Krincing, Secang, Magelang

desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Revisi sejak 21 Desember 2013 17.35 oleh Dikaalnas (bicara | kontrib)

[[Kategori:Secang, Magelang|]]

Krincing, Secang, Magelang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenMagelang
KecamatanSecang
Kode pos
56195
Kode Kemendagri33.08.20.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas3,5km2
Jumlah penduduk7500 jiwa
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°23′3″S 110°14′52″E / 7.38417°S 110.24778°E / -7.38417; 110.24778


Krincing adalah desa di kecamatan Secang, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Geografi

Pembagian Administratif

Sejarah

Sejarah Krincing dimulai dari kisah pertempuran prajurit Mataram Kuno dengan Jin Sepanjang.

Pada saat babad alas terjadi pertempuran antara prajurit Mataram dengan para jin anak buah Jin Sepanjang.  Dari pertempuran itu banyak prajurit Mataram yang tewas.  Kyai Kramat, Nyai Bogem, Patih Mertoyudo dan  Raden Krincing kalah dan terbunuh.  Nama-nama itu kemudian dijadikan nama desa dan kampung yang masih ada sampai saat ini, yaitu Desa Kramat di ujung Utara kota, kampung Bogeman, Mertoyudan di sebelah selatan kota Magelang dan Krincing berada di Timur desa Kramat.

Desa Krincing memiliki 8 (delapan) dusun, yaitu:

  • Salakan
  • Kerten
  • Tawang
  • Krincing
  • Ngloji
  • Selurah
  • Bangsren
  • Samirono

Kondisi geografis didominasi oleh lahan pertanian, dengan komoditas utama padi. Jenis tanaman lain adalah sayur-sayuran, tebu, tanaman keras dan tanaman buah-buahan. Industri yang berkembang di Desa Krincing adalah industri pengolahan kayu, yang dioperasikan oleh investor dari luar daerah, industri kecil makanan dari kelapa yang terkenal dengan nama Kereng, khususnya diproduksi di dusun Kerten.

Demografi

Sebagian besar penduduknya berprofesi pekerja agraris dan sebagai pekerja di sektor ekonomi tersier.

Sarana Prasarana

Jumlah sekolah yang ada di Desa Krincing ada 5 (lima) yaitu:

  • SD Negeri Krincing
  • MI Negeri Krincing, MI AL Iman Bangsren
  • TK Pertiwi Krincing
  • RA DA'WATUL KHOIRIYAH Kerten

Tingkat pendidikan masyarakat masih didominasi oleh lulusan SD, namun jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan SMA bahkah perguruan tinggi prosentasenya makin meningkat.