Jeet Kune Do

Revisi sejak 21 Desember 2013 17.36 oleh Samunav (bicara | kontrib) (5 cara menyerang ("5 Ways of Attack"))

Jeet Kune Do (;atau JKD Bahasa mandarin 'Jié quán dào (baca: ciekh jien tao) Indonesia: Berarti Cara menahan serangan) adalah nama yang di berikan oleh artis bela diri Bruce Lee untuk konsep beladirinya dengan langsung, gerakan klasik dan langsung non. Karena cara gaya bekerja mereka percaya pada gerakan minimal dengan efek maksimum dan kecepatan ekstrim. Sistem ini bekerja pada penggunaan yang berbeda 'alat' untuk situasi yang berbeda. Situasi ini dipecah ke dalam rentang (Menendang, Meninju, Menjebak dan Bergulat), dengan teknik lancar mengalir antara mereka. Hal ini disebut sebagai "gaya tanpa gaya".

Jeet Kune Do
lambang Jeet Kune Do
Karakter Cina yang melingkari lambang Taijitu menyatakan: "Using no way as way" & "Having no limitation as limitation" (Jangan berprasangka tentang segala sesuatu & jangan terpenjara oleh segala sesuatu, capailah kebebasan sejati)". Serta panah menyimbolkan pergerakan yang tiada akhir dan perubahan dari alam semesta.[1]
Juga dikenal sebagaiJKD, Jeet Kun Do, Jun Fan Jeet Kune Do, Jié quán dào (ciekh jien tao)
FokusEklektik
PenciptaBruce Lee
Orang tuaWing Chun, Kung fu, Tinju & Anggar
Olahraga olimpikTidak
Situs resmiBruce Lee Foundation
Jeet Kune Do
Hanzi:
Makna harfiah: cara menahan serangan

Tidak seperti seni bela diri yang lebih tradisional, Jeet Kune Do tidak tetap atau bermotif, dan merupakan filsafat dengan pikiran membimbing. Itu bernama untuk konsep intersepsi, atau menyerang lawan saat ia akan menyerang. Namun, nama Jeet Kune Do sering dikatakan oleh Bruce Lee menjadi hanya sebuah nama. Dia sendiri sering disebut sebagai "Seni mengungkapkan tubuh manusia" dalam tulisan-tulisannya dan dalam wawancara. Melalui studinya Bruce mulai percaya bahwa gaya telah menjadi terlalu kaku, dan tidak realistis. Ia menyebut kompetisi seni bela diri dari hari "berenang tanah kering". Dia percaya bahwa pertempuran adalah spontan, dan bahwa seorang seniman bela diri tidak bisa memprediksi itu, hanya bereaksi untuk itu, dan bahwa seorang seniman bela diri yang baik harus "Jadilah seperti air" dan bergerak mulus tanpa ragu.

Tentang Jeet Kune Do

Jeet Kune Do (JKD) merupakan kreasi Bruce Lee dari perjalanaan panjangnya dalam dunia bela diri .[butuh rujukan] Dia tidak hanya belajar kung fu wingcun, tapi juga belajar tinju anggar, karate, arnis, jujitsu, judo, serta pencak silat dari Indonesia. Dari berbagai macam beladiri tersebut kemudian dipadukan dan disederhanakan sehingga terbentuklah sebuah seni beladiri yang praktis dan mudah di kuasai seseorang yang mau belajar dengan tekun. JKD merupakan seni beladiri yang mengutamakan karakter dan kemampuan diri sendiri, jadi setiap praktisi JKD diharapkan untuk menjadi dirinya sendiri. Tiada misteri dalam jeet kune do karena gerakanya sangat mudah dipahami sederhana ,langsung, dan tidak klasik.

Bruce Lee menginginkan untuk menciptakan seni beladiri yang tak terbatas dan bebas. Kemudian dalam perkembanganya, Jeet Kune Do di ciptakan bukan hanya untuk menjadi petarung yang lebih baik, namun juga sebagai seni untuk pengembangan diri. untuk menggambaran pandangannya itu, di th 1971 pada artikel majalah Black Belt, Lee mengatakan

“biarkan itu dipahami untuk sekali ini dan seterusnya bahwa saya tidak menemukan gaya yang baru, mencampur atau memodifikasi. Saya sama sekali tidak menetapkan jeet kune do dalam bentuk aturan yang jelas oleh hukum yang membedakan(mencirikan) bentuk ini atau metoda itu . sebaliknya, saya berharap untuk membebaskan teman teman saya dari pembudakan gaya, pola dan doktrin”.

— Bruce Lee[2]

Jeet Kune Do tidak hanya mendukung kombinasi dari berbagai aspek gaya yang berbeda, tetapi juga telah mengubah banyak aspek yang diadopsi dan di sesuaikan dengan kemampuan seorang praktisi.[butuh rujukan] dan JKD mendukung para praktisi untuk menterjemahkan berbagai teknik untuk dirinya sendiri, dan mengubahnya untuk tujuan mereka sendiri. Sebagai contoh, lee hampir selalu meletakan tangan yang kuat di depan dan yang lebih lemah di belakang, dengan sikap kuda kuda seperti ini, ia menggunakan tehnik dari tinju, anggar, dan Wing Cun. Seperti halnya anggar posisi sperti ini disebut sebagai “posisi siap siaga”. Lee menggabungkan posisi ini dalam JKDnya, seperti yang dia rasakan ini menjadikan mobilitas yang terbaik. Lee merasakan bahwa tangan yang dominan atau terkuat haruslah di depan karena akan bekerja lebih banyak. Lee meminimalkan penggunaan sikap yang lain kecuali ketika keadaan menjamin aksinya. Walaupun posisi “siap siaga” itu adalah posisi yang baik, ini bukan berarti hanya terpaku pada satu bentuk itu saja. Lee mengakui bahwa pada saat yang lain posisi yang lain harus digunakan.

Prinsip Jeet Kune Do

Dalam Jeet Kune Do. Dia yakin bahwa pertarungan sebenarnya adalah yang dibuktikan sendiri dan akan membawa kesukseskan bertarung jika memahami:

4 macam teknik bertarung

4 macam teknik bertarung (The "4 Combat Ranges")[3] yaitu:

  1. Tendangan
  2. Pukulan
  3. Menjerat (Trapping)
  4. Gulat (Grappling)

Prinsip "menahan"/mencegat

Lee yakin bahwa ketika lawan melakukan serangan pada seseorang dia harus bergerak kearah lawanya. Ini membuka sebuah peluang untuk menghadang serangan atau gerakan itu. dan cegatlah serangan itu dengan tanpa banyak kata dan sandi ( karena gerakan yang tak terduga tidak akan dipedulikan atau diketahui lawan)

5 cara menyerang ("5 Ways of Attack")

adalah kategori serangan yang membantu para praktisi Jeet kune do mengorganisir tempo pertarunganya dan termasuk bagian serangan dari JKD, yaitu[4]:

  1. Single Angular Attack (SAA), serangan satu sudut, dan ini langsung mengarahkan pada satu titik lemah lawan, di arahkan dari sudut yang tak terduga. SAA dapat di gunakan dengan baik dengan malakukan gerak tipu atau menyesuaikan jarak dengan gerakan kaki.
  2. Hand Immobilizing Attack (HIA), menghentikan serangan ketika lawan menyerang, dengan serangan yang lebih cepat, semisal dengan penghentian serangan kaki yang di lanjutkan dengan penggunaan jeratan atau kuncian untuk membatasi lawan memfungsikan anggota badanya.
  3. Progressive Indirect Attack (PIA), serangan progresif tidak langsung.Menyerang satu bagian tubuh lawan di ikuti oleh serangan pada bagian tubuh yang lain dengan maksud membuka pertahanan.
  4. Attack By Combinations (ABC), serangan kombinasi, Ini menggunakan serangan beruntun dengan maksud menggunakan banyak serangan untuk melemahkan lawan.
  5. Attack By Drawing (ABD), serangan dengan pancingan Ini menciptakan sebuah peluang dengan posisi siap untuk menyerang balik.

Gerakan

praktisi JKD disarankan untuk tidak memboroskan waktu atau gerakan. Ketika masuk suatu pertarungan praktisi JKD yakin bahwa sesuatu yang paling sederhana adalah yang terbaik.

  • Mencegat pukulan dan tendangan

Maksudnya mencegat serangan lawan dengan sebuah serangan sebagai ganti dari blokiran. Keahlian beladiri ini adalah yang tersulit dipelajari. Srategi ini bisa juga merupakan karakteristik dari beberapa seni bela diri lain.

  • Elakan yang bersamaan dengan pukulan

Ketika menghadapi suatu pertarungan; serangan di elakan atau di belokan dan serangan balasan dikirimkan bersamaan pada saat yang bersamaan. Tidak sekedar menghentikan pukulan namun lebih efektif dari pada blokiran dan serangan balasan yang dilancarkan kemudian. Ini juga di pelajari dari beberapa seni bela diri cina.

  • Bukan tendangan tinggi

Praktisi JKD yakin mereka hendaknya mengarahkan sasaran tendanganya pada tulang kering lawan, lutut, paha dan bagian tengah. Target tersebut adalah yang terdekat dengan kaki, lebih stabil dan lebih sulit untuk di lindungi. Walaupun sepertinya semua prinsip JKD tidaklah saklek , jika sasaran pada kesempatan tersebut terbuka; bahkan target bagian atas pinggang seseorang dapat diambil pada situasi menguntungan tanpa merasa terhambat oleh prinsip ini.

Tiga Bagian Penting Jeet Kune Do

Praktisi Jeet Kune Do yakin bahwa teknik harus berisi sifat sebagai berikut:

  • Efesiensi - sebuah serangan yang mengena sasaran.
  • Langsung - melakukan secara sungguh sungguh (senyatanya) sebagai cara belajar.
  • Simpel – berpikir dengan cara sederhana tanpa banyak gaya,cas cis cus yang tidak perlu.

Be like water (Jadilah layaknya air)

Lee yakin bahwa sitem beladiri harus sefleksibel mungkin. Dia sering menggunakan air sebagai sebuah perumpamaan untuk menjelaskan mengapa flesibilitas adalah sifat yang sangat dibutuhkan dalam seni beladiri. Air memiliki fleksibilitas yang tak terbatas. Dia dapat terlihat transparan namun disaat yang lai dapat menyembunyikan sesuatu dari penglihatan. Dia dapat terpecah dan mengalir kesegala arah, bergabung di sisi yang lain, atau dia dapat menyusup kesegala sesuatu, dia juga dapat mengikis batu yang keras dengan tetesan lembut padanya atau dapat mengalir melewati kerikil kerikil kecil. Lee yakin bahwa sistem seni beladiri harus memiliki sifat tersebut[5].

Prinsip Berlatih

Untuk melatih diri anda sendiri, anda harus berlatih dengan tekun. tidak ada jalan lain. "anda harus menendang ataupun memukul dengan tenaga yang terkonsentrasi" inilah yang sering dikatakan Bruce Lee. "Jika anda tidak melatih diri dengan konsep yang hampir menyamai dengaelakukannya.

Jeet Kune Do di Indonesia

Jeet Kune Do di Indonesia mulai dikenal pada tahun 90-an dengan bermunculanya berbagai perguruan Jeet Kune Do di Indonesia, seperti di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan lainnya. perguruan-perguruan tersebut antara lain: Jeet Kune Do - Cek Jien Tao (Jié quán dào), Jeet Kune Do Indonesia, Jeet Kune Do Fighting Method, Jeet Kune Do Nasional

Untuk prestasi, sementara ini Jeet Kune Do di Indonesia, tergabung dalam induk organisasi Wushu Indonesia, dalam nomor San Da, dan ikut serta dalam iven-iven pertandingan, baik lokal, nasional maupun internasional, seperti Kejurda, Kejurnas, Kejuaraan Wushu Dunia, Porda, PON, SEA Games dan Asian Games.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ Bruce Lee: Dynamic Becoming, p.23
  2. ^ Lee, Bruce (1971), "Liberate Yourself From Classical Karate", Black Belt Magazine, Rainbow Publications, Inc., 9 (9): 24. 
  3. ^ Hochheim, W. Hoch (1995), "The Maze of Jeet Kune Do", Black Belt Magazine, Rainbow Publications, Inc., 33 (1): P. 110. 
  4. ^ http://www.jkd-la.com/principles.html
  5. ^ http://www.eyeballsout.com/quotes/brucelee.html

Bibliografi

  • Assli, Salem, Jeet Kune Do 'Toutes les techniques de Bruce Lee' Publisher = Editions Chiron/year 2002 / location= ISBN 2-7027-0693-2
  • Balicki, Ron (2001), Jeet Kune Do: The Principles of a Complete Fighter, HNL Publishing, ISBN 0953176630 
  • Basaran, Fehm (1995), Jeet Kune Do Fighting, Taipei, Taiwan 
  • Beasley, Jerry (2001), The Jeet Kune Do Experience: Understanding Bruce Lee's Ultimate Martial Art, Paladin Press, ISBN 978-1581601312 
  • Bishop, James (2004), Bruce Lee: Dynamic Becoming, Dallas: Promethean Press, ISBN 0-9734054-0-6 
  • Cheng, David (2004), Jeet Kune Do Basics, Tuttle Publishing, ISBN 0-8048-3542-X 
  • Davis, Lamar (2001), Jun Fan/Jeet Kune Do: Scientific Streetfighting, HNL Publishing, ISBN 978-0953176618 
  • Hochheim, W. Hoch (January 1995), "The Maze of Jeet Kune Do", Black Belt Magazine, Rainbow Publications, Inc., vol. 33 (issue 1) 
  • Kent, Tackett, Chris, Tim (1989), Jun Fan Jeet Kune Do: The Textbook, Action Pursuit Group, ISBN 0865681317 
  • Lee, Bruce (1975), Tao of Jeet Kune Do, Ohara Publications, ISBN 9780897500487 
  • Lee, Bruce (1978), Bruce Lee's Fighting Method, Ohara Publications, Inc., ISBN 0-89750-062-8 
  • Little, John (1996), The Warrior Within: The Philosophies of Bruce Lee to Better Understand the World Around You and Achieve a Rewarding Life, McGraw-Hill, ISBN 0809231948 
  • Little, John (1997), Jeet Kune Do: Bruce Lee's Commentaries on the Martial Way, Tuttle Publishing, ISBN 0804831327 
  • Little, John (2001), Bruce Lee: Artist of Life, Tuttle Publishing, ISBN 0804832633 
  • Little, John (2002), Striking Thoughts: Bruce Lee's Wisdom for Daily Living, Tuttle Publishing, ISBN 0804834717 
  • Seaman, Kevin (1999), Jun Fan Gung Fu Seeking The Path Of Jeet Kune Do, S.l.: Health 'N' Life, ISBN 0-9531766-2-2 
  • Thomas, Bruce (1994), Bruce Lee: Fighting Spirit, Berkeley, California: Frog, Ltd., ISBN 1883319250 
  • Yılmaz, Yüksel (2000), Dövüş Sanatlarının Temel İlkeleri, İstanbul, Turkey: Beyaz Yayınları, ISBN 975-8261-87-8 
  • Yılmaz, Yüksel (2008), Jeet Kune Do'nun Felsefesi, İstanbul, Turkey: Yalın Yayıncılık, ISBN 9789944313674