Aritmia
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP14Sani (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 14 april 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 4 april 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh Medelam (Kontrib • Log) 3880 hari 940 menit lalu. |
Aritmia adalah suatu tanda atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung.[1] Hal ini bisa dirasakan ketika misalnya, jantung berdetak lebih cepat dari normal yang selanjutnya disebut takikardia atau ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal, yang disebut sebagai bradikardia.[1] Jantung yang berdenyut melambat tentu akan mengganggu aliran darah sampai ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan.[2] Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka yang lama maka dapat mengarah pada gagal jantung kongestif yang tentunya sangat berbahaya.[2] Aritmia timbul bilamana penghantaran listrik pada jantung yang mengontrol detak jantung mengalami gangguan, ini dapat terjadi bila sel saraf khusus yang ada pada jantung yang bertugas menghantarkan listrik tersebut tidak bekerja dengan baik.[1] Aritmia juga dapat terjadi bila bagian lain dari jantung menghantarkan sinyal listrik yang abnormal.[1]
Patofisiologi
Pada dasarnya, gangguan ritme jantung dapat terjadi karena gangguan pembentukan impuls, gangguan konduksi impuls, atau kombinasi kedua gangguan tersebut.[3] Kadang-kadang dalam nodus SA, impuls terbentuk terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur sehingga terjadi kelainan seperti takikardia sinus, bradikardia sinus, aritmia sinus, dan henti sinus, yang dapat mengakibatkan henti jantung.[3] Sedangkan pembentukan impuls dari fokus abnormal (ektopik) emngakibatkan ritme ektopik seperti ritme nodal, ekstrasistol, takikardia paroksimal, fluter atrium, fibrilasi atrium, takikardia ventrikel, dan bahkan fibrilasi ventrikel.[3]
Sebab dasar
- Kelainan fisikokimia: Perubahan suhu tubuh, hipoksia jaringan jantung, gangguan keseimbangan elektrolit, intosikasi obat, dan gangguan metabolisme zat makanan.[3]
- Gangguan mekanik: Peregangan jaringan jantung dan penekanan oleh tumor.[3]
- Kerusakan organik: Kelainan bawaan, trauma, infeksi, fibrosis jaringan sistem impuls, dan neoplasma.[3]
Akibat
- Gangguan: produksi ATP, aktivitas ATPase, permeabilitas membran terhadap ion, dan kadar ion intrasel dan ekstrasel.[3]
- Gangguan: repolarisasi membran, tahanan listrik membran, dan apasitas listrik membran.[3]
- Gangguan: potensial istirahat membran dan ambang potensial membran.[3]
- Gangguan: kepekaan membran.[3]
- Gangguan: pembentuka impuls/dominasi nodus SA, dan konduksi impuls.[3]
- Bradiaritmia dan takiaritmia.[3]
Gangguan-gangguan tersebut terjadi secara berurutan.[3]
Rujukan
- ^ a b c d dr. Suci Sekarini. "Aritmia Jantung". RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Diakses tanggal april 6 2014.
- ^ a b Eddy Suhartoyo. "Mengenal Aritmia Jantung". Diakses tanggal april 11 2014.
- ^ a b c d e f g h i j k l m Sulistia Gan, Bambang Suharto, Udin, Rianto, Arini, Vincent (1980). Farmakologi dan Terapi. jakarta: UI Press.