Marissa Haque

pemeran perempuan asal Indonesia (1962-2024)

Templat:Infobox artis indonesia Marissa Grace Haque (lahir 15 Oktober 1962) adalah seorang aktris Indonesia yang kini merupakan seorang politisi dari Partai Amanat Nasional.

Kehidupan pribadi

Marissa lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur dan menjalani masa kecil berpidah pindah dari TK dan SD di Palembang, Sumatera dan kemudian pindah ke Jakarta serta melanjutkan pendidikan dasarnya di SD Tebet Timur Pagi III.[1] Marissa kemudian tinggal di Jakarta mengikuti ayahnya yang berprofesi sebagai karyawan PT. Pertamina. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan menengah atas di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan.[1]

Ayah Marissa, H. Allen Haque, adalah keturunan Belanda-Perancis dan India (Islam). Sementara ibunya, Hj. Mieke Soeharijah binti Sajogo Djojodirono, berdarah Jawa dan Madura Tjakraningrat berasal dari Bangkalan danSumenep, Madura, Jawa Timur. Kakek Marissa, Siraj Ul Haque dari pihak ayah berasal dari India (Islam) dan neneknya Charlotte Louis Pottier adalah seorang mualaf berdarah Perancis-Belanda. Ia adalah kakak kandung dari artis, foto model dan pembawaacara televise Soraya Haque dan Shahnaz Haque.

Marissa menikah dengan Ikang Fawzi pada tanggal 3 Juli 1986 dan 12 April 1987. Pertemuan mereka diawali saat berperan sebagai sesama aktor dan aktris pendukung dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) yang disutradarai oleh Sophan Sophian.[1][2] Pasangan Marissa-Ikang dikaruniai dua orang anak perempuan Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi.[3]

Karier

Seni dan hiburan

Perkenalannya dengan dunia hiburan dimulai semasa di SMA Negeri 8 Jakarta Selatan, dengan menyanyi dan menari dalam sanggar "Swara Mahardika" pimpinan Guruh Soekarnoputera. Dan menjadi foto model pertama kali sejak kelas 1 SMA untuk iklan Madona Acne Lotion di TVRI Mana Suka Siaran Niaga. Juga menjadi gadis sampul pada beragam majalah semisal Gadis, Femina, Putri, dan lain sebagainya. Pada tahun 1980 sutradara film M.T. Risyaf menawarkan Marissa sebagai peran pertama untuk film Kembang Semusim. Marissa paling dikenal masyarakat sebagai salah satu bintang iklan sabun Lux terfavorit. Di tahun yang sama 1985 Marissa dinominasikan untuk dua judul film Tinggal Landas Buat Kekasih dan memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Pembantu Terbaik yang disutradarai oleh Sophan Sophian.[4] Dan Serpihan Mutiara Retak yang disutradarai oleh Wim Umboh. Dan pada tahun 1987 Marissa memenangkan Piala Best Actress dalam Film Matahari Matari yang disutradarai oleh Arifin. C Noer pada 62th Asia Pacific Film Festival di Taipei, Taiwan.

Politik

PDIP

Marissa mengawali karier politiknya, ketika Mentamben RI Dr.H Soesilo Bambang Yudhoyono menyapa Marissa yang masih kuliah jurusan film di Ohio University Athens, Ohio saat meliput kedatangan Presiden ke 5 Indonesia di PBB New York, Amerika Serikat untuk menjadi pendukung Megawati. Sebagaimana diketahui bahwa saat itu Mentamben RI saat itu masih menjadi salah satu kandidat Wakil Presiden untuk Megawati dan kalah oleh Hamzah Haz dari PPP. Singkat cerita, Marissa lalu bergabung dengan PDIP dan terpilih menjadi anggota DPR RI pada tahun 2004 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk daerah pemilihan Jabar 2. [5] [6].

Saat menjadi anggota DPR RI Marissa melihat beragam ketidakadilan, terutama ketika Marissa dibebankan wilayah lain di luar dapilnya Jabar 2, yaitu 6 wilayah di Provinsi Banten . Karena ingin patuh pada instruksi Megawati, Marissa menerimanya. Dari sana Marissa menyaksikan beragam kedzoliman Ratu Atut Chosiyah beserta keluarganya terhadap rakyat mereka sendiri. Sehingga akhirnya Marissa memutuskan untuk memberikan alternative pemimpin di Banten selain keluarga Ratu Atut Chosiyah, menjadi calon wakil gubernur Banten, mendampingi Zulkiflimansyah, kandidat gubernur yang diangkat oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Syarikat Islam (PSI) pada Pilkada Banten 2006. Dampaknya Marissa dikeluarkan oleh PDIP dari DPR RI.[5][8][9] Marissa menyatakan bahwa ia diminta mundur oleh sekretaris jenderal partai, Pramono Anung, dan dipecat oleh Megawati [7]. [10] Sementara sementara PDIP sendiri mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang kemudian memenangkan pemilu pada periode tersebut[9]

PPP

Setelah karir politiknya di PDIP, Marissa kemudian bergabung sesaat dengan Partai Persatuan Pembangunan [7][8] pada 7 Oktober 2007. Namun hanya setahun, dan oleh karena Ketum PPP Surya Dharma Ali saat Marissa bergabung meminta agar Marissa berhenti melawan Ratu Atut Chosiyah dan memaafkannya, Marissa kemudian memutuskan keluar dari PPP dan sementara waktu menyatakan diri a-politik. Hamper satu dasawarsa tdak berpolitik praktis dan fokus hanya kepada dunia akademik, Marissa berhasil menyelesaikan pendidikan Doktornya dan sekarang mengejar posisi seorang professor.

PAN

Pada 4 Oktober 2012, Marissa resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional.[9] Kepindahannya dari PPP dikarenakan alasan prinsip [10], sementara Ketua DPP PPP, M Yunus, mengonfirmasi kepindahan Marissa dengan alasan ia tidak ingin berseberangan dengan suaminya yang merupakan kader PAN dan PPP tidak bisa melarang anggotanya yang ingin pindah.[9] Marissa menolak label "kutu loncat" untuk kepindahan partai yang berbeda untuk ketiga kalinya, dan lebih merujuk pada "dirayu" oleh Hatta Rajasa.[10]

Daerah pemilihan

Pada September 2012, diberitakan bahwa Marissa akan ditempatkan oleh PAN di daerah pemilihan Jambi bersama Zumi Zola [11] Pada bulan Oktober 2012, Marissa menyatakan akan dicalonkan PAN ke daerah pemilihan Bogor[10], namun pada bulan Maret 2013 PAN menyatakan Marissa akan ditempatkan di Lampung, [12] Pada 10 Maret 2013 Marissa menyatakan dicalonkan oleh PAN di Bengkulu sebagai calon anggota DPR.[13]

Prestasi Kerja Politik

Setelah dinyatakan kalah pada pemilihan kepala daerah Banten pada tahun 2006, Marissa menggugat Mendagri sebagai tergugat I, KPUD Banten tergugat II, Panwasda tergugat III, dan DPRD Banten tergugat IV karena menilai penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur terpilih adalah cacat hukum dan meminta pengadilan membatalkan hasil pemilihan. [14] Namun Marissa kemudian digugat balik oleh Universitas Borobudur karena dianggap menyebarluaskan berita menuding perguruan tinggi tersebut mengeluarkan ijazah palsu untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.[15] Pada bulan November 2008 pengadilan kemudian memutuskan bahwa Marissa Haque bersalah dan diharuskan membayar 500 juta rupiah serta memasang iklan permintaan maaf seperempat halaman di harian Suara Pembaruan dan Rakyat Merdeka selama sepekan berturut-turut.[15] [16] Marissa Haque menyatakan banding untuk keputusan ini.[15]

Pendidikan

Marissa adalah alumnnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam bidang hukum perdata. Ia kemudian menamatkan studi S2 dalam bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya.[17] Ia juga lulus sebagai magister administrasi bisnis (MBA) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.[17] Marissa mendapat gelar doktor pada Februari 2012 dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor.[18]

Filmografi

Referensi

  1. ^ a b c Jakarta Press: Marissa Haque Akan Pindah ke PAN? Publikasi 24 Agustus 2011. Diakses 31 Mei 2013
  2. ^ Okezone:Pasangan Selebriti Menikah Terlama
  3. ^ Profil Marissa Haque di merdeka.com
  4. ^ Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) di filmindonesia.or.id
  5. ^ Kapanlagi.com: MARISSA HAQUE
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Tokoh
  7. ^ a b Gatra.com: Marissa Haque Gabung ke PPP Publikasi 8 Oktober 2007.Diakses 31 Mei 2013
  8. ^ Antaranews.com:Marissa Haque Bergabung ke PPP
  9. ^ a b Berita Dewan: Marissa Haque Susul Suami Bergabung Dengan PAN
  10. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Tribun3
  11. ^ Jambi Independent (Infotainment): Berteman dengan Zumi Zola, Pilih Dapil Jambi Dipublikasikan 05 September 2012.Diakses 31 Mei 2013
  12. ^ PAN: Kami Tidak Menganakemaskan Caleg Artis Dipublikasi 1 Maret 2013. Diakses 31 Mei 2013
  13. ^ TribunNews: Marissa Haque Dapat Dapil Bengkulu, Ikang Fauzi Masih Dipertimbangkan, dipublikasikan 10 Maret 2013. Diakses 31 Mei 2013
  14. ^ Sidang Marissa Haque Diwarnai Foto Bareng Fans dipublikasikan pada 05 Februari 2007. Diakses 31 Mei 2013
  15. ^ a b c Tempo: Marissa Pilih Dipenjara Ketimbang Bayar Rp 500 Juta
  16. ^ Kompas Entertainment: Marissa Haque, soal Wartawan dan Atut.Dipublikasikan Selasa, 18 Maret 2008.Diakses 1 Juni 2013
  17. ^ a b "Marisa Haq Tambah Gelar MBA". October 26, 2011. 
  18. ^ "Marissa Grace Haque graduates with a doctorate". February 29, 2012. 

Pranala luar