyuhan (Kecamatan Pancur). Makanan ini tidak pernah atau jarang dibuat ibu rumah tangga. Sebagai makanan sore hari/malam hari, biasanya sekitar jam 15.00 WIB sudah dijual di lokasi desa Tuyuhan di sepanjang pinggir jalan dengan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. Dan minumannya air putih yang ditempatkan di kenda (tanpa gelas).
Dibuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen); dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. Yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur) dan desa Mondoteko (Kecamatan Rembang).
Dibuat dari buah waluh, gula aren, air nira dan garam, yang rasanya sangat manis. Dan biasanya dimakan dengan Jadah. Jadah yang terkenal adalah dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
Terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, garam yang ditumbuk halus (sewaktu masih panas) di atas keranjang yang Terbuat dari daun lontar/daun kelapa muda dan alat tumbuknya juga dilapis dengan daun lontar dan kelapa muda. Rasanya sangat gurih, kemudian dicetak persegi dan dibungkus dengan daun pisang (seperti lemper). Biasanya dimakan bersama dengan Jenang waluh, yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
Terbuat dari beras ketan, kacang hijau, gula aren/gula pasir dan garam. Tempatnya dari daun lontar berlubang bulat kecil sebanyak 5 buah, kalau makan tinggal didudul (ditekan) saja, rasanya sangat manis dan gurih. Berasal dari desa Gunem Kecamatan Gunem.
Kerupuk udang dan tengiri dari kota rembang yang dioven/dibakar.
Terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka, kacang tanah, garam, bawang putih dan air yang dicetak bulat-bulat kecil dan digoreng. Rasanya sangat gurih dan banyak disukai masyarakat.
Terbuat dari kacang tanah yang dipres (diambil minyaknya). Kemudian dibumbui bawang putih dan garam dan dioven.
Terbuat dari pohon nira (legen) dengan proses pemanasan, sehingga hasilnya seperti gula pasir/gula halus yang berwarna coklat.
Terbuat dari udang/ikan segar dengan proses pemanasan. Bau dan rasanya enak. Yang terkenal dari desa Bonang Kecamatan Lasem.
Minuman
Minuman Kabupaten rembang, yaitu:
Oleh-oleh
Oleh-oleh Kabupaten rembang, yaitu:
Potensi
- Sentra Buah Kawista, di Desa ...
- Sentra Buah Duku Woro, di Desa Kragan
- Sentra Pelelangan Ikan, di Desa Tasikagung
- Industri Kue Dubeg, di Desa Mondoteko
- Industri Jenang waluh & Jadah, di Desa Pohlandak
- Industri Kaoya dudul, di Desa Gunem
- Industri Terasi Petis Bonang, di Desa Bonang
- Kerajinan Tempayan Tempat Air, di Desa Sidowayah
- Kerajinan Batik Lasem, di Desa Lasem
- Kerajinan Kulit Kerang, di Desa Tasikagung
- Kerajinan Kuningan & Tembaga, di Desa Jolotundo
- Kerajinan Batik Kemadu, di DesaSulang
Transportasi
Terdapat beberapa jenis moda transportasi di Rembang, diantaranya:
Motor Tossa yang mempunyai bak terbuka di modifikasi sehingga menjadi kendaraan angkot untuk masyarakat Rembang, sistemnya seperti naik becak yaitu bisa naik dimana saja tidak harus ke terminal.
Dulu, terdapat perusahaan kereta api dan trem Semarang Joana Stroomtram Maatschappij (SJS). Perusahaan tersebut pada tahun 1885 membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-Kudus-Pati-Joana (sekarang Juwana). Setelah itu, pada 5 Mei 1895 perusahaan tersebut menambah jalurnya ke timur yakni membuka jalur Kudus-Mayong- Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900 juga menambah jalur kereta api ke barat hingga mencapai Rembang dan Lasem. Pada tahun itu juga, pada 10 November SJS membuka jalur baru lagi yang melayani rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang.Tahun 2017 akan dioperasikan kembali jalur kereta atau monorel Semarang-Kudus-Lasem.
Banyak bus di Rembang dengan berbagai jurusan dari antar kota, antar provinsi.
Nomor Darurat Rembang
Nomor penting dan darurat Kabupaten Rembang
- Polres Rembang: (0295) 891110
- Ambulans: 118
- Pemadam Kebakaran: 113
- Stasiun Rembang : (0295) 810037
- RSUD Rembang: (0295) 691444
- RSPD Rembang: (0295) 691613
- PDAM Rembang: (0295) 6912455
- PLN Rembang: (0295) 692539
- Telkom: (0295) 691117
- Bina Dhuafa 081 315 755 755
Perencanaan
Pemkab Rembang mempunyai beberapa rencana jangka panjang (maksimal 5 tahun) dan jangka pendek (maksimal 2 tahun) untuk membangun Kabupaten Rembang, diantaranya:
- Membangun Jalur sepeda yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. jalur sepeda bisa dipakai untuk sepeda, becak, dokar. jalur sepedanya dari Alun-Alun Rembang hinga perbatasan Pati, dari Alun-Alun Rembang hinga perbatasan Tuban, dari Alun-Alun Rembang hinga perbatasan Blora. jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Rembang udaranya tidak polusi. (Jangka Pendek)
- Membangun stadion baru dengan nama Stadion Gelora Pengabdian Kartini (GPK) dengan standar AFC, untuk meningkatkan prestasi PSIR Rembang dan untuk mengikuti syarat liga tertinggi di Indonesia. (Jangka Panjang)
- Menjadikan seluruh sawah di Kabupaten Rembang menjadi sawah organik, yaitu padi organik, kacang organik, tebu organik, jagung organik, dll. (Jangka Pendek)
- Meminta kepada PSSI Pengprov Jateng untuk mengadakan Jateng Champion League yaitu kompetisi sepak bola yang di ikuti oleh klub ssb yang menjadi juara 1 pada liga tingkat kabupatennya masing-masing. (Jangka Pendek)
Buku-Buku
Buku-buku yang berkaitan dengan Rembang:
Referensi