Kereta api Lodaya

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Lodaya adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Solo Balapan - Bandung.

Kereta api Lodaye
Berkas:KA Lodaya.JPG
CC 201 97 & KA Lodaya melintas di Stasiun Lebakjero
Ikhtisar
JenisEksekutif dan Bisnis
SistemKereta api ekspress
StatusBeroperasi
LokasiDaop II Bandung
TerminusBalapan Liar
Bandung
Layanan2
Operasi
OperatorPT Kereta Api Indonesia
DepoBandung (BD)
RangkaianCC 201, CC 203, CC 204, CC 206
Data teknis
Kecepatan operasi60 s.d. 100 km/jam
Jumlah rute65-68

Kereta api Lodaya diluncurkan pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani perjalanan koridor Yogyakarta - Bandung dan sejak tanggal 1 September 1992 diperluas layanannya untuk melayani pemerjalan koridor Solo - Bandung. Sebelumnya kereta api ini dikenal dengan nama KA Pajajaran/Senja Mataram. Pada tanggal 2 Mei 2000 dilakukan peremajaan rangkaian kereta api Pajajaran/Senja Mataram dan diganti namanya menjadi KA Lodaya.

Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dari arah Solo menuju Bandung dan pada siang hari dari arah sebaliknya. Dalam perjalanan Bandung - Solo pada siang hari penumpang dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahyangan Bagian Timur. Perjalanan sejauh 447 km ditempuh dalam waktu 8 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar,Sidareja, Kebumen, Kutoarjo, Yogyakarta dan Klaten.

Sejak bulan Oktober 2006 diluncurkan KA Lodaya II untuk memenuhi kebutuhan penumpang dengan rute Solo Balapan - Bandung di siang hari dan Bandung - Solo Balapan di malam hari (berkebalikan dengan arah perjalanan yang ditawarkan Lodaya I).

Saat ini KA Lodaya I mempunyai nama KA Lodaya Pagi dan KA Lodaya II mempunyai nama KA Lodaya Malam.

Asal usul nama

Nama Lodaya diambil dari cerita rakyat di Tatar Sunda yakni Macan Lodaya yang merupakan penjelmaan dari Prabu Siliwangi ketika berhadapan dengan anaknya, Raden Kian Santang. Rangkaian Kereta Api Lodaya Terdiri dari Kereta Eksekutif dan Kereta Bisnis.


Pranala luar