Roosdinal Salim

politisi Indonesia

Roosdinal Salim adalah Roosdinal Salim adalah seorang pengusaha sukses asal Minang. Pria yang lahir pada 17 Desember 1966 ini memiliki darah pejuang yang kental dalam dirinya. Kakenya adalah Agus Salim, seorang diplomat handal dan Menteri Luar Negeri di masa awal kemerdekaan. Ayahnya adalah Emil Salim, seorang ekonom yang pernah menjadi menteri ekonomi dan lingkungan hidup selama lebih dari tiga dekade.

Karier yang sukses dan keinginan untuk membangun kampung halamannya, Ranah Minang, membuat Roosdinal Salim mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2014. Ia mencalonkan diri menjadi calon anggota DPR-RI 2014-2019 Dapil Sumatera Barat II melalui Partai Golkar dengan nomor urut 4. Roosdinal ingin membangun kampung halamannya Ranah Minang secara ekonomi tanpa merusak lingkungan hidup.

Keluarga

Roosdinal adalah anak dari Prof. Dr. Emil Salim dan Roosminnie Rozza dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat yang lahir pada 17 Desember 1966. Ayah Roosdinal yakni Emil Salim dikenal sebagai ekonom sekaligus menteri yang banyak memberi kontribusi pada perkembangan ekonomi negeri ini selama beberapa dekade.

Ayah

Emil Salim, ayah Roosdinal, tercatat sebagai menteri sejak tahun 1971. Emil Salim lahir pada 8 Juni 1930. Ia dikenal sebagai ekonom, pemerhati lingkungan hidup, cendekiawan, pengajar dan politisi. Ia beberapa kali dipercaya menjadi menteri antara lain:

  1. Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara (1971-1973)
  2. Wakil Kepala Bappenas (1971-1973)
  3. Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978)
  4. Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983)
  5. Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V 1983-1993)

Pengabdian [[[Emil Salim]]] tak berakhir pada masa tuanya. Sejak April 2007 ia juga masih aktif sebagai Dewan Pertimbangan Presiden. Bahkan pada 25 Januari 2010 ia dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Emil Salim juga menerima beragam penghargaan baik di dalam maupun luar negeri. Dua penghargaan internasional prestisius yang diterima oleh Emil Salim yakni anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation. Ia juga menerima penghargaan The Leader for The Living Planet Award dari WWF.

Kakek

Roosdinal tak hanya lahir dari seorang ekonom, darah diplomat juga mengalir dalam tubuh Roosdinal. Kakek Roosdinal adalah seorang tokoh Ranah Minang sekaligus diplomat handal pada masa awal kemerdekaan. Ia adalah Agus Salim, tokoh Sumatera Barat yang sekaligus juga kakek dari Roosdinal Salim.

Agus Salim lahir pada 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Ayahnya diberi gelar Soetan Mohamad Salim, seorang Jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. Agus Salim adalah lulusan terbaik di sekolah khusus anak-anak Eropa yang dinamakan dengan Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia.

Pada tahun 1906 Agus Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib. Syekh Khatib adalah ulama besar asal Minangkabau yang sempat menjadi Imam di Masjidil Haram.

Agus Salim kemudian melanjutkan kariernya dengan terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja. Sebagai seorang jurnalis ia sempat menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta yang kemudian menerbitkan Surat Kabar Fadjar Asia.

Agus Salim dikenal sebagai diplomat ulung di masa awal kemerdekaan. Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Mesir tak lepas dari tangan dingin Agus Salim. Berkat usaha dari Agus Salim yang membuat Mesir mengakui kedaulatan Indonesia tersebut, sejumlah negara Arab berturut-turut mendukung pengakuan Indonesia yakni antara lain: Libanon, Suriah, Irak, Arab Saudi dan Yaman.

Lahir dari darah pengabdi negara membuat Roosdinal terus terpanggil untuk membangun kampung halamannya, Ranah Minang. Roosdinal adalah generasi baru Sumatera Barat pasca seratus tahun kelahiran Agus Salim. Dedikasi ayah dan kakeknya yang begitu besar bagi Sumatera Barat dan Indonesia membuatnya ingin melanjutkan hal tersebut.

Pendidikan

Pendidikan Dasar

Roosdinal Salim mengenyam bangku pendidikan dasar di SD Cilacap. Di Sekolah Dasar ini ia banyak memahami masyarakat kecil karena berada di daerah yang jauh dari kota. Pemahaman akar rumput ini telah ia pupuk sejak kecil. Roosdinal menyelesaikan pendidikan dasarnya pada tahun 1979.

SMP

Kedisiplinan Roosdinal terbentuk pada bangku SMP. Ia mengenyam pendidikan SMP di sekolah yang terkenal dengan kedisiplinan tinggi yakni SMP Kanisius. Di sekolah ini Roosdinal banyak belajar mengenai sikap disiplin yang penting bagi perkembangan kariernya di masa depan. Ia menyelesaikan pendidikan SMP pada tahun 1982.

SMA

Roosdinal mengeyam pendidikan atas di salah satu SMA unggulan ibukota, ia belajar di SMA 3 Jakarta. Di SMA yang banyak menelurkan tokoh nasional tersebut tidak hanya prestasi akademik yang diraih Roosdinal, ia juga belajar berorganisasi dengan menjadi Wakil Ketua OSIS SMA 3. Roosdinal menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 1985.

Perguruan Tinggi

Roosdinal menempuh pendidikan tinggi di saah satu universitas bergengsi tingkat dunia. Roosdinal mengenyam pendidikan Sarjana Ekonomi di University of Houston Amerika. Belajar di negeri Paman Sam membuat Roosdinal memiliki kompetensi tingkat global. Namun bukan berarti ia melupakan negeri asalnya. Hal ini terbukti saat Roosdinal tetap membangun jejaring dengan mahasiswa Indonesia lainnya yang belajar di Amerika. Ia tercatat menjadi Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika (Permias) pada 1991-1993.

Karir Organisasi

Wakil Ketua OSIS SMAN 3 Jakarta

Roosdinal belajar di SMAN 3 Jakarta yang dikenal dengan kualitas pendidikannya. Di sekolah ini pula ia belajar berorganisasi dengan menjadi Wakil Ketua OSIS SMAN 3 Jakarta. Bakat berorganisasi ini terus dibawa Roosdinal sampai sekarang.

Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias)

Kecintaan Roosdinal kepada Tanah Air dibuktikan dengan mengetuai organisasi pelajar Indonesia yang sedang belajar di Amerika. Ia menjadi Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika (Permias) pada 1991-1993.

Ketua Hubungan Internasional Permias

Kecintaan Roosdinal untuk membangun jaringan dengan pelajar Indonesia yang pernah belajar di luar negeri tak hanya berhenti ketika ia kuliah. Jauh setelah kuliah ia merasa perlu untuk tetap membangun komunikasi, untuk membawa semangat bahwa intelektualitas tinggi hasil belajar di luar negeri juga harus bermanfaat bagi negeri ini. Ia menjadi Ketua Hubungan Internasional Permias dari 2001 sampai sekarang.

Ketua Departemen Lingkungan Hidup PPK Kosgoro

Cita-cita kelestarian lingkungan yang berpadu dengan ekonomi sudah mulai diwujudkan Roosdinal sejak jauh-jauh hari. Generasi ketiga keluarga Salim ini tercatat menjadi Ketua Departemen Lingkungan Hidup PPK Kosgoro.

Ketua Divisi Lingkungan Hidup DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)

Kecintaan Roosdinal kepada lingkungan hidup tak hanya berhenti dengan menjadi Ketua Departemen Lingkungan Hidup Kosgoro. Ia juga terpilih menjadi Ketua Divisi Lingkungan Hidup DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Wakil Presiden Eksekutif Gerakan Muda Perubahan Iklim

Selain berkonsentrasi pada kelestarian lingkungan, Roosdinal juga mengajak para pemuda untuk mencintai lingkungan. Hal ini ia buktikan dengan menjadi Wakil Presiden Eksekutif Gerakan Muda Perubahan Iklim dari 2011 sampai sekarang.

Ketua Departemen Ekonomi DPP Gebu Minang

Fokus Roosdinal untuk perekonomian Minang telah diwujudkan sejak lama. Ia percaya pembangunan ekonomi yang selaras dengan lingkungan akan membawa kemajuan bagi Ranah Minang. Ia ditunjuk sebagai Ketua Departemen Ekonomi DPP Gebu Minang dari 2011 sampai saat ini.

Anggota Departemen Lingkungan Hidup DPP Partai Golkar

Kecintaan Roosdinal pada kelestarian lingkungan hidup juga diwujudkan melalui perjuangannya di partai. Ia terus konsisten memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup dengan menjadi Anggota Departemen Lingkungan Hidup DPP Partai Golkar dari 2012 sampai sekarang.

Karier Profesional

Roosdinal tak hanya memiliki karier organisasi yang komplit. Secara profesional pun ia memiliki karier yang menonjol. Roosdinal membuktikan diri bahwa karier organisasi, pendidikan dan jaringan bisa selaras dengan karier profesional yang mumpuni.

Karier profesional Rosdinal terlihat sangat menanjak, ia memulai karier profesionalnya dengan menjadi Asisten Manajer PT Freeport Indonesia pada 1994. Ia kemudian melanjutkan kariernya dengan menjadi Manajer Bisnis PT Tirtamas Comexindo pada 1995. Kini ia menjadi Presiden Direktur PT. Sarana Karya Bhakti dari 1998 sampai sekarang.

Karier profesional Roosdinal ini disokong oleh berbagai pelatihan lingkungan hidup dan dunia usaha di berbagai negara. Ia tak mendapatkan pelatihan tersebut secara tiba-tiba, ini adalah buah pengalaman dan prestasi Roosdinal di bidang lingkungan hidup membawanya tak hanya berbicara di level nasional. Ia juga memiliki kompetensi global terkait dua bidang yang ia kuasai tersebut. Terbukti dengan beragam pelatihan seputar lingkungan hidup dan dunia usaha di berbagai kota di luar negeri seperti Amsterdam, Dubai, Paris, New Delhi, Madrid dan banyak kota-kota lainnya.

Pemikiran

Roosdinal memiliki beragam pemikiran untuk kemajuan tanah kelahirannya, Ranah Minang. Pemikiran ini didasari dari perjalanannya sebagai seorang yang hidup dalam keluarga pejuang, juga perjalanannya selama ini. Pemikiran Roosdinal berbasis pada pemikiran yang memiliki pengaruh kemajuan tanpa meninggalkan akar budaya Minang.

Generasi Baru

Sumatera Barat telah menelurkan pejuang yang terus mengabdi untuk kemajuan Ranah Minang dan Indonesia. Seabad lalu Agus Salim telah memulai usaha itu. Sebagai seorang diplomat handal dan Menteri Luar Negeri ia menasbihkan diri sebagai penggerak perubahan dari Sumatera Barat.

Kini seabad setelah Agus Salim lahir, Sumatera Barat merindukan tokoh yang mampu menjadi penggerak sekaligus motor perubahan. Tentu saja tantangan masa saat ini berbeda disbanding pada masa Agus Salim. Saat ini dibutuhkan generasi baru yang memiliki kompetensi tingkat global namun tetap berakar pada kebudayaan Minang. Roosdinal mendorong agar generasi baru dapat berkiprah bagi kemajuan Sumatera Barat.

Pembangunan Modern Berbasis Ramah Lingkungan

Sumatera Barat harus terus dibangun, meningkatkan ekonomi Sumatera Barat jelas penting untuk mensejahterakan masyarakat. Namun pembangunan ini tentu tak boleh merusak alam Ranah Minang yang elok. Pembangunan modern dengan tetap mempertahankan lingkungan Minang yang asri harus terus didorong. Roosdinal memiliki pemikiran untuk membangun Padang secara modern dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

Pendampingan Maksimal Bagi Masyarakat

Roosdinal kerap berinteraksi dengan para petani. Ia kerap pergi ke sawah dan memahami betul keluhan petani tentang pupuk, produksi, juga pasca produksi. Dari keresahan itu Roosdinal berkeyakinan bahwa yang dibutuhkan masyarakat kecil adalah pendampingan maksimal. Menurut Roosdinal pendampingan dan keberpihakan pada masyarakat ini akan membawa angin perubahan yang positif bagi Sumatera Barat.


Referensi