Padamu Jua
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Farras (Kontrib • Log) 4062 hari 1127 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
"Padamoe Djoea" adalah puisi 28 baris karya Amir Hamzah yang disertakan dalam koleksinya tahun 1927, Nyanyi Sunyi. Ini adalah karya Hamzah yang paling banyak dipuji. Pembacaannya lebih difokuskan pada tema-tema keagamaan, terutama dari sudut pandang Islam dan ada pula pengaruh-pengaruh Kristen.
Padamu Jua | |
---|---|
karya Amir Hamzah | |
Terbit perdana | November 1937 |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Seri | Nyanyi Sunyi |
Genre | Spiritual |
Larik | 28 |
Didahului | Kuatrain tanpa judul ("Sunyi Itu Duka") |
Disusul | "Barangkali" |
Penulisan
"Padamu Jua" ditulis oleh Amir Hamzah, penulis Melayu kelahiran Langkat yang belajar di sekolah Belanda. Puisi ini tidak bertanggal (sebagaimana karya-karya Hamzah lainnya)[1] Penyair Laurens Koster Bohang memperkirakan "Padamu Jua" ditulis antara 1933 dan 1937,[2] sementara pakar sastra Indonesia dari Belanda A. Teeuw memberi perkiraan tahun 1936/1937.[3] Waktu itu adalah masa paling emosional bagi Hamzah yang dipaksa menikahi putri Sultan Langkat; Sultan Langkat telah mendanai studinya di Jawa. Pada saat yang sama Hamzah kabarnya jatuh cinta dengan teman sekelasnya dari suku Jawa dan terpaksa meninggalkannya.[4]
Struktur
Puisi 28 baris ini terdiri dari 84 kata. Puisi ini didominasi huruf vokal a dan u yang sering diulang dalam bentuk diftong au atau hiatus ua. Kombinasi semacam itu muncul di 35 persen kata dan 64 persen baris puisi ini. Konsonan sering diulang dan menekankan keterkaitan antarkata dalam satu baris.[5]
Analisis
Publikasi dan tanggapan
Referensi
Catatan penjelas
Catatan kaki
- ^ Jassin 1962, hlm. 9.
- ^ Jassin 1962, hlm. 8.
- ^ Teeuw 1980, hlm. 126.
- ^ Jassin 1962, hlm. 13.
- ^ Foulcher 1991, hlm. 109.
Kutipan
- Foulcher, Keith (1991). Pujangga Baru: Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933–1942 (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Girimukti Pasaka. OCLC 36682391.
- Hamzah, Amir (1949). Njanji Sunji (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Pustaka Rakjat. OCLC 65112881.
- Jassin, H.B. (1962). Amir Hamzah: Radja Penjair Pudjangga Baru (dalam bahasa Indonesia). Gunung Agung. OCLC 7138547.
- Raffel, Burton (1968) [1967]. Development of Modern Indonesian Poetry (edisi ke-2nd). Albany, NY: State University of New York Press. ISBN 978-0-87395-024-4.
- Teeuw, A. (1980). Sastra Baru Indonesia (dalam bahasa Indonesia). 1. Ende: Nusa Indah. OCLC 222168801.
- Usman, Zuber (1959). Kesusasteraan Baru Indonesia dari Abdullah Bin Albdalkadir Munshi sampai kepada Chairil Anwar (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Gunung Mas. OCLC 19655561.