Myanmar

negara di Asia Tenggara
(Dialihkan dari Birma)

Myanmar (bahasa Burma: မြန်မာ; MLCTS: mranma, diucapkan [mjàɴmà]), secara resmi bernama Republik Persatuan Myanmar (bahasa Burma: ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်; diucapkan [pjìdàʊɴzṵ θàɴməda̰ mjəmà nàɪɴŋàɴdɔ̀]) juga dikenal sebagai Burma (nama resmi hingga tahun 1989), adalah sebuah negara berdaulat di Asia Tenggara. Myanmar berbatasan dengan India dan Bangladesh di sebelah barat, Thailand dan Laos di sebelah timur dan Tiongkok di sebelah utara dan timur laut. Negara seluas 676.578 km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 51 juta jiwa (sensus 2014).[9] Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005.[10] Myanmar telah bergabung sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak tahun 1997.

Republik Persatuan Myanmar

ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်‌
Pyidaunzu Thanmăda Myănma Nainngandaw (Burma)
Semboyan
Lagu kebangsaan
ကမ္ဘာမကျေ
Kambha Ma Kye
(Indonesia: "Hingga Dunia Berakhir")
Lokasi  Myanmar  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)  –  [Legenda]

Lokasi Myanmar
Ibu kotaNaypyidaw¹
19°45′N 96°6′E / 19.750°N 96.100°E / 19.750; 96.100
Kota terbesarYangon²
16°42′N 96°36′E / 16.700°N 96.600°E / 16.700; 96.600
Bahasa resmiBurma
Bahasa yang diakui Inggris
Bahasa daerah
yang diakui
Aksara resmiAksara Burma
Kelompok etnik
(2018[1][2])
Agama
DemonimBurmese / Myanma[4]
PemerintahanKesatuan semi-presidensial junta militer republik konstitusional
• Presiden
Myint Swe
Min Aung Hlaing
Soe Win
LegislatifPyidaungsu Hluttaw
Amyotha Hluttaw
Pyithu Hluttaw
Pembentukan
ca 180 SM
23 Desember 849
16 Oktober 1510
29 Februari 1752
1824–1948
(1 Januari 1886)
• Kemerdekaan dari Britania Raya
4 Januari 1948
2 Maret 1962
1962-1988
• Pergantian nama dari "Burma" menjadi "Myanmar"
18 Juni 1989
• Pemulihan kepresidenan
30 Maret 2011
1 Februari 2021
Luas
 - Total
676.578 km2 (39)
 - Perairan (%)
3,06
Populasi
 - Perkiraan 2022
57.526.449[5] (25)
/km2 (125)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $260,274 miliar[6] (63)
Kenaikan $4.830[6] (142)
PDB (nominal)2022
 - Total
Penurunan $59,530 miliar[6] (71)
Penurunan $1.105[6] (160)
Gini (2017) 30,7[7]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,585[8]
sedang · 149
Mata uangKyat (K)
(MMK)
Zona waktuMMT
(UTC+06.30)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+95
Kode ISO 3166MM
Ranah Internet.mm
  1. Juga dieja "Nay Pyi Taw".
  2. Juga dieja "Rangoon".
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Peradaban awal di Myanmar termasuk penduduk berbahasa Tibeto-Burma di Burma Utara dan Kerajaan Mon di Burma Selatan.[11] Pada abad ke-9, orang Bamar memasuki lembah atas Sungai Irrawaddy, diikuti dengan didirikannya Kerajaan Pagan tahun 1050-an. Sejak saat itu, bahasa Burma, termasuk budaya dan Buddha Theravada perlahan-lahan menjadi dominan di negara ini. Kerajaan Pagan jatuh akibat invasi Mongol. Pada abad ke-16, setelah disatukan oleh Dinasti Taungoo, negara ini dalam satu periode pernah menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.[12] Pada abad ke-19, Dinasti Konbaung menguasai daerah yang didalamnya termasuk wilayah Myanmar modern saat ini dan sesaat menguasai Manipur dan Assam. Inggris menguasai Myanmar setelah 3 Perang Anglo-Burma pada abad ke-19 dan negara ini kemudian menjadi koloni Inggris. Myanmar mendapatkan kemerdekaan tahun 1948, awalnya sebagai negara demokrasi, tetapi setelah kudeta tahun 1962, negara ini dikuasai militer.

Setelah merdeka, negara ini banyak mengalami kekerasan etnis. Selama periode ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak organisasi lainnya melaporkan terus terjadi pelanggaran hak asasi manusia secara konsisten dan sistematis.[13] Pada tahun 2011, junta militer dibubarkan setelah pada tahun 2010 diadakan pemilihan umum, dan pemerintahan sipil dimulai. Hal ini, bersamaan dengan dilepasnya Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lainnya, telah memperbaiki catatan hak asasi manusia dan hubungan luar negeri negara ini, memungkinkannya terbebas dari sanksi ekonomi.[14] Namun, negara ini belum terbebas dari kritik akibat perlakuan pemerintah terhadap etnis minoritas.[15] Pada pemilihan umum 2015, partai Aung San Suu Kyi menang mayoritas di parlemen. Namun, militer Myanmar tetap menjadi kekuatan utama di politik.

Myanmar adalah negara yang kaya dengan giok, batu permata, minyak bumi, gas alam, dan mineral lain. Ketimpangan pendapatan di Myanmar adalah salah satu yang terlebar di dunia, karena sebagian besar ekonomi dikuasai oleh sebagian orang yang disokong militer.[16] Hingga 2016, Myanmar menempati posisi 145 dari 188 negara di dunia menurut (Indeks Pembangunan Manusia).

Etimologi

sunting

Nama negara tersebut telah menjadi bahan perdebatan dan perselisihan, khususnya di awal abad ke-21, dengan fokus utama pada legitimasi politik pihak-pihak yang menggunakan nama Myanmar versus Burma. Kedua nama tersebut berasal dari bahasa Burma sebelumnya Mranma atau Mramma, sebuah etnonim untuk kelompok etnis mayoritas Burma, dengan etimologi yang tidak pasti. Istilah ini juga secara populer dianggap berasal dari bahasa Sansekerta Brahma Desha, 'tanah Brahma'.

Pada tahun 1989, pemerintah militer secara resmi mengubah terjemahan bahasa Inggris dari banyak nama yang berasal dari masa kolonial Burma atau sebelumnya, termasuk nama negara itu sendiri: Burma menjadi Myanmar. Penggantian nama tersebut masih menjadi isu yang diperdebatkan. Banyak kelompok dan negara oposisi politik dan etnis terus menggunakan Burma karena mereka tidak mengakui legitimasi atau otoritas pemerintahan militer.

Nama lengkap resmi negara ini adalah "Republik Persatuan Myanmar" (Burma: ပြည်ထောင်စုသမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်, Pyihtaungsu Thamada Myanma Naingngantaw, diucapkan [pjìdàʊɴzṵ θàɴməda̰ mjəmà nàɪɴŋàɴdɔ̀]). Negara-negara yang tidak secara resmi mengakui nama tersebut menggunakan bentuk panjang "Union of Burma" sebagai gantinya. Dalam bahasa Inggris, negara ini dikenal sebagai Burma atau Myanmar. Dalam bahasa Burma, pengucapannya bergantung pada register yang digunakan dan bisa berupa Bama (diucapkan [bəmà]) atau Myamah (diucapkan [mjəmà]).

Sejarah

sunting

Masa prasejarah

sunting

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Homo erectus hidup di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Myanmar sejak 750.000 tahun yang lalu, dan tidak ada lagi penemuan erectus setelah 75.000 tahun yang lalu. Bukti pertama keberadaan Homo sapiens berasal dari sekitar 25.000 BP dengan ditemukannya peralatan batu di Myanmar tengah. Bukti domestikasi tumbuhan dan hewan pada zaman Neolitikum serta penggunaan perkakas batu yang dipoles antara 10.000 dan 6.000 SM telah ditemukan dalam bentuk lukisan gua di Gua Padah-Lin.

Zaman Perunggu tiba c. 1500 SM ketika masyarakat di wilayah tersebut mengubah tembaga menjadi perunggu, menanam padi, serta memelihara unggas dan babi; mereka termasuk orang pertama di dunia yang melakukan hal tersebut. Sisa-sisa manusia dan artefak dari zaman ini ditemukan di Distrik Monywa di Wilayah Sagaing. Zaman Besi dimulai sekitar tahun 500 SM dengan munculnya pemukiman pengrajin besi di wilayah selatan Mandalay saat ini. Bukti juga menunjukkan adanya pemukiman penanaman padi di desa-desa besar dan kota-kota kecil yang berdagang dengan lingkungan sekitar hingga Tiongkok antara tahun 500 SM dan 200 M. Kebudayaan Burma pada Zaman Besi juga mendapat pengaruh dari sumber luar seperti India dan Thailand, seperti yang terlihat dalam praktik penguburan mereka terkait penguburan anak-anak. Hal ini menunjukkan adanya bentuk komunikasi antar kelompok di Myanmar dan tempat lain, kemungkinan melalui perdagangan.

Negara-kota awal

sunting

Sekitar abad kedua SM, negara kota pertama yang diketahui muncul di Myanmar tengah. Negara-negara kota ini didirikan sebagai bagian dari migrasi ke arah selatan oleh suku Pyu yang berbahasa Tibeto-Burman, penduduk paling awal di Myanmar yang catatannya masih ada, dari Yunnan saat ini. Kebudayaan Pyu sangat dipengaruhi oleh perdagangan dengan India, mengimpor agama Buddha serta konsep budaya, arsitektur, dan politik lainnya, yang akan mempunyai pengaruh abadi pada budaya dan organisasi politik Burma di kemudian hari.

Pada abad ke-9, beberapa negara kota telah bermunculan di seluruh daratan: Pyu di zona kering tengah, Mon di sepanjang garis pantai selatan, dan Arakan di sepanjang pesisir barat. Keseimbangannya terganggu ketika Pyu berulang kali diserang oleh Nanzhao antara tahun 750an dan 830an. Pada pertengahan hingga akhir abad ke-9 masyarakat Bamar mendirikan pemukiman kecil di Bagan. Ini adalah salah satu dari beberapa negara kota yang bersaing hingga akhir abad ke-10, ketika otoritas dan kemegahannya tumbuh.

Kerajaan Pagan

sunting

Pagan secara bertahap berkembang hingga menyerap negara-negara sekitarnya hingga tahun 1050-an-1060-an ketika Anawrahta mendirikan Kerajaan Pagan, penyatuan pertama lembah Irrawaddy dan pinggirannya. Pada abad ke-12 dan ke-13, Kekaisaran Pagan dan Kekaisaran Khmer merupakan dua kekuatan utama di daratan Asia Tenggara. Bahasa dan budaya Burma secara bertahap menjadi dominan di hulu lembah Irrawaddy, melampaui norma-norma Pyu, Mon dan Pali pada akhir abad ke-12. Agama Buddha Theravada perlahan mulai menyebar ke tingkat desa, meskipun agama Tantra, Mahayana, Hindu, dan agama rakyat masih tetap mengakar kuat. Para penguasa dan orang kaya Pagan membangun lebih dari 10.000 kuil Buddha di zona ibu kota Pagan saja. Invasi Mongol yang berulang kali terjadi pada akhir abad ke-13 menggulingkan kerajaan berusia empat abad itu pada tahun 1287.

Keruntuhan Pagan diikuti oleh fragmentasi politik selama 250 tahun yang berlangsung hingga abad ke-16. Seperti bangsa Burma empat abad sebelumnya, para migran Shan yang datang bersama invasi Mongol tetap tinggal. Beberapa Negara Bagian Shan yang bersaing mendominasi seluruh busur barat laut hingga timur yang mengelilingi lembah Irrawaddy. Lembah ini juga dipenuhi negara-negara kecil hingga akhir abad ke-14 ketika dua kekuatan besar, Kerajaan Ava dan Kerajaan Hanthawaddy, muncul. Di barat, Arakan yang terfragmentasi secara politik berada di bawah pengaruh tetangganya yang lebih kuat hingga Kerajaan Mrauk U menyatukan garis pantai Arakan untuk pertama kalinya pada tahun 1437. Kerajaan tersebut merupakan protektorat Kesultanan Benggala pada periode waktu yang berbeda.

Pada abad ke-14 dan ke-15, Ava mengobarkan perang unifikasi namun tidak pernah berhasil menyatukan kembali kerajaan yang hilang. Setelah menahan Ava, Hanthawaddy yang berbahasa Mon memasuki masa keemasannya, dan Arakan kemudian menjadi kekuatan tersendiri selama 350 tahun berikutnya. Sebaliknya, peperangan yang terus-menerus membuat Ava sangat lemah, dan perlahan-lahan hancur mulai tahun 1481 dan seterusnya. Pada tahun 1527, Konfederasi Negara Bagian Shan menaklukkan Ava dan memerintah Myanmar Hulu hingga tahun 1555.

Seperti Kekaisaran Pagan, negara bagian Ava, Hanthawaddy, dan Shan semuanya merupakan negara multi-etnis. Meskipun terjadi perang, sinkronisasi budaya terus berlanjut. Periode ini dianggap sebagai masa keemasan bagi kebudayaan Burma. Sastra Burma "tumbuh lebih percaya diri, populer, dan gayanya beragam", dan generasi kedua undang-undang Burma serta kronik pan-Burma yang paling awal bermunculan. Raja Hanthawaddy memperkenalkan reformasi agama yang kemudian menyebar ke seluruh negeri.

Masa pengaruh barat

sunting

Myanmar merupakan bekas jajahan Inggris di mana Inggris merupakan negara yang mengawali hadirnya demokrasi. Namun substansi demokrasi tidak bertumbuh dengan semestinya di negara bekas jajahannya. Demokrasi terjadi pada abad ke-18 dan 19 yang dianggap sebagai masa kebangkitan demokrasi, demokrasi berawal dari kerajaan Inggris dengan pergerakan sosialnya berlangsung cepat, karena Inggris sebagai negara yang maju dari segi jurnalisme. Kolonialisasi yang dilakukan Inggris seharusnya secara tidak langsung memberikan dampak bagi wilayah jajahannya dalam hal transformasi nilai-nilai demokrasi.akan tetapi meskipun Myanmar adalah jajahan inggris belum tentu nilai-nilai demokrasi inggris di anut masyarakat Myanmar.

Hal ini terbukti dengan rezim otoriter yang masih berkuasa di Myanmar dan membatasi peran aktor politik lain. Dalam hal ini sipil yang akan mewujudkan demokrasi di Myanmar, khususnya Aung San Suu Kyi yang pernah menerima penghargaan nobel Perdamaian bahkan memenangi pemilu tetapi tidak diakui kemenangan yang diraih, padahal Myanmar merupakan tanah kelahirannya. Selama periode penjajahan Inggris, kontrol politik terhadap Myanmar dilakukan melalui India. Myanmar diperintah sebagai provinsi India sampai tahun 1937. Setelah tahun 1937, Myanmar menjadi koloni yang diperintah secara terpisah dari India. Kemerdekaan dari Inggris diperoleh Myanmar pada tahun 1948.

Selama masa penjajahan Inggris tidak terjadi pembentukan identitas tunggal pada penduduk Myanmar. Hal tersebut disebabkan wilayah Myanmar dibagi menjadi dua bagian yaitu kawasan dataran rendah dan dataran tinggi. Terhadap masing-masing kawasan diterapkan sistem pemerintahan yang berbeda. Di kawasan dataran rendah, administrasi pemerintahan dikontrol langsung oleh Inggris sedangkan di kawasan dataran tinggi administrasi dilakukan oleh pemerintah setempat melalui perjanjian dan traktat antara Inggris dan penduduk setempat. Oleh karena itu, kawasan dataran tinggi relatif memiliki otonomi dan Inggris juga tidak membangun perekonomian dan administrasi pemerintahan Myanmar dengan baik sehingga pada saat Myanmar merdeka tidak ada bekal bagi pemerintah baru untuk menjadi pemerintah yang kuat dan bersatu namun setela Myanmar merdeka banyak etnis minoritas yang membentuk angkatan bersenjata dan melakukan pemberontakan.

Gerakan Nasionalisme

sunting

Pada tahun 1948, tepatnya tanggal 4 Januari Myanmar, berhasil meraih kemerdekaan dari Inggris. Sebenarnya di awal abad 19 beberapa bentuk perlawanan dari masyarakat Myanmar terhadap Inggris telah ditunjukkan. Myanmar setelah jatuh ke tangan inggris mengalami beberapa kali perang dan kemudian diperkuat dengan pergolakan dunia hubungan internasional yang berimplikasi terhadap stabilitas politik di Myanmar. Kemenangan Jepang dalam perang Jepang-Rusia 1905. Hal ini tentunya berkenaan dengan adanya persepsi bahwa kekuatan negara Asia telah bangkit dan kini mulai diperhitungkan. Dengan adanya kemenangan Jepang dari Rusia tentunya memberikan isyarat kepada negara-negara besar bahwa kekuatan negara-negara Asia tidak boleh diremehkan lagi.

Dan di lain hal, fenomena ini tentu saja diasumsikan oleh Myanmar sebagai sebuah kebangkitan negara Asia secara kolektif untuk membendung pengaruh negara barat. Adanya perdamaian Versailles yang memperjuangkan hak-hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa yang belum merdeka. Perjanjian versailles merupakan salah satu hasil dari berakhirnya perang dunia I. Perjanjian Versailles menjunjung tinggi hak-hak menetukan nasib sendiri bagi setiap negara. Tentunya hal ini menjadi keuntungan bagi Myanmar yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Inggris. Hal ini juga dijadikan landasan bagi Myanmar untuk memperjuangkan haknya dalam melepaskan diri dari penjajah.

Selain itu dari internal sendiri, pada tahun 1919 muncul gerakan melawan Inggris dengan membentuk The General Council of Burmese Association (GCBA) menjalankan politik non cooperative dengan Inggris. Dari sini berkobarlah semangat nasionalisme Myanmar anti Inggris. Gerakan-gerakan nasionalisme Myanmar lainnya adalah Myochit (Partai Nasionalis), Sinyetha (Partai Rakyat Miskin) dan Do Bama Asiayone (Kita Bangsa Myanmar) atau partai Thakin yang menuntut kemerdekaan bagi bangsa Myanmar. Setelah kekuatan dalam tubuh Myanmar dipersatukan dan adanya dukungan dari Inggris beserta sekutu lainnya, penyerangan terhadap tentara Jepang pun dilakukan.

Penyerangan tersebut berakhir dengan kekalahan Jepang. Pada tanggal 15 Juni 1945, angkatan bersenjata Myanmar bersama-sama dengan satuan-satuan yang mewakili kerajaan Inggris dan pasukan sekutu mengadakan pawai kemenangan di Yangoon. Kemenangan Myanmar dari Jepang tidak serta merta membuat Myanmar menjadi negara merdeka. Akan tetapi, Inggris mengambil alih. Dalam perkembangannya, pemerintah Inggris telah menjelaskan politiknya mengenai masa depan Myanmar dalam Buku Putih. Bagaimanapun pelaksanaannya, selama tiga tahun akan diperintah oleh gubernur secara langsung, dan pada saatnya kemudian pemilihan dan pembentukan kembali Dewan serta pembuat Undang-undang Myanmar tahun 1935. Hal ini menjadi titik terang bagi Myanmar karena hal tersebut menjadi sinyal akan kemerdekaan Myanmar. Hal ini dilakukan pemerintah Inggris karena melihat AFPFL telah berpengaruh besar di tengah rakyat, akhirnya Inggris sepakat untuk menyerahkan kemerdekaan kepada Myanmar.

Gelombang protes 1988

sunting

Meski terkenal akan pelanggaran HAM, Myanmar justru memiliki sejarah protes massa yang panjang. Ketika Indonesia bungkam dengan gerakan bawah tanah pada era Soeharto, gelombang protes Myanmar justru menguat sejak dimulainya masa pemerintahan militer Jenderal Ne Win. Tahun 1988, gelombang protes massa Myanmar ini melibatkan pelajar, pejabat sipil, pekerja hingga para biksu Budha. Protes hadir saat Ne Win menggunakan tentara bersenjata demi kudeta militer.

Sejak awal massa Myanmar memang telah menginginkan berakhirnya junta militer ini. . The State Peace and Development Council's (SPDC's) Myanmar mengajukan tuntutan yang populer untuk mereformasi pemerintahan menjadi neo-liberal. Tuntutan reformasi ini terutama berlaku untuk ekonomi, termasuk saat bulan lalu pemerintah Myanmar menarik subsidi BBM.

Protes massa Myanmar memang tak segaduh Amerika yang liberal. Di mana-mana rezim militer masih memegang kendali sosial. Asia Times mencatat, gerakan protes umumnya mulai dalam jumlah kecil dan tersebar. Beberapa bulan terkahir ini misalnya, protes kecil dan damai terus berkelanjutan di ibu kota Yangon.

Namun kemarahan publik ini bisa berubah menjadi efek bola salju dan menjadi gerakan massa besar-besaran. Salah satunya yang terjadi di Pakkoku. Setelah bola salju ini pecah, maka perlahan akan kembali menggumpal. Beberapa hari setelah kejadian Pakkoku, 500 biksu kembali berbaris damai di Yangon, Myanmar. Layaknya biksu, New York Times mencatat gerakan ini malah berdoa untuk kedamaian dan keselamatan setelah peristiwa Pakkoku.

Gerakan dalam protes bukan hanya terjadi dari satu pihak saja. Pemerintah Myanmar juga menyikapinya dengan Union Solidarity and Development Association (USDA). USDA tercatat kerap bergabung dalam gelombang protes ini. Organisasi propemerintah ini tercatat bahkan ikut terlibat dalam upaya pembunuhan Suu Kyi pada tahun 2003. Meski gagal, aksi tersebut memakan korban simpatisan National League for Democracy (NLD) sebagai gantinya.

“Anggota kelompok ini (USDA) dilatih khusus untuk mengontrol massa dan mengubah protes menjadi aksi kekerasan,” kata seorang Diplomat barat di Yangon pada Asia Times. Dunia Barat mencurigai gerakan ini berada dalam sayap yang sama dengan intelejen Myanmar. Apalagi, setiap aksi protes yang terjadi sangat sulit untuk diliput oleh para jurnalis, termasuk jurnalis internasional. Rekrut anggota juga dicurigai berasal dari para kriminal. Seiring bertambahnya anggota USDA, sekurangnya 600 kriminal juga dilepaskan dari Penjara Yangon. Hingga kini anggota USDA diperkirakan mencapai 2000 orang.

USDA berfungsi menyaingi kelompok pelajar dan biksu Buddha yang vokal dalam aksi protes. Apalagi secara khusus aktivis Myanmar telah memiliki organisasi protes massanya sendiri. Organisasi 88 Generation Student ini didirikan oleh penyair internasional asal Myanmar Ming Ko Naing dan Ko Ko Gyi. Keduanya mendirikan organisasi ini setelah dibebaskan dari 14 tahun penjara, dan cukup populer di mata masyarakat Myanmar. Meski berlabel pelajar, Generation 88 kerap bekerja sama dengan para pekerja, sipil hingga para biksu Buddha.

“Kami percaya tak satupun warga Myanmar yang rela menerima aksi kekerasan politik junta militer,” kata salah satu pemimpin Generation 88 Htay Kywe pada Asia Time. Dan dalam setiap protes massa Myanmar hampir bisa dipastikan USDA dan Generasi 88(Generation 88) berperan didalamnya.

Gelombang protes 2007

sunting

Protes prakarsai oleh para biksu budha di Myanmar. Pada awalnya para biksu menolak sumbangan makanan dari para jenderal penguasa dan keluarganya, penolakan ini menjadi simbol bahwa para biksu tidak lagi mau merestui kelakuan para penguasa militer Myanmar. Aksi demo juga dipicu oleh naiknya harga BBM beberapa ratus persen akibat dicabutnya subsidi. Demo melibatkan ratusan ribu bikshu kemudian meletus diberbagai kota di Myanmar, para warga sipil akhirnya juga banyak yang mengikuti. Pemerintah Junta Militer melakukan aksi kekerasan dalam membubarkan demo-demo besar ini, Pagoda-pagoda disegel, para demonstran ditahan, dan senjata digunakan untuk membubarkan massa. Banyak biksu ditahan, beberapa diyakini disiksa dan meninggal dunia. Sepanjang Gelombang protes terjadi belasan orang diyakini menjadi korban, termasuk seorang reporter berkebangsaan Jepang, Kenji nagai , yang ditembak oleh tentara dari jarak dekat saat meliput demonstrasi. Kematian warga Jepang ini memicu protes Jepang pada Myanmar karena ketidak bertanggung jawab, hal mengakibatkan dicabutnya beberapa bantuan dari jepang ke myanmar

Akar permasalahan gelombang protes

sunting

Etnis Birma, berasal dari Tibet, merupakan etnis mayoritas di Myanmar. Namun, etnis Birma adalah kelompok yang datang belakangan di Myanmar, yang sudah lebih dahulu didiami etnis Shan (Siam dalam bahasa Thai). Etnis Shan pada umumnya menghuni wilayah di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar. Sebelum etnis Birma datang, selain etnis Shan, sudah ada etnis Mon, yang menghuni wilayah selatan, juga dekat perbatasan dengan Thailand.

Sebagaimana terjadi di banyak negara, di antara tiga etnis utama di Myanmar ini terjadi perang. Satu sama lain silih berganti menjadi penguasa di daerah yang dinamakan Birma, kini Myanmar. Inilah yang terjadi, perebutan kekuasaan, sebelum kedatangan Inggris pada tahun 1885.

Ada juga etnis lain di Myanmar, yang kemudian turut meramaikan ketegangan politik sebelum penjajahan dan pasca-penjajahan Inggris. Misalnya, ada etnis Rakhine, lebih dekat ke Bangladesh.

Saat penjajahan, berbagai kelompok etnis ini berjuang untuk mengakhiri penjajahan. Setelah penjajahan berakhir dan merdeka pada tanggal 4 Januari 1948, makin terjadi kontak lebih ramah antara etnis Birma dan semua etnis non-Birma.

Birmaisasi

sunting

Aung San, ayah dari Aung San Suu Kyi, bersama U Nu adalah tokoh utama di balik kemerdekaan dan menjadi pemimpin negara. Akan tetapi, pada tahun 1962, militer yang didominasi etnis Birma mengambil alih kekuasaan negara. Ne Win adalah otak di balik kudeta itu.

Cikal bakal junta militer sekarang (disebut sebagai Dewan Negara untuk Perdamaian dan Pembangunan / SPDC) berasal dari kekuasaan Ne Win itu. SPDC sendiri didominasi oleh etnis Birma. Konfigurasi kekuasaan hak pun menjadi tidak berimbang antara etnis Birma yang mendominasi dan etnis non-Birma yang merasa ditindas. Sehingga muncullah perlawanan dari beberapa etnis non-Birma, termasuk etnis Karen, yang mendominasi wilayah pegunungan di utara, yang dikenal sebagai golden triangle (segitiga emas).

Birma memilih cara apa pun untuk mencegah hal itu terjadi. Sejak 1960-an, terjadilah diaspora warga Myanmar. Berbagai warga Myanmar dari kelompok etnis kini tinggal di Thailand, Bangladesh, Tiongkok, Laos, dan India. Semua negara ini berbatasan langsung dengan Myanmar.

Kemenangan kubu demonstrasi, pimpinan Aung San Suu Kyi pada Pemilu tahun 1990, tak dikehendaki oleh kelompok etnis Birma. Kubu Suu Kyi dan dan etnis non-Birma lainnya merupakan ancaman bagi supremasi etnis Birma. Kemenangan Suu Kyi pun dihadang. Kekuasaan direbut. Beginilah yang terjadi seterusnya dan seterusnya.

Geografi

sunting

Myanmar memiliki luas wilayah 676.578 kilometer persegi (261.228 sq mi). Posisinya terletak diantara 9°LU dan 29° LU, dan 92°BT dan 102°BT. Per Februari 2011, Myanmar terdiri dari 14 negara bagian, 67 distrik, 330 township, 64 sub-township, 377 kota kecil, 2,914 Ward, 14.220 kelompok desa dan 68.290 desa.

Myanmar berbatasan dengan Divisi Chittagong (Bangladesh; dan Mizoram, Manipur, Nagaland dan Arunachal Pradesh (India) di sebelah barat daya. Di sebelah utara dan timur laut berbatasan dengan Kawasan Otonomi Tibet dan Yunnan (Tiongkok) dengan panjang batas darat total 2.185 km (1.358 mi). Selain itu, di sebelah tenggara terdapat Laos dan Thailand. Myanmar memiliki panjang pantai 1.930 km (1.200 mi) di sepanjang Teluk Benggala dan Laut Andaman di selatan dan barat daya.[17]

Di sebelah utara, terdapat Pegunungan Hengduan yang membentuk perbatasan dengan Tiongkok. Hkakabo Razi yang terletak di Negara Bagian Kachin, dengan ketinggian 5.881 meter (19.295 ft), adalah titik tertinggi di Myanmar.[18] Banyak pegunungan di Myanmar, seperti Rakhine Yoma, Bago Yoma, Perbukitan Shan dan Perbukitan Tenasserim, memanjang dari utara ke selatan dari Himalaya.[19]

Tiga rantai pegunungan membagi 3 sistem sungai di Myanmar: Sungai Irawadi, Salween (Thanlwin), dan Sittaung.[20] Sungai Irawadi, sungai terpanjang di Myanmar, panjangnya sekitar 2.170 kilometer (1.348 mi) dan mengalir ke Teluk Martaban. Dataran subur terletak pada lembah-lembah diantara rantai pegunungan ini.[19] Sebagian besar penduduk Myanmar tinggal di lembah Irawadi yang terletak diantara Rakhine Yoma dan Dataran Shan.

Topografi dan geomorfologi

sunting
Potensi Alam

Myanmar memiliki bentang alam yang bervariatif dari dataran rendah sampai pegunungan. Banyaknya sungai-sungai besar dan gunung api menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur. Hal tersebut sangat menunjang bagi kegiatan agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Di sektor pertanian myanmar memiliki banyak rempah- rempah yang eksotis,dan di sektor perkebunan myanmar unggul di perkebunan karet dan sawit,di bidang kehutanan pula,myanmar adalah pengekspor kayu jati terbesar di asia tenggara

Potensi Perdagangan

Komoditas perdagangan Myanmar meliputi kayu (terutama kayu jati), beras, pupuk, dan berbagai barang kerajinan mebel.

Potensi Sosial Budaya

Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

Potensi Pariwisata

Sektor pariwisata yang ditawarkan negeri ini berupa bangunan bersejarah, festival keagamaan,pesona alam yang indah, dan banyak kesenian tradisional.

Potensi Industri

Myanmar kaya akan hasil-hasil alam, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam. Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan (timbal, seng, emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten), industri pengolahan ikan, pemotongan kayu, semen, tekstil, dan berbagai kerajinan mebel.

Iklim dan cuaca

sunting

Karna letak lintangnya,Myanmar beriklim tropis,subtropis dan angin musim(karna di pengaruhi angin musim) musim di Myanmar terbagi atas tiga macam yaitu,musim hujan,terjadi pada bulan mei-oktober,yang mendapat pegaruh angin musim barat daya basah dan sejuk,musim kemarau sejuk terjadi bulan November –bulan februari dan musim kemarau panas terjadi bulan maret-april dan suhu udara rata-rata 27 derajat celcius dan semakin ke utara semakin dingin.

Wilayah dataran rendah Mandalay merupakan daerah bayangan hujan karna hanya mendapat curah hujan rata-rata 700mm setiap tahun.

Flora dan fauna

sunting

Tumbuhan yang tumbuh di daerah Myanmar merupakan hutan hujan tropis.hutan hujan tropis ini banyak membentang jauh sampai dengan lembah sungai Salween di plato shan,dan hutan yg lebih lebat pada umumnya terdapat di bagian yang lebih rendah,di pegunungan banyak terdapat hutan subtropis dan hutan iklim sedang yang di tumbuhi pohon-pohon pinus dan beragam tumbuhan paku,dan umumnya terdapat pada ketinggian di atas 1.000 m,sedangkan fauna yang hidup di Myanmar gajah, harimau, kerbau liar, ular dan rusa.

Politik

sunting

Perubahan nama

sunting

Perubahan nama dari Burma menjadi Myanmar secara resmi dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar agar etnis non-Burma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia internasional. Banyak kelompok oposisi dan negara tetap menggunakan nama "Burma" karena tidak mengakui legitimasi pemerintah militer yang berkuasa saat itu.[21]

Bulan April 2016, tidak lama setelah menjabat, Aung San Suu Kyi memberikan klarifikasi bahwa orang asing bisa bebas menggunakan kedua nama, "karena tidak ada dalam konstitusi kami yang mengatakan bahwa anda harus menggunakan salah satunya".[22]

Nama resmi negara ini adalah "Republik Persatuan Myanmar" (Pyidaunzu Thanmăda Myăma Nainngandaw, diucapkan [pjìdàʊɴzṵ θàɴməda̰ mjəmà nàɪɴŋàɴdɔ̀]). Negara yang tidak menggunakan nama ini, menggunakan istilah "Persatuan Burma".[17]

Dalam bahasa Inggris, negara ini populer dengan nama "Burma" atau "Myanmar" /ˈmjɑːnˌmɑːr/ simak.[23] Kedua nama ini diturunkan dari etnis mayoritas di Myanmar yaitu Suku Bamar. Nama Burma telah digunakan sejak abad ke-18.

Burma tetap digunakan oleh beberapa negara, seperti Kanada dan Britania Raya.[24][25] Amerika Serikat secara resmi menggunakan Burma sebagai nama resmi, tetapi situs Departemen Negara menuliskan "Burma (Myanmar)" dan Barack Obama telah menyebut negara ini dengan kedua nama.[26] Pemerintah Republik Ceko secara resmi menggunakan Myanmar, meski Kementerian Luar Negeri mereka menyebut keduanya di situs web.[27] PBB menggunakan Myanmar, juga Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, Australia,[28] Rusia, Jerman,[29] Tiongkok, India, Bangladesh, Norwegia,[30] Jepang[24] dan Swiss.[31]

Sebagian besar media berita internasional berbahasa Inggris juga menyebut negara ini dengan nama Myanmar, termasuk BBC,[32] CNN,[33] Al Jazeera,[34] Reuters,[35] RT (Russia Today) dan Australian Broadcasting Corporation (ABC)/Radio Australia.[36]

Sistem Hukum dan Peradilan

sunting

Sistem hukum Burma terutama menggunakan hukum umum dan hukum tradisional.pada 1885 Inggris menyatakan Burma sebagai koloni mereka dan melaksanakan hak hukum umum. Mulai saat ini, negara kita sedang berolahraga sebagai hukum undang-undang. Juga Myanmar, tradisi mereka dipraktikkan sebagai Hukum Myanmar Tradisional. Kemudian dua jenis praktik hukum sebagai hukum positif dengan menulis, revisi, menyelesaikan dan berkembang pada saat ini. Selain itu, pemerintah SPDC membuat UU banyak dan hukum bahwa mereka bertujuan untuk membatasi orang. Setelah itu, pemerintah SPDC mengatakan "Myanmar adalah Bangsa kedaulatan independen dan kekuasaan Kedaulatan Uni berasal dari warga negara dan menegakkan di seluruh negeri" tetapi mereka mengendalikan kekuasaan dan membatasi citizens.Generally, sistem hukum harus memisahkan, periksa dan menyeimbangkan tiga jenis kekuasaan seperti legislatif, kekuasaan eksekutif, dan yudikatif. Pada bagian Konstitusi 2008 Birma 11 (a), tiga cabang kekuasaan kedaulatan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif terpisah, sejauh mungkin, dan melakukan kontrol timbal balik, memeriksa dan menyeimbangkan.

Di Burma, pengadilan dibentuk seperti mahkamah agung Perhimpunan bahwa U adalah keadilan kepala Union, pengadilan Tinggi Daerah, pengadilan Tinggi Negara (memiliki keadilan petugas adalah dua sampai enam orang) Pengadilan Diri - Divisi Diperintah, Pengadilan Zona Diri Administered, Pengadilan Distrik, Township Pengadilan dan lainnya dibentuk oleh hukum, Majelis Pengadilan Militer dan Konstitusi Perhimpunan (U TheinSoe adalah ketua pengadilan itu) Pada tahun 2008 bagian konstitusi (19) ( a), (b) dan (c), "untuk menegakkan keadilan secara independen menurut hukum, untuk menegakkan keadilan di pengadilan terbuka kecuali dinyatakan dilarang oleh hukum dan untuk menjamin dalam semua kasus hak pembelaan dan hak-hak banding menurut hukum.

Militer dan pertahanan

sunting

Militer Tentara Myanmar diucapkan adalah komponen tanah Militer Myanmar. Tentara Myanmar adalah cabang terbesar dari Angkatan Bersenjata Myanmar dan memiliki tanggung jawab utama melakukan darat operasi militer. Tentara Myanmar mempertahankan kekuatan aktif terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Angkatan darat Vietnam.Tentara Myanmar memiliki kekuatan pasukan sekitar 492.000. Militer memiliki pengalaman tempur yang luas dalam memerangi gerilyawan di medan kasar, mengingat telah melakukan non-stop operasi kontra-pemberontakan melawan pemberontak etnik dan politik sejak didirikan pada tahun 1948.

Pasukan ini dipimpin oleh Panglima Jenderal Soe Win saat Letnan dengan Jenderal Min Aung Hlaing sebagai Panglima. Pangkat tertinggi di Angkatan Darat Myanmar adalah Senior Umum, setara dengan posisi Field Marshal di semesta alam barat dan diselenggarakan oleh jenderal senior than shwe pada tahun 2011, setelah transisi dari pemerintah junta militer untuk pemerintahan parlementer sipil, Tentara Myanmar berlaku draf militer bagi semua warga negara, semua laki-laki dari usia 18 sampai 35 dan semua usia wanita antara 18 dan 27 tahun dapat direkrut menjadi wajib militer selama dua tahun sebagai pribadi terdaftar pada saat keadaan darurat nasional. Usia bagi para profesional yang sampai 45 untuk pria dan 35 untuk perempuan selama tiga tahun sebagai layanan perwira bintara dan non.

Sebuah publikasi resmi telah mengungkapkan bahwa hampir seperempat dari anggaran nasional yang baru Myanmar akan dialokasikan untuk pertahanan. Pemerintah.

Lagu Kebangsaan Myanmar

sunting

Lagu Kebangsaan Myanmar adalah lagu kebangsaan resmi di Myanmar pembukaan lagu kebangsaan dalam gaya tradisional Myanmar sebelum transisi kesebuah orchestra bergaya barat.melodi dan lirik di tulis oleh saya tin dan diadopsi sebagai lagu kebangsaan Myanmar.

Bendera dan Lambang

sunting

Bendera Kebangsaan: bendera berwarna merah, di ujung atas sebelah kiri sebuah segi empat panjang kecil yang berwarna biru hitam, di dalamnya dilukiskan gambar yang berwarna putih?14 bintang bersegi lima mengitari sebuah roda gigi dengan 14 gigi, di tengah roda gigi terdapat sebatang padi. Warna merah melambangkan keberanian dan ketegasan, biru tua melambangkan perdamaian dan kesatuan, warna putih melambangkan kemurnian dan kebajikan. 14 bintang bersegi lima mewakili 14 provinsi atau negeri bagian Uni Myanmar, roda gigi dan padi melambangkan industri dan pertanian.

Lambang Negara: titik pusat sebagai sebuah roda gigi dengan 14 gigi dilingkari oleh padi, di atasnya dilukiskan peta Myanmar. Di dua sebelah padi masing-masing terdapat seekor singa, singa dijunjung sebagai hewan kenegaraan, disebut sebagai singa suci yang merupakan pertanda kemujuran. sebelahnya dan di sekitar padi dihiasi bunga-bunga Myanmar, pita hiasan di sisi bawah dituliskan " Uni Myanmar " dalam bahasa Myanmar

Perubahan lagu kebangsaan dan bendera

sunting

Perubahan lagu kebangsaan dan bendera dilakukan pemerintah junta pada tanggal 21 Oktober 2010.

Pembagian administratif

sunting
 
14 negara bagian dan divisi Myanmar.

Myanmar dibagi menjadi tujuh negara bagian (pyine) dan tujuh region, yang sebelum Oktober 2010 disebut "divisi" (yin).[37] Region-region sebagian besar dihuni oleh etnis Bamar, sementara negara bagian ( ) sebagian besar dihuni etnis-etnis minoritas tertentu. Setiap negara bagian dan region kemudian dibagi lagi menjadi distrik-distrik.

Region

sunting

Negara bagian

sunting

Myanmar dibagi menjadi 7 negara bagian (ပြည်နယ်) dan 7 region (တိုင်းဒေသကြီး).[38] Wilayah adalah daerah yand ditempati orang Bamar, sedangkan negara bagian adalah daerah yang ditempati etnis minoritas tertentu. Negara bagian dan wilayah kemudian dibagi lagi menjadi distrik, kemudian township, ward, dan desa.

Di bawah ini adalah jumlah distrik, township, kota, ward, kelompok desa, dan desa di tiap negara bagian Myanmar per Desember 2001:[39]

No. Negara bagian/Wilayah Distrik Town
ship
Kota Ward Kelompok
desa
Desa
1 Negara Bagian Kachin 4 18 20 116 606 2630
2 Negara Bagian Kayah 2 7 7 29 79 624
3 Negara Bagian Kayin 3 7 10 46 376 2092
4 Negara Bagian Chin 2 9 9 29 475 1355
5 Region Sagaing 8 37 37 171 1769 6095
6 Region Tanintharyi 3 10 10 63 265 1255
7 Region Bago 4 28 33 246 1424 6498
8 Region Magway 5 25 26 160 1543 4774
9 Region Mandalay 7 31 29 259 1611 5472
10 Negara Bagian Mon 2 10 11 69 381 1199
11 Negara Bagian Rakhine 4 17 17 120 1041 3871
12 Region Yangon 4 45 20 685 634 2119
13 Negara Bagian Shan 11 54 54 336 1626 15513
14 Region Ayeyarwady 6 26 29 219 1912 11651
Total 63 324 312 2548 13742 65148

Ekonomi

sunting

Ekonomi Burma berasaskan pertanian dan fungsi terutama pada kas dan sistem barter. Industri utamanya dikontrol oleh militer yang dikelola perusahaan-perusahaan negara. Setiap aspek kehidupan ekonomi diserap oleh pasar gelap, di mana reaksi harga meroket terhadap control harga resmi sejak tahun 1989, SPDC kebijakan ekonomi pasar terbuka telah membawa banjir investasi asing di minyak dan gas (oleh perusahaan-perusahaan Barat), dan dalam kehutanan, pariwisata, dan pertambangan (oleh perusahaan-perusahaan Asia). Ledakan yang dihasilkan dalam perdagangan dengan Tiongkok telah mengubah Burma kurang berkembang menjadi pusat bisnis yang berkembang pesat. Sebuah program pemberantasan narkotika telah dimulai di perbatasan timur laut negara bagian, yang menyumbang sekitar 60% dari heroin dunia, dengan mendorong petani untuk menanam tanaman pangan bukan poppies.

Beberapa rencana ada untuk sektor manufaktur, dan ketergantungan pada impor Myanmar, negara bersumber harga tinggi, menderita control ketat dari pemerintah kebijakan ekomoni yang tidak efisien, dan kemiskinan rural. Junta (aktivis Myanmar) mengambil langkah-langkah pada awal 1990an untuk membebaskan ekonomi setelah berdekadedekade mengalami kegagalan di bawah “Burmese Way to Socialism,” tetapi usaha tersebut tertahan, dan beberapa tindakan liberalisasi ditunda. Myanmar tidak memiliki stabilitas moneter ataupun fiskal, Akibatnya ketidakseimbangan kondisi makroekonomi termasuk inflasi, nilai tukar resmi berfluktuasi tidak sesuai dengan nilai kyat Myanmar, dan suku bunga rezim yang tidak jelas.

Sebagian besar bantuan pembangunan tertahan setelah Junta mulai menekan pergerakan demokrasi di 1988 dan menolak menerima hasil pemilihan legilatif tahun 1990. Sebagai respon terhadap penyerangan Myanmar di Mei 2003 terhadap Aung San Suu Kyi dan pendukungnya, AS memaksakan sanksi ekonomi baru terhadap Myanmar termasuk larangan impor produk Myanmar dan larangan memberpelayanan financial oleh personel AS. Iklim investasi yang buruk juga memperlambat arus nilai tukar asing. Sector yang paling produktif hanya di industri ekstaktif, khususnya minyak dan gas, penambangan dan kayu mentahArea lain, seperti pabrik dan lain-lain.

Demografi

sunting

Keadaan penduduk Myanmar pada tahun 2020 sekitar 62.531.000 jiwa dengan kepadatan 70 jiwa/km². Penduduk Myanmar terrier dari beberapa kelompok etnis. Kelompok terbesar adalah etnis Burma turunan Tibet–Burma sebagai pewaris bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah di sektar sunga Irawadi. Penduduk Myanmar bekerja di sektor pertanian meliputi pertanian sawah, tegalan, perkebunan, ladang dan lain-lain

Kelompok etnis

sunting
  • Bamar/Birma. Dua pertiga dari total warga Myanmar. Beragama Buddha, menghuni sebagian besar wilayah negara kecuali pedesaan.
  • Karen. Suku yang beragama Buddha, Kristen atau paduannya. Memperjuangkan otonomi selama 60 tahun. Menghuni pegunungan dekat perbatasan dengan Thailand.
  • Kayah. Etnis yang beragama Buddha yang berkerabat dengan etnis Thai.
  • Arakan. Juga disebut Rakhine, umumnya beragama Buddha dan tinggal di perbukitan di Myanmar barat.
  • Mon. Etnis yang beragama Buddha yang menghuni kawasan selatan dekat perbatasan Thailand.
  • Kachin. Kebanyakan beragama Kristen. Mereka juga tersebar di Tiongkok dan India.
  • Chin. Kebanyakan beragama Kristen, menghuni dekat perbatasan India.
  • Rohingya. Kebanyakan beragama Islam, sebagian kecil Hindu, bermukim di daerah Rakhine dan perbatasan Bangladesh.

Agama dan kepercayaan

sunting

Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktikkan oleh 87.1% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Tionghoa yang terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma.

Para bhikkhu, yang dikenal sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma. Di antara banyak kelompok etnis di Myanmar, termasuk Bamar dan Shan, Theravada Buddhisme dipraktikkan dalam hubungannya dengan ibadah nat, yang melibatkan placation roh yang dapat bersyafaat dalam urusan duniawi. Berkenaan dengan "keselamatan" dalam arti Buddha, ada tiga jalur utama di Burma Buddhisme: jasa pembuatan, vipassana (wawasan meditasi), dan jalan weizza (bentuk esoterik agama Buddha yang melibatkan okultisme).

Wilayah[40] Buddha % Kristen % Islam % Hindu % Animisme % Lainnya % Tidak
beragama
% Total
Khacin 1.050.610 64,0% 555.037 33,8% 26.789 1,6% 5.738 0,4% 3.972 0,2% 447 0.0% 221 0.0% 1.642.841
Kayah 142.896 49,9% 131.237 45,8% 3.197 1,1% 269 0,1% 5.518 1,9% 3.451 1,2% 59 0,0% 286.627
Kayin 1.271.766 84,5% 142.875 9,5% 68.459 4,6% 9.585 0,6% 1.340 0,1% 10.194 0,7% 107 0,0% 1.504.326
Chin 62.079 13,0% 408.730 85,4% 690 0,1% 106 0,0% 1.830 0,4% 5.292 1,1% 74 0,0% 478.801
Sagaing 4.909.960 92,2% 349.377 6,5% 58.987 1,1% 2.793 0,1% 89 0,0% 2.928 0,1% 1.213 0,0% 5.325.347
Tanintharyi 1.231.719 87,5% 100.758 7,2% 72.074 5,1% 2.386 0,2% 576 0,0% 567 0,0% 321 0,0% 1.408.401
Bago 4.550.698 93,5% 142.528 2,9% 56.753 1,2% 100.166 2,0% 4.296 0,1% 12.687 0,3% 245 0,0% 4.867.373
Magway 3.870.316 98,8% 27.015 0,7% 12.311 0,3% 2.318 0,1% 3.353 0,1% 1.467 0,0% 275 0,0% 3.917.055
Mandalay 5.898.160 95,7% 65.061 1,1% 187.785 3,0% 11.689 0,2% 188 0,0% 2.301 0,0% 539 0,0% 6.165.723
Mon 1.901.667 92,6% 10.791 0,5% 119.086 5,8% 21.076 1,0% 109 0,0% 1.523 0,1% 141 0,0% 2.054.393
Rakhine 2.019.370 96,2% 36.791 1,8% 28.731 1,4% 9.791 0,5% 2.711 0,1% 759 0,0% 654 0,0% 2.098.807
Yangon 6.697.673 91,0% 232.249 3,2% 345.612 4,7% 75.474 1,0% 512 0,0% 7.260 0,1% 1.923 0,0% 7.360.703
Shan 4.755.834 81,7% 569.389 9,8% 58.918 1,0% 5.416 0,0% 383.072 6,6% 27.036 0,5% 24.767 0,4% 5.824.432
Ayeyarwady 5.669.665 92,1% 388.348 6,3% 84.073 1,4% 5.440 0,1% 459 0,0% 6.600 0,1% 244 0,0% 6.184.829
Nay Pyi Taw 1.123.036 96,8% 12.293 1,1% 24.030 2,1% 516 0,0% 20 0,0% 286 0,1% 61 0,0% 1.160.242
Myanmar 45.185.449 89,8% 3.172.479 6,3% 1.147.495 2,3% 252.763 0,5% 408.045 0,8% 82.825 0,2% 30.844 0,1% 50.279.900

Catatan: Dalam sensus 2014, masyarakat Rohingya tidak ikut dalam pendataan. Jumlahnya diperkirakan 1.206.353 orang, dengan jumlah terbanyak berada di Rakhine yakni sekitar 1.090.000 orang, dan pada umumnya mereka memeluk agama Islam.[40]

Bahasa

sunting

Bahasa yang digunakan oleh penduduk Myanmar adalah Birma, Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

Pendidikan

sunting

Sistem pendidikan Burma dioperasikan oleh instansi pemerintah, Departemen Pendidikan. Universitas dan lembaga profesional dari Burma atas dan Birma lebih rendah dijalankan oleh dua entitas yang terpisah, Departemen Pendidikan Tinggi Burma dan Departemen Pendidikan Tinggi Burma Bawah. Markas yang berbasis di Yangon dan Mandalay masing-masing. Sistem pendidikan didasarkan pada sistem Britania Raya, karena hampir satu abad kehadiran Inggris dan Kristen di Burma. Hampir semua sekolah yang dioperasikan pemerintah, tetapi telah terjadi peningkatan baru-baru didanai swasta sekolah bahasa Inggris. Sekolah adalah wajib sampai akhir sekolah dasar, mungkin sekitar 9 tahun, sedangkan usia wajib belajar adalah 15 atau 16 di tingkat internasional.di Myanmar juga terdapat 101 universitas,12 institut, perguruan tinggi sederajat,dan 24 perguruan tinggi negri dan 146 institut pendidikan tinggi.

Budaya

sunting
 
Tarian Kinnayi Kinnaya Myanmar

Beragam budaya asli ada di Myanmar, dengan budaya mayoritas terutama Buddha dan Bamar. Budaya Bamar telah dipengaruhi oleh budaya negara tetangga, yang diwujudkan dalam bahasa, masakan, musik, tarian, dan teaternya. Seni, khususnya sastra, secara historis dipengaruhi oleh bentuk lokal Buddhisme Theravada. Dianggap sebagai epik nasional Myanmar, Yama Zatdaw, sebuah adaptasi dari Ramayana India, sangat dipengaruhi oleh drama versi Thai, Mon, dan India.[41] Buddhisme dipraktikkan bersama dengan pemujaan nat, yang melibatkan ritual rumit untuk mendamaikan seseorang dari jajaran 37 nat.[42][43]

Di desa adat, vihara merupakan pusat kehidupan budaya. Para bhikkhu dihormati dan didukung oleh umat awam. Sebuah upacara novisiasi yang disebut shinbyu adalah peristiwa kedatangan usia yang paling penting bagi seorang anak laki-laki, di mana ia memasuki biara untuk waktu yang singkat.[44] Semua anak laki-laki dalam keluarga Buddhis didorong untuk menjadi samanera (pemula agama Buddha) sebelum usia dua puluh tahun dan menjadi biksu setelah usia dua puluh tahun. Anak perempuan mengadakan upacara tindik telinga (နားသ) pada waktu yang sama.[44] Budaya Myanmar paling terlihat di desa-desa di mana festival lokal diadakan sepanjang tahun, yang terpenting adalah festival pagoda.[45][46] Banyak desa memiliki nat penjaga, dan takhayul serta tabu adalah hal biasa.

Pemerintahan kolonial Inggris memperkenalkan unsur-unsur budaya Barat ke Myanmar. Sistem pendidikan Myanmar mengikuti model Britania Raya. Pengaruh arsitektur kolonial paling nyata di kota-kota besar seperti Yangon.[47] Banyak etnis minoritas, khususnya suku Karen di tenggara dan Kachin dan Chin yang menghuni utara dan timur laut, menganut agama Kristen.[48] Menurut The World Factbook, populasi Burma adalah 68% dan kelompok etnis merupakan 32%. Sebaliknya, para pemimpin dan organisasi yang diasingkan mengklaim bahwa negara tersebut adalah 40% etnis.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Largest Ethnic Groups In Myanmar". Worldatlas. 
  2. ^ "Burma". The World Factbook. U.S. Central Intelligence Agency. 
  3. ^ "The 2014 Myanmar Population and Housing Census- The Union Report: Religion" (PDF). myanmar.unfpa.org. Department of Population Ministry of Labour, Immigration and Population MYANMAR. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 March 2018. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  4. ^ "ACT Health Community Profile, pg. 1" (PDF). Multicultural Health Policy Unit. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 April 2015. Diakses tanggal 5 August 2018. 
  5. ^ "Explore all countries–Burma". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  6. ^ a b c d "Myanmar". World Economic Outlook Database, October 2021. International Monetary Fund. Diakses tanggal 14 October 2022. 
  7. ^ "GINI index (World Bank estimate)". data.worldbank.org. World Bank. Diakses tanggal 13 July 2021. 
  8. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  9. ^ "Asian Development Bank and Myanmar: Fact Sheet" (PDF). Asian Development Bank. 30 April 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 November 2011. Diakses tanggal 20 November 2012. 
  10. ^ "The World Factbook – Burma". cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2010. Diakses tanggal 4 May 2016. 
  11. ^ O'Reilly, Dougald JW (2007). Early civilizations of Southeast Asia. United Kingdom: Altamira Press. ISBN 0-7591-0279-1. 
  12. ^ Lieberman, p. 152
  13. ^ "Burma". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-01. Diakses tanggal 6 July 2013. "Myanmar Human Rights". Amnesty International USA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-29. Diakses tanggal 6 July 2013. "World Report 2012: Burma". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2013. Diakses tanggal 6 July 2013. 
  14. ^ Madhani, Aamer (16 November 2012). "Obama administration eases Burma sanctions before visit". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-13. Diakses tanggal 2017-09-10. Fuller, Thomas; Geitner, Paul (23 April 2012). "European Union Suspends Most Myanmar Sanctions". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-24. Diakses tanggal 2017-09-10. 
  15. ^ Greenwood, Faine (27 May 2013). "The 8 Stages of Genocide Against Burma's Rohingya | UN DispatchUN Dispatch". Undispatch.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-18. Diakses tanggal 13 April 2014. "EU welcomes "measured" Myanmar response to rioting". Reuters. 11 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-06. Diakses tanggal 2017-09-10. "Q&A: Communal violence in Burma". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 14 October 2013. 
  16. ^ Eleven Media (4 September 2013). "Income Gap 'world's widest'". The Nation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2014. Diakses tanggal 15 September 2014. McCornac, Dennis (22 October 2013). "Income inequality in Burma". Democratic Voice of Burma. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-15. Diakses tanggal 15 September 2014. 
  17. ^ a b "Burma". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2010. Diakses tanggal 18 November 2012. "Government of the Union of Burma". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-09. Diakses tanggal 3 May 2012. 
  18. ^ Patrick Hesp; et al., ed. (2000). Geographica's World Reference. Random House Australia. hlm. 738, 741. 
  19. ^ a b Than, Mya (2005). Myanmar in ASEAN: Regional Co-operation Experience. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9812302107. 
  20. ^ Thein, Myat (2005). Economic Development of Myanmar. Singapore: Inst. of Southeast Asian Studies. ISBN 9812302115. 
  21. ^ Steinberg, David I. (2002). Burma: The State of Myanmar. Georgetown University Press. hlm. xi. ISBN 1-58901-285-2. 
  22. ^ South China Morning post, What's in a name? Not much, according to Aung San Suu Kyi, who tells diplomats they can use Myanmar or Burma, Saturday, 23 April 2016
  23. ^ Martha Figueroa-Clark (26 September 2007). "How to say Myanmar". Magazine Monitor. An occasional guide to the words and names in the news from Martha Figueroa-Clark of the BBC Pronunciation Unit. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-09. Diakses tanggal 2017-09-12. "Definition of Myanmar — Oxford Dictionaries (British & World English)". Oxford Dictionaries. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 1 September 2012. Ammon, Ulrich (2004). Sociolinguistics: An International Handbook of the Science of Language and Society. Volume 3/3 (edisi ke-2nd). Walter de Gruyter. hlm. 2012. ISBN 3-11-018418-4. "Myanmar". Thefreedictionary.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 6 July 2013. Thackrah, J. R. "Definition of Myanmar". Collins English Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 1 September 2012. "Myanmar — Definition and More from the Free Merriam-Webster Dictionary". Merriam-webster.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 1 September 2012. 
  24. ^ a b Dittmer, Lowell (2010). Burma Or Myanmar? The Struggle for National Identity. World Scientific. hlm. 2. ISBN 9789814313643. 
  25. ^ "UK and Burma". Foreign and Commonwealth Office. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-09. Diakses tanggal 18 January 2015. 
  26. ^ "Burma or Myanmar? Obama calls it both on visit". Asian Correspondent. Bristol, England: Hybrid News Limited. Associated Press. 19 November 2012. Diarsipkan dari versi asli (News and blogging) tanggal 2012-11-21. Diakses tanggal 19 November 2012. Yangon, Burma (AP) — Officially at least, America still calls this Southeast Asian nation Burma, the favoured appellation of dissidents and pro-democracy activists who opposed the former military junta's move to summarily change its name 23 years ago. "Hosting Burma's Leader, Obama Repeatedly Calls the Country 'Myanmar'". CNS News. 21 May 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-15. Diakses tanggal 30 July 2013. "Burma (Myanmar)". United States Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2013. Diakses tanggal 13 April 2014. 
  27. ^ "The Ministry of Foreign Affairs of the Czech Republic provides CZK 2.5 million of immediate assistance to flood victims in Myanmar/Burma". Ministry of Foreign Affairs of the Czech Republic. 7 August 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 8 November 2015. 
  28. ^ "Countries, economies and regions – Myanmar". Department of Foreign Affairs and Trade. Australian Government. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-20. Diakses tanggal 14 September 2016. 
  29. ^ "Burma vs. Myanmar: What's in a Name". DW. 1 September 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-22. Diakses tanggal 2 August 2013. 
  30. ^ Mudditt, Jassica (19 November 2012). "Burma or Myanmar: Will the US make the switch?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-21. Diakses tanggal 2 August 2013. 
  31. ^ "Representations and travel advice – Myanmar". Federal Department of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 14 September 2016. 
  32. ^ "Myanmar profile". BBC News. 16 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-11. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  33. ^ "Myanmar Fast Facts — CNN.com". CNN. 30 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-29. Diakses tanggal 2017-09-10. 
  34. ^ "Myanmar blast hits anti-Muslim monk's event — Asia-Pacific". Al Jazeera. 22 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-20. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  35. ^ "Myanmar". Reuters. 9 February 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-17. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  36. ^ Woodley, Naomi (12 July 2013). "Carr apprehensive about Rohingyas' future in Myanmar". AM. Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 14 September 2016. "Aung San Suu Kyi arrives in Thailand for official visit". News. 23 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 14 September 2016. 
  37. ^ "Administrative divisions". The World Factbook. Central Intelligence Agency. 29 Juni 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-11. Diakses tanggal 9 Juli. 
  38. ^ "Myanmar. States & Regions". Myanmar's NET. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2013. 
  39. ^ List of Districts, Townships, Cities/Towns, Wards, Village Groups and Villages in Union of Myanmar published by Ministry of Home Affairs, Government of Union of Myanmar on 31 December 2001
  40. ^ a b "The 2014 Myanmar Population and Housing Census- The Union Report: Religion" (PDF). myanmar.unfpa.org. Department of Population Ministry of Labour, Immigration and Population MYANMAR. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 March 2018. Diakses tanggal 21 September 2021. 
  41. ^ "Ramayana in Myanmar's heart". Goldenland Pages. 13 September 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2006. Diakses tanggal 13 July 2006. 
  42. ^ Temple, R.C. (1906). The Thirty-seven Nats-A Phase of Spirit-Worship prevailing in Burma. 
  43. ^ "The Worshipping of Nats – The Special Festival of Mount Popa". Myanmar Travel Information. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 June 2006. Diakses tanggal 10 January 2012. 
  44. ^ a b Chit, Khin Myo (1980). Flowers and Festivals Round the Burmese Year. 
  45. ^ Tsaya (1886). Myam-ma, the home of the Myanmarn. Calcutta: Thacker, Spink and Co. hlm. 36–37. 
  46. ^ Yoe, Shway (1882). The Myanmarn – His Life and Notions. New York: Norton Library 1963. hlm. 211–216, 317–319. 
  47. ^ Martin, Steven (March 2004). "Burma maintains bygone buildings". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-08. Diakses tanggal 9 July 2006. 
  48. ^ Scott O'Connor (1904). The Silken East – A Record of Life and Travel in Burma. Scotland: Kiscadale. hlm. 32.