Bandar Udara Internasional Hang Nadim
Teks miring
Informasi | |
---|---|
Jenis | Publik |
Lokasi | Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau |
Zona waktu | UTC+7 |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Bandar Udara Internasional Hang Nadim (IATA: BTH, ICAO: WIDD) adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di kelurahan Batu Besar, kecamatan Nongsa, kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Bandar udara ini mendapatkan nama dari Laksamana Hang Nadim yang termahsyur dari Kesultanan Malaka. Bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia. Dengan kondisinya saat ini, Bandara Hang Nadim dapat menampung 18-pesawat berbadan lebar dengan jenis Boeing 767.
Penyebrangan feri telah menjadi metode transportasi utama untuk bepergian ke pulau-pulau seberang, termasuk Singapura. Namun, lama kelamaan, penyeberangan menggunakan feri mulai tidak efektif, sehingga dibangunlah Bandara Hang Nadim. Bandara ini terbukti cukup efektif dan awalnya dikembangkan sebagai alternatif Bandara Internasional Changi yang diletak dari Singapura karena bandara ini memiliki landas pacu yang cukup panjang untuk menampung pesawat-pesawat jenis Boeing 747. Namun, bandara ini juga mendapatkan persaingan yang cukup ketat dari bandara-bandara lain di Wilayah Pertumbuhan Segitiga Sijori seperti: Bandar Udara Internasional Senai yang diletak dari Johor Bahru (ibu kota negara bagian Johor) dari negara Malaysia & Bandar Udara Internasional Changi yang diletak dari Singapura.
Sejarah
Bandar Udara (1980-1985)
Bandara Hang Nadim mulai beroperasi pada tanggal hari Jumat, 1 Februari 1980 ditandai untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 4.025-meter.
Bandar Udara Nasional (1985-1990)
2-bulan kemudian dibuka secara resmi pada tanggal hari Jumat, 1 Maret 1985 dengan melayani penerbangan domestik yang melayani rute penerbangan langsung seperti: Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandar Udara Internasional Juanda (Surabaya), Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara (Bandung), Bandar Udara Internasional Polonia (Medan), Pekanbaru, Bandar Udara Tabing (Padang) & Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Bandar Udara Internasional (1990-1995)
10-hari kemudian dibuka secara resmi pada tanggal hari Kamis, 11 Januari 1990 dengan melayani penerbangan internasional yang melayani rute penerbangan langsung seperti: Bandar Udara Internasional Senai yang diletak dari Johor Bahru (ibu kota negara bagian Johor) dari negara Malaysia & Bandar Udara Internasional Changi yang diletak dari Singapura.
Dibuka Umum (1995-sekarang)
2-bulan 10-hari 18-jam kemudian yang diupacara peresmian secara dibuka umum oleh Presiden Soeharto sejak pada tanggal hari Sabtu, 11 Maret 1995 mulai malam ini sejak sekitar pada pukul 19:00 WIB/20:00 SST dengan melayani penerbangan bandar udara internasional yang lahir nama "Bandar Udara Internasional Hang Nadim" dengan melayani penerbangan internasional ditandai dengan mendaratnya 12-pesawat udara milik Malaysia Airlines & 12-pesawat udara milik Singapore Airlines yang melandasan yang masih darurat berupa tanah yang diperusahaan penerbangan dari Malaysia & Singapura serta anak perusahaannya Malaysia Airlines & Singapore Airlines dibentuk. membuka jaringan penerbangan ke Batam secara berkala.
Maskapai penerbangan dan tujuan
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) "Situs Resmi Bandara Hang Nadim Batam"
- (Indonesia) "Posko Bandara di Batam Buka 24 Jam", TEMPO, 4 Januari 2005