Aluminium
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah.
13Al Aluminium | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | ||||||||||||||||||||
Pengucapan | /aluminium/[1] | |||||||||||||||||||
Penampilan | metalik abu-abu keperakan | |||||||||||||||||||
Aluminium dalam tabel periodik | ||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 13 | |||||||||||||||||||
Golongan | golongan 13 | |||||||||||||||||||
Periode | periode 3 | |||||||||||||||||||
Blok | blok-p | |||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam miskin | |||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| |||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ne] 3s2 3p1 | |||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 3 | |||||||||||||||||||
Sifat fisik | ||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | |||||||||||||||||||
Titik lebur | 933,47 K (660,32 °C, 1220,58 °F) | |||||||||||||||||||
Titik didih | 2743 K (2470 °C, 4478 °F) | |||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 2,70 g/cm3 | |||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 2,375 g/cm3 | |||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 10,71 kJ/mol | |||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 284 kJ/mol | |||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 24,20 J/(mol·K) | |||||||||||||||||||
Tekanan uap
| ||||||||||||||||||||
Sifat atom | ||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −2, −1, +1,[2] +2,[3] +3 (oksida amfoter) | |||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,61 | |||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 577,5 kJ/mol ke-2: 1816,7 kJ/mol ke-3: 2744,8 kJ/mol (artikel) | |||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 143 pm | |||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 121±4 pm | |||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 184 pm | |||||||||||||||||||
Lain-lain | ||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | |||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat muka (fcc) | |||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | (di-roll) 5.000 m/s (pada s.k.) | |||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 23,1 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | |||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 237 W/(m·K) | |||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 26,5 nΩ·m (suhu 20 °C) | |||||||||||||||||||
Arah magnet | paramagnetik[4] | |||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | +16,5×10−6 cm3/mol | |||||||||||||||||||
Modulus Young | 70 GPa | |||||||||||||||||||
Modulus Shear | 26 GPa | |||||||||||||||||||
Modulus curah | 76 GPa | |||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,35 | |||||||||||||||||||
Skala Mohs | 2,75 | |||||||||||||||||||
Skala Vickers | 160–350 MPa | |||||||||||||||||||
Skala Brinell | 160–550 MPa | |||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7429-90-5 | |||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||
Penamaan | dari alumine, nama usang untuk alumina | |||||||||||||||||||
Prediksi | A. Lavoisier (1782) | |||||||||||||||||||
Penemuan | Hans C. Ørsted (1824) | |||||||||||||||||||
Asal nama | H. Davy (1812[a]) | |||||||||||||||||||
Isotop aluminium yang utama | ||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Sejarah
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu dianggap sebagai logam berharga, Napoleon III dari Perancis (1808-1873) pernah melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua dengan piring emas dan perak.[5][6] Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Héroult dari Perancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.[5]
Catatan kaki
- ^ (Indonesia) "Aluminium". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
- ^ Dohmeier, C.; Loos, D.; Schnöckel, H. (1996). "Aluminum(I) and Gallium(I) Compounds: Syntheses, Structures, and Reactions". Angewandte Chemie International Edition. 35 (2): 129–149. doi:10.1002/anie.199601291.
- ^ D. C. Tyte (1964). "Red (B2Π–A2σ) Band System of Aluminium Monoxide". Nature. 202 (4930): 383. Bibcode:1964Natur.202..383T. doi:10.1038/202383a0.
- ^ Lide, D. R. (2000). "Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds" (PDF). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-81). CRC Press. ISBN 0849304814.
- ^ a b American Chemical Society - Revolusi produksi aluminium
- ^ Los Angeles Times - Sejarah Aluminium
Referensi
- (Inggris) Anon. Alzheimer's and aluminum: canning the myth. Food Insight 1993 Sep-Oct. Washington, D.C.: International Food Information Council Foundation.
Templat:Link GA
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan