Antropologi biologis, juga disebut antropologi jasmani atau antropologi ragawi (physical anthropology) merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari variasi biologis dan budaya manusia, makhluk primata lainnya, evolusi manusia, pembandingan anatomi, dan Hominini leluhur manusia yang telah punah.[1] Cabang ilmu ini merupakan bagian dari cabang ilmu antropologi, dan dapat memberikan sudut pandang biologis dalam mempelajari variasi manusia.

Tengkorak primat : manusia, simpanse, orang utan dan macaque

Sejarah

 
Johann Friedrich Blumenbach

Antropologi jasmani muncul di abad ke-18 sebagai usaha untuk mengklasifikasi manusia dalam ras[2]. Antropolog jasmani terkemuka yang pertama adalah seorang dokter berkebangsaan Jerman yang bernama Johann Friedrich Blumenbach (1752–1840) dari Göttingen. Beliau mengumpulkan sejumlah besar tengkorak manusia, sehingga dapat menganggap dirinya sebagai ahli mengenai keragaman manusia. Pada tahun 1830-an dan 1840-an, antropologi jasmani memegang peranan utama dalam perdebatan mengenai perbudakan.mKarya ilmiah ahli berkebangsaan Inggris James Cowles Prichard (1786–1848) menganggap semua manusia sebagai keturunan dari spesies yang sama (monogenism) dan mengecam perbudakan. Karya ini bertentangan dengan karya Samuel George Morton (1799–1851) asal Amerika Serikat yang menganggap manusia merupakan keturunan dari beberapa spesies yang berbeda dan tidak selaras antara yang satu dengan lainnya (polygenism). Ketika perbudakan di dunia Barat berakhir, perdebatan mengenai teori ini tidak berarti lagi.

 
Paul Broca

Di akhir abad ke-19 antropolog jasmani Prancis, dengan Paul Broca (1824–1880) sebagai tokoh terkemukanya, memfokuskan penelitian terhadap anatomi tengkorak dan kraniometri. Sementara itu, di Jerman, muncul aliran Jerman, dengan Rudolf Virchow (1821–1902) sebagai pelopornya. Aliran ini memfokuskan diri terhadap pengaruh lingkungan dan penyakit terhadap tubuh manusia. Di lokasi yang lain, aliran Amerika berkonsentrasi kepada sisa kerangka penduduk asli benua Amerika Utara dengan melakukan pendekatan terhadap kerangka, artefak, bahasa, dan kebudayaan yang merupakan cara hidup masyarakat tersebut.

Istilah "antropologi biologis" mencakup data non-jasmani seperti marker genetika, perilaku para primat dan lainnya, yang pada pertengahan abad ke-19 sudah diakui oleh para ilmuwan. Kini istilah "antropologi jasmani" dan "antropologi biologis" dianggap memiliki arti yang sama.

Cabang-cabang

Antropolog biologis yang terkenal

Lihat juga

Pranala luar

Bibliografi

  • Michael A. Little and Kenneth A.R. Kennedy, eds. Histories of American Physical Anthropology in the Twentieth Century (Lexington Books; 2010); 259 pages; essays on the field from the late 19th to the late 20th century; topics include Sherwood L. Washburn (1911–2000) and the "new physical anthropology."

Referensi

  1. ^ Jurmain, R, et al (2013). Introduction to Physical Anthropology. Belmont, CA: Cengage Learning
  2. ^ J. Marks, Human Biodiversity: Genes, Race, and History, New York, Aldine de Gruyter, 1995

Templat:Link FA