Krisipos (mitologi)
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 29 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 11 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh Nohirara (Kontrib • Log) 3904 hari 636 menit lalu. |
Chrisippus dari Soli, (sebelah selatan Turki) (Yunani Kuno: Χρύσιππος ὁ Σολεύς, Chrysippos ho Soleus adalah seorang pemikir dan pelaku mazhab filsafat Stoa.[1][2][1][3][4] Sumbangan yang paling diingat, selain sebagai filsuf, ia adalah seorang astronom di masa Ptomely II, seorang raja Yunani yang memerintah di Mesir.[3] Kelahiran dan kematian Chrisippus agaknya tidak begitu pasti, ada yang mengatakan dia lahir pada tahun 279 SM dan meninggal pada 206 SM.[2] Nama Chrisippus berarti kuda emas, bermarga Kilikian, kumpulan bangsa Semit.[3] Menurut Apollodorus of Athens dalam teks (ap. Diogenes Laërtius, vii. 184) pada usia ke 73, ketika pertunjukan Olimpiade ke-143 diadakan(208–204 BC).[1] Versi lain mengatakan menurut teks dari Diogenes Laertius, ia meninggal usia 73 tahun (28o-207 SM).[2] Dari kota asalnya Soli, Cilicia, Tarsus, dia pergi ke Athena setelah menghilangkan barang milih ayahnya yang tidak diketahui,untuk belajar filsafat di bawah asuhan Cleanthes di sekolah Stoa (Sekolah yang didirikan oleh Zeno dari Citium).[5][2] Peran besar dari Chrisippus adalah tentang perjuagannya melawan doktrin ajaran Aristoteles dengan pendekatan logika dan pendekatan moral serta teologi[2]Ketika Cleanthes meninggal, kira-kira 230 SM, Chrisippus menjadi kepala sekolah ketiga.[5]
Chrysippus of Soli | |
---|---|
Lahir | c. 279 BC Soli, Cilicia |
Meninggal | c. 206 BC (aged 73) Athens |
Era | Ancient philosophy |
Kawasan | Western Philosophy |
Aliran | Stoicism |
Minat utama | Logic, Physics, Ethics |
Gagasan penting | Formulated Stoicism into a definitive system |
Dipengaruhi | |
Memengaruhi
|
Ada beberapa sumber bahwa Chrisippus meninggal dibunuh oleh ayahnya sendiri, yaitu Pelops.[2] Pelops adalah imigran dari Tarsus yang kemudian tinggal di Solicia.[1]
Kepribadian
Ketika Chrisippus menghadiri kuliah Aristo, tampak bahwa ia bukan orang yang berbelit dengan doktrin yang sulit dipahami (ruwet), yaitu ketika ia berkata, "Jika aku mengikuti ajaran yang begitu ruwet, lebih baik aku tidak belajar filsafat.[1] Dia memang terkenal sangat percaya diri dengan kemampuannya, sehingga ketika ada seorang bapak bertanya padanya tentang anaknya harus belajar kepada siapa, Chrisippus menjawab, "Aku. Seandainya ada yang lebih baik dariku, aku akan datang padanya untuk berguru."[1] Artinya, kita dapat belajar kepada siapa saja yang memiliki ilmu lebih tinggi, dan saat itu, Chrisippus jelas lebih tinggi ilmunya dibanding si anak yang mau belajar itu.[1]
Tentang kedekatannya dengan Cleanthes sebagai guru, agak membingungkan, di satu sisi ia terkenal begitu mengecam Cleanthes, tapi juga dikatakan bahwa Cleanthes sering melindunginya dari para filsuf yang sok tau yang sering mencari dan bersikap tidak ramah padanya.[1] Hal ini menunjukkan bahwa Chrissipus tampaknya begitu diakui oleh gurunya, sehingga ia -walaupun tidak sepandangan- tetap dilindungi dan dihormati.[1]
Poisonius mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih ahli dalam dialektika ketimbang Chrissipus.[1] Cicero menjulukinya cerdas tajam, dan tidak ada filsuf yang lebih memuaskan daripada dia.[1]
Karya dan Pemikiran
Dari seluruh buku tentang Stoikisme, 90% ditulis oleh Chrisippus[3], kurang lebih 705 buku.[1] Beberapa perhatian dan dedikasi tentang dunia astronomi menjadi dasar dari doktrin Stoa.[3][4] Di antaranya adalah, On the Cosmos, On Nature, On the Void, On Motion.[3] Tanpa Chrisippus, barangkali Stoa juga tidak bertahan, atau bahkan tidak pernah dikenal orang.[4] Seluruh pemikiran Stoa agaknya tidak pernah mengabaikan teori yang ia tuliskan, baik itu pada diri Epictetus, Cicero, maupun Stoa belakangan seperti Lucius Annaeus Seneca, dan Marcus Aerilius.[4]
Bagi Chrisippus, elemen pertama yang ada adalah api, lalu dia bermutasi menjadi air, tanah, udara, dan akhirnya kembali ke api.[3] Ini merupakan dasar semua proses elemen-eleman lainnya.[3]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l (Inggris)Josiah B. Gould., Leiden, 1970., Hal. 7-9
- ^ a b c d e f (Inggris) Murray Walton., A Dictionary of Greek and Roman biography and mythology, London: Pottiswoode and Co., Hal. 740-141
- ^ a b c d e f g h (Inggris)Paul. T Keiser.,(editor: Thomas Hockey) Biographical Encyclopedia of Astronomers (Google eBuku), New York: Spinger, 2007, Hal. 234
- ^ a b c d (Inggris)Edward Craig., Routledge Encyclopedia of Philosophy, London: Routledge, 1998. Hal. 345
- ^ a b (Inggris) Samuel Enoch Stumph., Socrates to Sartre: A History of Philosophy,New York: McGraw-Hill, Inc, 1966, Hal. 119