Kelas kata
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3881 hari 272 menit lalu. |
Kelas kata atau partikel leksikal (bahasa Inggris: part of speech, lexical category) adalah penggolongan kata menurut bentuk, fungsi, dan maknanya. Meskipun secara semantik ada persamaan antara kelas dalam berbagai bahasa, ciri-ciri formal kelas kata dapat berbeda antara bahasa. Misalnya, kelas nomina yang secara semantik universal mewakili orang atau benda, dalam bahasa Indonesia biasanya ditandai oleh ketidakbisaannya diberi kata tidak. sedangkan dalam bahasa Inggris nomina mempunyai penanda pluralis dan genitif -s [1]. Kelas kata dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi delapan golongan besar yaitu nomina, pronomina, verba, adverbia, adjektiva, klitika, numeralia, dan kata tugas [2].
Fungsi
1. Melambangkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi konkret
2. Membentuk macam-macam struktur kalimat
3. memperjelas makna gagasan kalimat
4. Membentuk satuan makna sebuah frasa, klausa, atau kalimat
5. Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh orang lain
6. Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain: berita, perintah, penjelasan, argumentasi, pidato, dan diskusi
7. Mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima
Pembagian Kelas Kata
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kelas kata dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu verba; nomina, pronomina, dan mnumeralia; adjektiva; adverbia; dan kata tugas. <ref name="Iskak">Iskak, Ahmad, dkk (2008).Bahasa Indonesia.Jakarta:Penerbit Erlangga.Hal 134 Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah atau memiliki nama yang salah.
Lihat pula
Referensi
- ^ Harimurti Kridalaksana (2008). Kamus Linguistik (edisi ke-4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3570-8.
- ^ H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- ^ Widjono; Bahasa Indonesia, Jakarta:PT Grasindo, 2007, hal. 131,Cet. 2