Bambangan merah

spesies burung
Bambangan merah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
I. cinnamomeus
Nama binomial
Ixobrychus cinnamomeus
Gmelin, 1789
Burung Bambangan Merah

Bambangan merah atau Pucung Bendang yang mempunyai nama Latin Ixobrychus cinnanomeus merupakan burung anggota cangak yang berukuran kecil.[1] Daerah pesebarannya berada di kawasan India, China, Asia Tenggara, Sulawesi, Sunda Besar dan Nusa Tenggara, sedangkan untuk penyebaran lokalnya, fauna ini merupakan penetap umum di rawa-rawa air tawar dan sawah di seluruh Sunda Besar.[2] Burung ini biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bersembunyi di antara rumpun gelagah dan rumput rawa yang tinggi.[1] Burung ini dapat terlihat ketika terbang rendah di atas rawa-rawa untuk mencari makanan (mangsa) baru.[1] Hal ini dilakukannya pada waktu fajar atau saat kembali ke habitatnya saat senja.[1] Berbeda dengan cangak lain, bambangan merah tidak tinggal di atas pohon, melainkan bersarang di atas maupun di dekat tanah.[1] Burung ini adalah spesies yang sangat umum di Jawa dan sering kali terlihat terbang di atas sawah, rawa-rawa, semak belukar yang lembab, serta di perbukitan.[1]

Ciri-ciri

Ciri khas dari bambangan merah adalah lehernya yang sering ditarik ke dalam dan memiliki sayap bundar berwarna coklat.[1] Di bagian bawah, tubuhnya berwarna coklat juga, namun bergaris-garis, terutama di tengah leher dan dada.[1] Tinggi burung ini mencapai 41 cm dengan panjang 38 cm dengan warna tubuh secara umum merah jingga kecoklatan.[3][4] Jika burung ini merasa terganggu, dia akan berusaha mengecoh penglihatan orang dengan diam tanpa gerak kemudian menegakkan lehernya lurus beraturan.[1] Meskipun begitu, hal ini sulit disaksikan karena jarang sekali orang-orang bisa mendekatinya.[1] Bambangan merah adalah burung yang pemalu dan suka hidup menyendiri.[2] Pada siang hari, fauna ini memburu mangsa pada rumpun padi atau rumput, namun lebih aktif pada malam hari.[2] Bila terganggu, maka burung ini akan melompat ke atas dan terbang rendah dengan kepakan perlahan, tetapi kuat.[2] Saat bercumbu dengan lawan jenisnya, bambangan merah akan mengeluarkan kicauan rendah kokokokokoko dan geg-geg.[2] Adapun sarangnya, rumpun gelagah dan rumput yang tinggi lebih disukai olehnya.[2]

Adapun ciri-ciri dari bambangan merah jantan dewasa adalah tubuh yang bagian atas warna coklat berangan, kemudian bawahnya berwarna jingga kayu manis tua dengan garis tengah berupa garis hitam dan warna keputih-putihan pada sisi leher, sedang betinanya mempunyai warna lebih gelap dan coklat dengan tubuh bagian atas bergaris-garis serta berbintik dan tubuh bagian bawah bercoret-coret.[2][5] Kemudian, irisnya warna kuning, sera jingga, dengan paruh kuning serta kaki yang berwarna hijau.[2] Bambangan merah berkembang biak pada bulan Oktober sampai Juni dan menghasilkan telur sebanyak 2-4 butir ber berbintik coklat.[6]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j Derek Holmes, dkk (1999).Burung-burung di Jawa dan Bali.Jakarta:Puslitbang Biologi- LIPI. Terj. Soenarto Adisoemarto Hal 9-10 Cet 1
  2. ^ a b c d e f g h "Fauna Bali". Bali Fauna Web. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  3. ^ "Sungai Serayu Rumah bagi Bambangan Merah". Biodiversity Society. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  4. ^ (Inggris)"Cinnamon Bittern". Worldbirds. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  5. ^ "Bambangan Merah". Kutilang Indonesia. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  6. ^ "Bambangan Merah". Biologi Undip. Diakses tanggal 30 April 2014.