Selulosa bakteri merupakan selulosa yang dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, seperti galur Acetobacter yang banyak digunakan dalam industri makanan nata de coco.[1][2] Selulosa yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat digunakan selayaknya seperti selulosa yang dihasilkan dari tanaman, namun memiliki karakteristik yang berbeda karena polimer yang dihasilkan.[1] Selulosa bakteri ini merupakan homopolimer dari molekul beta-D-1,4 Glukosa dengan ikatan beta-glikosidik[2]

Karakteristik

Fungsi

  1. Sebagai penghubung untuk melakukan adhesi ke inang, seperti Rhizobium & Agrobacterium[2]
  2. Proteksi terhadap gangguan kimia dan fisik, seperti sinar UV. Contohnya pada Acetobacter Xylinum[2]

Aplikasi

  1. Sebagai kulit buatan untuk luka bakar[2]
  2. emulsifier untuk produk kosmetik[2]
  3. Tekstil buatan[2]
  4. Pakaian olahraga[2]
  5. Tenda berkemah[2]
  6. Untuk pengendalian pencemaran lingkungan[2]
  7. Untuk membuat diafragma dari microfon lebih sensitif[2]
  8. Bahan dasar untuk kulit buatan[2]
  9. Bahan dasar untuk pembuatan kertas[2]
  10. Bahan dasar untuk pembuatan nata de coco[2]
  11. Implan gigi[2]

Referensi

  1. ^ a b (Inggris) Lee R. Lynd, Paul J. Weimer, Willem H. van Zyl dan Isak S. Pretorius. 2002. "Microbial Cellulose Utilization:Fundamentals and Biotechnology" in "Microbiol. Mol. Biol. Rev. 66(3):506-508"
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris) Edison Pecoraro, Danilo Manzani, Younes Messaddeq, Sidney J.L. Ribeiro. 2008. "Bacterial Cellulose from Glucanacetobacter xylinus: Preparation, Proberties and Application"in "Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources" ed. Mohamed Naceur Belgacem dan Alessandro Gandini. 369-381. Oxford (UK):Elsevier"