Bambang Soelarto
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 18Mei2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3873 hari 806 menit lalu. |
Bambang Soelarto adalah salah satu sastrawan dalam lingkup sastra Indonesia. Ia lahir pada tanggal 11 September 1936 di Purworejo dan kemudian meninggal pada tanggal 3 Maret 1992 di Yogyakarta. Kiprahnya di dalam dunia sastra Indonesia diawali dengan menjadi redaktur kebudayaan harian Tanah Air dan Daulat Rakjat yang terbit di Semarang tahun 1955-1956. Sejak tahun itulah Bambang Soelarto banyak menulis cerpen, novel dan drama. Karya-karya sastranya terutama cerpen banyak tersebar di media cetak Siasat, Mimbar Indonesia, Budaja, Cerita, Sastra, Minggu Pagi, Star Weekly, Sinar Harapan dan Horison. Cerpen-cerpen Bambang Soelarto dikumpulkan menjadi antologi yang berjudul Catatan Tahun 60. Kedudukan Bambang Soelarto dalam dunia sastra Indonesia dianggap cukup penting oleh H. B. Jassin dan A. Teeuw dengan kemunculan dramanya yang berjudul Domba-Domba Revolusi. A. Teeuw menganggap bahwa khususnya karya drama Domba-Domba revolusi mampu mengatasi realisme sehari-hari yang dalam kisah-kisah perang lain terlalu biasa.