Insyaallah

Revisi sejak 19 Mei 2014 08.54 oleh SkullSplitter (bicara | kontrib) (SkullSplitter memindahkan halaman Insya Allah ke In Sya' Allah: Makna yang lebih tepat)

In Sya' Allah (إن شاء الله) adalah ucapan seseorang dalam Bahasa Arab yang menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, akan berarti "Jika Allah Mengijinkan". Pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Arab, istilah ini digunakan oleh semua umat yang beragama, yang berarti istilah ini tidak menunjukkan sifat suatu agama tertentu, namun hanya berarti "jika Allah mengijinkan".

Salah satu penggunaan In sya' Allah adalah untuk mengindikasikan bahwa kesuksesan yang diraih bukanlah semata karena usaha keras dan kehendak seseorang, namun lebih kepada bahwa usaha keras yang dilakukan adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah. Dimana ridha Allah dapat diinterprestasikan sebagai hal terbaik untuk Manusia, bumi, dan semua ciptaan Allah yang lainnya. Istilah ini secara umum sering digunakan oleh Umat Muslim, namun juga sering digunakan oleh kelompok Kristen di daerah timur tengah, seperti Gereja Koptik Ortodok. In sya' Allah diucapkan bila berbicara mengenai rencana atau kegiatan yang diharapkan akan terjadi pada masa yang akan datang. Istilah tersebut juga menunjukkan suatu kepatuhan terhadap Allah, dimana seorang yang mengucapkan hal tersebut berarti menyerahkan segala keputusan di tangan Allah, dan menerima takdir bahwa kadang Allah bertindak tidak sesuai dengan dugaan manusia.

Dalam Al-Qur'an, tertulis bagi Muslim bahwa merupakan hal yang dilarang mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan pada masa depan (berjanji) tanpa mengucapkan In sya' Allah. Penggunaan In sya' Allah sesuai dalil pada Al-Qur'an surat Al Kahfi (18)23-24: (23) dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, (24) kecuali (dengan menyebut): “In sya' Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.

Referensi