Tragedi Mergosono
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. |
Tragedi Mergosono adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang terjadi pada tanggal 31 Juli 1947 di kota Malang tepatnya di daerah Mergosono. Dengan ditemukannya 30 mayat orang Tionghoa (laki-laki dan perempuan) di bekas pabrik pembuatan mie di Mergosono ini, tanda tanda penyiksaan yang hebat sangat terlihat, karena semua korban disirami dengan bensin terlebih dahulu, lalu kemudian dibakar. Tuduhan yang dilontarkan kepada para korban adalah karena para korban bekerja sebagai mata-mata Belanda. Jenazah para korban baru dimakamkan secara massal pada tanggal 3 Agustus tahun yang sama.
Nama-nama korban berdasarkan catatan resmi Chung Hua Tsung Hui Malang: 1. Sie Bian Kiet (dikenal dengan nama populer Freddy Sie, atlet sepak bola) 2. Sie Bian Ien 3. Tan Soen Seng 4. Tan Teng San dan njonja 5. Koo Pan Tjo 6. Kwee Giok Tjhoen 7. Oen Nam Tjing 8. Koo Siam Tjo 9. Kwee Keh Tien 10. Kwee Lian Sie dan njonja 11. Nie Swan Hwie 12. Njonja Kwee Swan Hwie 13. Tan Ting Siang 14. Yap Tian Seng 15. Yap Kong Ing 16. Tan Thing Lien 17. Tan Siang Soen 18. Yap Khik Hien 19. Yap Tie Wan 20. Go Siong Kie 21. Lay Tjoen Hien 22. Go Yauw Khing 23. identitas lainnya tidak dikenal.
Pelaku perbuatan yang sangat keji ini diperkirakan dilakukan oleh pasukan tentara revolusioner. Selain korban jiwa, terdapat juga banyak kerugian materiil akibat penjarahan di kota Malang pada tanggal 22 dan 23 Juli 1947 (beberapa hari sebelum terjadinya tragedi) oleh masa yang sulit sekali untuk dikendalikan.
Sumber
- Laporan ini kemudian dikiricts and Inhumaniity perpeivated By Indonesian Bands, on Innocent Chinese Before And After The Dutch Police Action Was Enfored on July, 1947
- Indonesia dalam Api dan Bara, Elkasa 20mkan oleh Chung Hua Tsung Hui Batavia kepada Liga Bangsa-Bangsa, lihat: Memorandum, Outlining A04 hal. 363