Kodok Darah

Revisi sejak 15 April 2014 08.35 oleh BP89Siti (bicara | kontrib) (menambahkan pembahasan)
Kodok Darah
Berkas:Kodok darah.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Anura
Famili:
Genus:
Leptophryne
Spesies:
Leptophryne cruentata
Nama binomial
Leptophryne cruentata
Tschudi

Kodok Darah adalah salah satu hewan endemis Indonesia artinya hewan tersebut hanya ada di Indonesia. Kodo merah termasuk hewan langkan dan dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah. Hewan tersebut hanya dapat ditemui di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.[1] Kodok darah juga sering disebut dengan nama kodok merah.[1] Nama kodok merah atau kodok darah diambil dari warna kulit kodok yang berwarna merah darah.[1] Meskipun demikian warna merah darah tersebut tidak merata pada seluruh tubuhnya melainka berupa bercak-bercak.[1]

Populasi

Jenis kodok tersebut ada dalam jumlah banyak pada tahun 1976, tetapi pada tahun 1987 keberadaan Kodok Merah mulai menurun.[1] Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah. [1] Penurunan populasi yang sangat berkurang secara drastis membuat IUCN Redlist memasukkan jenis kodok ini ke dalam hewan yang terancam punah dengan tingkat kritis. [1] Keberadaan kodok merah di Indonesia belum terlalu diperhatikan, oleh karena itu informasi tentang kodok jenis tersebut masih kurang. [2] Hingga saat ini, penelitian tentang kodok darah masih kurang dilakukan. [2]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g "Leptophryne cruentata". The IUCN Red List of Threatened Species. Diakses tanggal 11 April 2014. 
  2. ^ a b "Katak Langka dan Khas Sebaiknya Menjadi Maskot Daerah". Kompas. Diakses tanggal 15 April 2014.