Siluk merah
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP52Nurdin (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 26 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh Kenrick95Bot (Kontrib • Log) 3845 hari 709 menit lalu. |
Arwana | |
---|---|
Arwana silver, Osteoglossum bicirrhosum | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | Osteoglossidae Bonaparte, 1832
|
Genera | |
Arwana Asia (Scleropages formosus), atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
- Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia
- Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
- Emas, ditemukan di Malaysia
- Merah, ditemukan di Indonesia [1]
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN tahun 2004 [2]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.
Arwana adalah ikan bertulang air tawar dari keluarga Osteoglossidae, juga dikenal sebagai bonytongues.[1] Arwana sebenarnya termasuk jenis ikan purba yang hingga kini belum punah.[2] Banyak nama yang melekat padanya,di antara ikan siluk, ikan kayangan, ikan kalikasi, dan ikan kelasa.[3]
Ciri fisik
Secara morfologis (ciri-ciri fisik), badan dan kepala arwana agak padat.[4] Tubuhnya pipih dan punggungnya datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung.[4] Garis lateral atau gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya antara 20-24 cm.[4] Bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai sepasang sungut pada bibir bawah.[4] Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kokoh.[4] Giginya berjumlah 15-17.[4] Bagian insangnya di lengkapi dengan penutup insang.[4] Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip ekor (caudal).[4] Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal), hampir mencapai sirip perut (ventral).[4] Panjang arwana dewasa sangat variatif, antara 30-80 cm.[4] Bentuk badannya gepeng dan bersisik besar meliuk-liuk indah saat berenang di akuarium.[3] Ditambah tumbuhnya dua sungut di ujung bibir bawah membuat ikan ini mirip liong atau naga.[3] Karena itu, tidak mengherankan jika sebagian masyarakat menyabutnya dengan kimliong atau ikan naga emas.[3] Layaknya naga, arwanajuga dianggap sebagai symbol keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan.[3]
Referensi
- ^ (Inggris)Allen, G. R.; Midgley, S. H.; Allen, M. (2002). Field Guide to the Freshwater Fishes of Australia. Perth: Western Australia Museum. hlm. 56–58. ISBN 0-7307-5486-3.
- ^ http://www.google.com/url?
- ^ a b c d e Emiliana, 2003. Arwna si Ikan Naga. Agromedia pustaka. Jakarta
- ^ a b c d e f g h i j Susanto, Heru. Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta, 2001.