Emil Salim

ekonom dan politisi senior Indonesia

Prof. H. Emil Salim, S.E., M.A., Ph.D. (lahir 8 Juni 1930) adalah seorang ekonom dan politisi asal Indonesia. Ia dikenal sebagai tokoh intelektual yang berperan dalam bidang lingkungan hidup. Ketika menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, ia mencetuskan gagasan kepada Tjokropranolo, agar isu lingkungan menjadi sebuah gerakan dalam masyarakat, kemudian mereka melakukan pertemuan bersama organisasi non-pemerintah dari berbagai daerah di Indonesia yang dikemudian hari menjadi cikal bakal berdirinya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.[2]

Emil Salim
Emil Salim sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (2021)
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-3
Masa jabatan
25 Januari 2010 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia ke-1
Masa jabatan
29 Maret 1978 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Menteri Perhubungan Indonesia ke-25
Masa jabatan
28 Maret 1973 – 29 Maret 1978
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Frans Seda
Sebelum
Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara Indonesia ke-2
Masa jabatan
11 September 1971 – 28 Maret 1973
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir8 Juni 1930 (umur 93)
Lahat, Palembang, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolongan Karya
Suami/istri
Roosminnie Roza
(m. 1958; meninggal 2021)
[1]
HubunganAgus Salim (paman)
Karina Salim (cucu)
Jezzie Setiawan (cucu)
AnakRoosdinal Salim
Amelia Farina Salim
Tempat tinggalKuningan, Jakarta
Alma materUniversitas Indonesia
University of California
Pekerjaan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Emil merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional. Ia adalah tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia.[3] Ia juga penerima anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation. Pada tahun 1994, setelah menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan, Emil beserta koleganya seperti Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim mendirikan Yayasan Keanekaragaman Hayati atau Kehati, sebuah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup.

Emil Salim merupakan menteri Indonesia yang paling lama menjabat berturut-turut. Ia juga pernah memegang beberapa jabatan lainnya, termasuk anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari 2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketuanya. Sebagai menteri, jabatannya yakni Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973), Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978), Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983) dan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V 1983-1993). Emil Salim adalah tokoh paling senior yang menjabat di pemerintahan dan merupakan sedikit di antara tokoh tiga zaman yang masih aktif berkarier hingga saat ini.[4]

Ia adalah putra dari Baay Salim dan Siti Syahzinan dari Nagari Koto Gadang, IV Koto, Agam, Sumatera Barat. Ia merupakan keponakan dari seorang Pahlawan Nasional Indonesia, Haji Agus Salim.[5]

Pendidikan sunting

Kehidupan pribadi sunting

Emil menjalani hubungan dengan Roosminnie Roza sejak 1950, sempat merencanakan pernikahan pada 8 Juni 1958. Pernikahan ditunda selama 2 bulan karena Emil Salim sakit. Pada 26 September 1958, mereka menjalani prosesi akad nikah.[6] Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang anak laki-laki dan perempuan, yaitu Roosdinal Salim dan Amelia Farina Salim.[7]

Penghargaan sunting

Ia mendapatkan tanda kehormatan baik dari dalam dan luar negeri diantaranya;[8]

Dalam Negeri sunting

Luar Negeri sunting

Karier sunting

  • Tim Penasihat Ekonomi Presiden (1966)
  • Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja (1967–1968)
  • Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi (1967–1969)
  • Deputi Ketua Bappenas (1968–1971)
  • Dosen Seskoad dan Seskoal (1971–1973)
  • Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971–1973)
  • Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973–1978)
  • Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978–1983)
  • Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV-V 1983–1993)
  • Guru Besar FEUI (1983)
  • Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN–1999)
  • Anggota Dewan Penasihat Pemerintah RI dan Kepala Dewan Ekonomi Nasional (2000–2004)
  • Anggota Bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia/ISEI (2006–2009)
  • Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2007–2012)
  • Dewan Pertimbangan Presiden, Anggota Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan (2007–2010)
  • Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, merangkap Anggota Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup (2010–2014)
  • Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (2021–sekarang)

Kegiatan Lain sunting

  • Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
  • Ketua IPPI Bogor (1949)
  • Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
  • Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (1955-1957)
  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
  • Ketua Tim Screening UNDP (1999)
  • Anggota Dewan Pembina Yayasan Kehati
  • Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali (3-14 Desember 2007)

Bibliografi sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Ny Roosminnie Emil Salim Tutup Usia". Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. 28 Februari 2021. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  2. ^ "Sejarah". WALHI (dalam bahasa Inggris). 2019-09-28. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  3. ^ WWF anugerahkan “The Leader for the Living Planet Award” kepada Prof. Dr. Emil Salim[pranala nonaktif permanen] Situs Resmi WWF Indonesia, 26 September 2012. Diakses 3 Mei 2013.
  4. ^ Biografi Emil Salim Diarsipkan 2013-05-08 di Wayback Machine. TokohIndonesia.com. Diakses 3 Mei 2013.
  5. ^ Emil Salim Ensiklopedia UI. Diakses 3 Mei 2013..
  6. ^ Yumiyanti, Iin (12 Oktober 2019). "7 Fakta Kisah Cinta Emil Salim-Minnie, 60 Tahun Langgeng & Harmonis". Hai Bunda. Diakses tanggal 30 September 2020. 
  7. ^ Adinda, Rizki. Aprilianti, Nurul, ed. "Biodata dan Biografi Emil Salim, Mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Orde Baru". PosBagus.com. Diakses tanggal 30 September 2020. 
  8. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 461-462.
  9. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 
  10. ^ Sejarah Pemikiran Indonesia Tahun 1967-1998 (PDF). Diakses tanggal 13 Mei 2023. 
  11. ^ "SALIM S.E. Emil, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 12 February 2024. 

Pranala luar sunting

Jabatan politik
Didahului oleh:
Harsono Tjokroaminoto
Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara
1971–1973
Diteruskan oleh:
J. B. Sumarlin
Didahului oleh:
Frans Seda
Menteri Perhubungan
1973–1978
Diteruskan oleh:
Rusmin Nuryadin
Posisi baru Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup
1978–1993
Diteruskan oleh:
Sarwono Kusumaatmadja
Didahului oleh:
T. B. Silalahi
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden
2010–2014
Diteruskan oleh:
Sri Adiningsih