Pamanukan, Subang
Pamanukan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Pamanukan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Subang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | 85,843 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 32.13.11 | ||||
Kode BPS | 3213190 | ||||
Luas | 7.284 hektare | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Administrasi
Kecamatan ini terdiri atas 14 desa.
Lahan
Sebagian besar (4.987 Ha) wilayah Kecamatan Pamanukan terdiri atas sawah berpengairan teknis dan karena letaknya yang strategis pada persilangan jalan negara (jalur Pantura) dengan jalan provinsi yang menghubungkan wilayah Pantai Utara (pantura) Jawa Barat dengan Bandung, Pamanukan sudah sejak lama menjadi pusat pertumbuhan di pantura Kabupaten Subang.
Ekonomi
- Pertanian
- Perdagangan
- Jasa
dari ketiga-tiga faktor ini, Pamanukan ditetapkan sebagai pusat perdagangan dan jasa di Pantura Kabupaten Subang.
Pusat Perbelanjaan
Kota Pamanukan adalah kota dinamis yang selama 24 jam dalam sehari senantiasa menampakan kehidupannya. Prasarana Perdagangan yang ada di antaranya adalah Pertokoan Pasar Baru dan Pasar Pamanukan sebagai pasar tradisonal, Pamanukan Trade Center - pertokoan yang dirancang sebagai pusat perdagangan modern, toko-toko waralaba dan pertokoan perorangan.
Lembaga Keuangan
Selain dari itu di Pamanukan terdapat beberapa bank seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, Bank Danamon dan Bank Jabar, juga Bank Perkreditan Rakyat (Pamanukan Bangun Artha, Tutur Ganda, dan Markoni) dan Lembaga Perkreditan Kecamatan yang berjumlah lebih dari 5 buah. Terdapat pula Money Changer dan Koperasi.
Pelayanan Jasa Lainnya
Hal lainnya dalam penyediaan jasa di antaranya adalah notaris dan PPAT serta pelayanan kesehatan, baik dokter praktik, laboratorium dan puskesmas perawatan, maupun RS Swasta.
Kondisi Ekonomi Rakyat
Sekalipun Pamanukan merupakan kota jasa dan perdagangan, namun keadaan perekonomian warga Pamanukan tidak lebih baik dibandingkan dengan warga kecamatan lain semisal Binong. Menurut data Bappeda Subang, Indeks Pembangunan Manusia di Pamanukan, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi menunjukkan angka rendah dibanding kecamatan lain. Ironis memang, sebuah data dari yang harus diuji ulang dan kalau benar dicarikan 'akar persoalannnya' untuk solusi lebih lanjut.
Pendidikan
Dulu sekitar tahun 1980-1990-an kecamatan Pamanukan menjadi tujuan pendidikan di pantura Kabupaten Subang dan sekitarnya. Sekarang kecamatan-kecamatan di Subang sudah mempunyai SMPN dan SMAN masing-masing.
Tahun 1980-90an lulusan SD/MI dari Pusakanegara (termasuk Compreng), Ciasem (termasuk Blanakan), dan Binong, menjadikan SMPN Pamanukan dan SMAN Pamanukan (juga beberapa SMP Swasta/MTs dan SMA/aliyah swasta) sebagai tujuan melanjutkan sekolahnya.
Saat ini terdapat 2 SMPN (SMPN 1 Pamanukan dan SMPN2 Pamanukan), 3 SMP Swasta (SMP Bunda Maria,SMP Taman Dewasa, dan SMP Tri Dharma), 4 MTs Swasta (Miftahul Huda, Darul Maarif, MTs Persis dan MTs di Sukasari), 1 SMAN, 2 SMK dan 2 MA Swasta.
gooo