Keroncong
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16, di saat kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco.
Alat-alat musik
Alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup:
- Cukulele, gitar akustik kecil berdawai 3 (nylon), urutan nadanya adalah G, B dan E
- Cak, gitar akustik kecil berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan In F)
- Gitar akustik
- Biola
- Flute
- Cello
- Bass
Penjaga ritme dipegang oleh cukulele dan bas. Gitar dan bas mengatur peralihan chord. Biola berfungsi menuntun melodi. Flute merupakan hiasan (ornamen) yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.
Jenis-jenis keroncong
Musik keroncong lebih condong pada irama (progresi chord) dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan patern yang berlaku. Jika kemudian akan dikembangkan, maka hendaklah tetap menjaga konsistensi patern tersebut.
Keroncong asli
Keroncong asli memiliki bentuk lagu A - B - C. Kebanyakan dibawakan sebanyak dua kuplet utuh (dari atas). Alur chordnya seperti tersusun di bawah ini:
- | I , , , | I , , , | v , , , | V , , , | II , , , | II , , , | V , , , | V , , , | V , , , | V , , , |
- | IV , , ,| IV , , ,|IV , , , | V , , , | I , , , | I , , , | V , , , | V , , , | I , , , | IV , V , |
- | I , , , | IV , V , | I , , ,| I , , , | V , , , | V , , , | I , , ,|
Keroncong asli terkadang juga di awali oleh prospel terlebih dahulu.Prospel adalah seperti intro yang mengarah ke nada/chord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti seruling/flute, biola, atau gitar.
Langgam
Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B. Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama ini lebih bebas diekspresikan. Penyanyi serba bisa Hetty Koes Endang misalnya, dia sering merekam lagu-lagu non keroncong dan langgam menggunakan irama yang sama, dan kebanyakan tetap dinamakan langgam. Alur chord-nya sebagai berikut:
- | I , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | V , , , | I , , , | I , , , |
- | I , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | V , , , | I , , , | I , , , |
- |IV , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | II , , , | II , , , | V , , ,| V , , ,|
- | I , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | V , , , | I , , , | I , , , |
Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh.
Stambul
Stambul merupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul. Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki.
Stambul memiliki dua tipe progresi akord yang masing-masing disebut sebagai Stambul I dan Stambul II. Stambul diawali oleh penyanyi itu sendiri, atau intro lagu bukan dari alat musik melainkan dari penyanyi tanpa iringan instrumen terlebih dahulu. Contoh: Stb. Jauh Di Mata, Stb.II Dewa-dewi