Deus Faber
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP20Benny (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh PT35Krista (Kontrib • Log) 3926 hari 558 menit lalu. |
Deus Faber atau dea faber adalah sebuah pemahaman akan Tuhan yang menciptakan dunia sebagai seorang pengrajin atau seniman.[1] Gambaran ini memperlihatkan hubungan langsung antara Tuhan dengan pekerjaan manusia seperti tukang kayu, pembuat patung, dan pekerja bangunan.[2] Pemahaman ini muncul dari waktu ke waktu dari berbagai Mitos penciptaan yang ada di berbagai belahan dunia.[2] Pemahaman ini menggambarkan Tuhan sebagai seorang tukang atau pekerja yang sangat ahli dalam merancang dan membangun dunia.[3] Dalam pemahaman ini, Tuhan bertindak seperti seorang manusia yang sedang mengerjakan pekerjaannya.[4]
Karakter
Konsep Deus Faber dapat kita temukan dalam gambaran-gambaran karakter yang terdapat dalam mitos-mitos penciptaan yang ada di berbagai negara.[2] Ptah dan Pangu adalah contoh karakter yang memperlihatkan konsep dari deus faber.[2] Ptah berasal dari mitos penciptaan Mesir dan Pangu berasal dari mitos penciptaan di Cina.[2]
Pangu
Cina mempunyai salah satu mitos penciptaan yang menceritakan bagaimana dunia diciptakan.[2] Dalam mitos tersebut, terdapat sebuah karakter yang bernama Pangu.[2] Ia merupakan sosok yang menciptakan dan membentuk dunia.[2] Pangu digambarkan sebagai seorang tukang kayu yang membawa palu dan alat pahat.[2] Ia menciptakan dan membentuk dunia dengan cara mengukir dunia.[2] Dalam mitos penciptaan ini, dunia awalnya berbentuk telur.[5] Dunia dalam bentuk telur dikenal dengan istilah telur kosmik.[5] Telur kosmik tersebut terdiri dari dua unsur yaitu Yin dan Yang.[5] Sebelum Pangu hadir, kedua unsur ini saling berlawanan di dalam telur kosmik.[5] Hal ini menyebabkan terjadinya khaos.[5] Yin digambarkan sebagai kekuatan perempuan yang terkait dengan kegelapan, dingin, dan lembab.[5] Yang digambarkan sebagai kekuatan lelaki yang terkait dengan cahaya, kering, panas, dan dominan.[5] Pangu tertidur dalam telur kosmik tersebut.[5] Ia kemudian bangun dan membentangkan lengannya.[5] Tindakan Pangu menyebabkan telur kosmik tersebut pecah.[5] Yin dan Yang pun keluar dari telur kosmik.[5] Yang kemudian melayang menjadi langit dan Ying kemudian tenggelam menjadi bumi.[5] Pangu melihat bahwa pemisahan langit dan bumi adalah sesuatu yang baik Yin dan Yang.[5] Akan tetapi, ia khawatir bahwa suatu saat keduanya akan menyatu kembali.[5] Ia kemudian berdiri untuk menjaga agar langit dan bumi tidak menyatu.[5] Kepala Pangu menahan langit dan kakinya menginjak bumi.[5] Setiap hari Pangu bertumbuh semakin besar.[5] Hal ini membuat jarak antara langit dan bumi semakin jauh sehingga keduanya tidak mungkin menyatu.[5] Pangu berusaha untuk tetap menjaga agar kedua unsur tersebut tidak menyatu agar menghindari terjadinya khaos.[5] Pangun dipercaya tidak hanya menciptakan langit dan bumi, tetapi juga umat manusia.[5] Setelah lelah dari pekerjaan yang ia lakukan, Pangu kemudian berbaring.[5]. Ia kemudian tertidur dan bernapas untuk terakhir kalinya.[5] Setelah meninggal, setiap bagian tubuh Pangu berubah menjadi setiap unsur dari dunia.[5]
Ptah
Ptah merupakan salah satu nama karakter dalam mitos penciptaan di Mesir.[2] Menurut tradisi Heliopolis, Ia merupakan pencipta dunia dalam mitos tersebut.[2][6] Nama Ptah mempunyai arti pengukir atau pembuka.[6] Namun demikian, nama Ptah sendiri tidak mempunyai arti secara harafiah pembuka.[7] Pembuka disini mempunyai maksud pengukir.[7] Dalam mitos tersebut, Ptah menciptakan dunia seperti seorang pengrajin membuat tembikar.[2] Ia memutar roda pembuat tembikar dan membentuk dunia.[2] Ptah juga dikenal sebagai Tuhan dari para pengrajin, terutama para pengrajin yang bekerja dengan logam dan batu.[6][7] Ptah tidak dilahirkan ataupun dibuat.[6] Ia selalu disamakan dengan Nun.[6] Ptah membuat logam raksasa yang menjadi lantai dari surga dan atap dari langit.[6] Ptah menciptakan bumi menjadi ada melalui dua tahap, yaitu melalui mimpi dan kata-kata.[6] Ptah menciptakan segala hal yang ada di bumi dengan menggenggam hal itu dalam pikirannya dan kemudian membuat hal itu menjadi nyata melalui perkataannya.[6] Ptah berada dalam setiap hal yang ia ciptakan.[6]
Teologi Kristen
Dalam kekristenan, konsep deus faber merupakan konsep yang muncul dalam alkitab.[4] Konsep deus faber muncul dalam beberapa kitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.[4] Konsep deus faber dalam setiap kitab mempunyai ciri khasnya masing-masing.[4]
Kitab Yeremia
Dalam Kitab Yeremia 18:1-10, pekerjaan Tuhan dilakukan dengan tangan-Nya sendiri.[4].
Kitab Mazmur
Dalam kitab Mazmur, konsep deus faber ini diperlihatkan melalui gambar Tuhan yang bekerja membentuk tanah liat.[4].
Lihat pula
Referensi
- ^ (English) David Adams Leeming. 1994. A Dictionary of Creation Myths. New York:Oxford University Press.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n (English) David Adams Leeming. 2010. Creation Myths of The World: an Encyclopedia. California:ABC-CLIO.
- ^ (English) Lorena Laura Stookey. 2004. Thematic guide to world mythology. Connecticut:Greenwood Press.
- ^ a b c d e f (English) Othmar Keel. 1978. The Symbolism of The Biblical World: Ancient Near Eastern iconography and Book of The Psalms. New York:Seabury Press.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w (English) VIrginia Schomp. 2010. Myths of The World:The Ancient Chinesse. New York: Marshall Cavendish Corporation. Hlm 53-61.
- ^ a b c d e f g h i (English) Judis Page. 2011. Invoking Egyptian Gods. Minessota: Lleweyllyn Publication.
- ^ a b c (English) E.A.Wallis Budge. 1969. The Gods of Egyptians: Studies Egyptian Mythology. Chicago:The Open Court Publishing Company.Hlm 501-503.