Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I (福島第一原子力発電所 , Fukushima dai-ichi genshiryoku hatsudensho, Fukushima I NPP, 1F), sering disebut sebagai Fukushima Dai-ichi, adalah sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak di kota Okuma di Distrik Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang. Dengan 6 unit terpisah yang terletak di situs dengan jumlah tenaga 4,7 GW, Fukushima I adalah satu dari 25 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia. Fukushima I adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun dan dijalanakan seluruhnya oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO).
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I | |
---|---|
Negara | Jepang |
Koordinat | 37°25′17″N 141°01′57″E / 37.42139°N 141.03250°E |
Pembangunan dimulai | 1966 |
Tanggal diresmikan | 26 Maret 1971 |
Operator | Tokyo Electric Power Company |
Pembangun | Kajima |
Informasi reaktor | |
Operasional reaktor | 1 x 460 MW (rusak) 4 x 784 MW 1 x 1.100 MW |
Rencana reaktor | 2 x 1.380 MW |
Jenis reaktor | BWR |
Pemasok reaktor | General Electric Toshiba Hitachi |
Informasi pembangkit tenaga | |
Kapasitas terpasang | 4.696 MW |
Kapasitas maksimum | 7.456 MW |
Bangkitan per tahun | 25.806 GW·h |
Bangkitan bersih | 781.594 GW·h |
Pada 11 Maret 2011 |
Pada Maret 2011, karena gempa bumi dan tsunami Sendai, pemerintah Jepang mendeklarasikan sebuah "keadaan darurat tenaga nuklir" dan mengevakuasi ribuan penduduk yang tinggal dekat Fukushima I. Ryohei Shiomi dari komisi keselamatan nuklir Jepang mengatakan bahwa para pejabat prihatin tentang kemungkinan kebocoran nuklir.[1] Kebocoran nuklir ke lingkungan terus berlanjut hingga menyebabkan terbentuknya larangan impor ikan dari Jepang oleh Korea Selatan.[2]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima II, yang terletak 115 kilometer (71 mi) di sebelah selatan, juga dijalankan oleh TEPCO.
Referensi
- ^ "Explosion at Japanese nuclear plant raises fears". Usatoday.Com. Diakses tanggal 2011-03-12.
- ^ "Korea Selatan Larang Impor Ikan Dari Sekitar Fukushima". VOA Indonesia. 8 September 2013.