Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3).[1] Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah terbukti dapat merusak liver dan ginjal.[2] Kloroform kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium.[1] Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas.[1]

Kloroform
Nama
Nama IUPAC
Chloroform
Nama IUPAC (sistematis)
Trichloromethane
Nama lain
Formyl trichloride, Methane trichloride, Methyl trichloride, Methenyl trichloride, TCM, Freon 20, R-20, UN 1888
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1/CHCl3/c2-1(3)4/h1H
  • C(Cl)(Cl)Cl
Sifat
CHCl3
Massa molar 119.38 g/mol
Penampilan Colorless liquid
Densitas 1.48 g/cm3
Titik lebur -63.5 °C
Titik didih 61.2 °C
0.8 g/100 ml at 20 °C
Struktur
Tetrahedral
Bahaya
Bahaya utama Harmful (Xn), Irritant (Xi), Carc. Cat. 2B
Frasa-R R22, R38, R40, R48/20/22
Frasa-S S2, S36/37
Titik nyala Non-flammable
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH):
PEL (yang diperbolehkan)
50 ppm (240 mg/m3) (OSHA)
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Produksi

Kloroform dapat disintesis dengan cara mencampuran etil alkohol dengan kalsium hipoklorit. Etil alkohol dipanaskan dan dicampurkan dengan kalsium hipoklorit. Untuk mendapatkan kloroform dari reaksi pencampuran ini, terdapat tiga reaksi yang terjadi:

  • Reaksi oksidasi
CH3-CH2OH (etil alkohol) + Cl2 ---> CH3-CHO (asetaldehida) + HCl
  • Reaksi klorinasi
CH3-CH2OH (asetaldehida) + 3Cl2 ---> CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + 3HCl
  • Reaksi hidrolisis
2CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) ---> 2CH3Cl (kloroform) + (HCOOH)2Ca (kalsium format)

Selain menggunakan etil alkohol, aseton dapat digunakan untuk menggantikan etil alkohol. Reaksi yang terjadi adalah

  • Reaksi klorinasi
CH3COCH3 (aseton) + 3Cl2 ---> CCl3COCH3 (trikloroaseton) + 3HCl
  • Reaksi hidrolisis
CCl3COCH3 (trikloroaseton) + Ca(OH)2 ---> 2CH3Cl (kloroform) + (CH3COO)2Ca (kalsium asetat)
  • Selain ketiga hal diatas, terdapat pula reaksi klorinasi metana yang membutuhkan suhu 400°C. Reaksi tersebut terjadi sebagai berikut:
CH4 + Cl2 ---> CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCl4
Untuk proses ini, kloroform dapat dipisahkan menggunakan distilasi bertingkat, dan proses ini paling banyak diaplikasikan dalam industri.

Aplikasi

  • Kloroform dapat digunakan untuk mengekstraksi komponen yang tidak larut dalam air seperti lipid dalam proses isolasi DNA. Proses isolasi DNA melibatkan larutan yang berisi campuran fenol, kloroform, dan isoamilalkohol. Campuran ini akan membuat suspensi DNA pada lapisan atas dan pengotor-pengotor akan mengendap pada bagian bawah tabung.
  • Kloroform dapat digunakan untuk campuran untuk menentukan konsentrasi surfaktan anionik. Metode yang dilakukan dinamakan Methylene Blue Active Substance. Lapisan bagian kloroformnya diambil lalu diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 655 nm.

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris)Bahl A, Bahl BS. 2011. A Textbook of Organic Chemistry (for B.Sc Students). New Delhi: S. Chand & Company.
  2. ^ (Inggris)Stellman JM. 1998. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety: Guides, Indexes, Directory. Geneva: International Labour Office.