Kentang hitam
Kentang hitam | |
---|---|
Bunga kentang hitam | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. rotundifolius
|
Nama binomial | |
Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng.
| |
Sinonim | |
|
Kentang hitam (Coleus tuberosus) atau gombili, dan kěntang djawa (Melayu), hombili (Batak), kěmbili (Aceh dan Sumatera Barat), kĕntang jawa (Betawi), huwi kěntang (Sunda), kambili (Madura), sabrang (Bali),[2] gěmbili, kentang ireng, kumbili jawa, kentang klici (Jawa),[1][5] kĕntang jawĕ, kĕntang kĕmbili (Pontianak dan Kubu Raya) adalah terna yang menjalar yang bisa juga digunakan sebagai pengganti nasi. Sebagai sumber karbohidrat], umbinya yang berbentuk dompolan bisa dimakan sebagai jajanan sore.[6]
Deskripsi
Kentang hitam merupakan ubi-ubian yang merupakan terna yang menjalar dan semak-semakan dengan tinggi 40-100 cm. Batangnya tegak, sedikit merambat, lubak,[2] bersegi empat, tebal, dan agak berbau. Daun-daunnya tunggal, saling berhadapan dan berselang-seling, bentuknya bulat telur, berwarna hijau tua pada permukaan atas daun dan hijau muda di bagian bawah. Panjang 2-4 cm dan lebar 3-6 cm, sedikit berbulu, dan tulang daun menyirip.[2] Bunganya kecil dan berwarna ungu, tangkainya panjang, kelopak bentuknya bintang, mahkota berbentuk bibir, dan berumbi kecil, coklat, dan daging umbinya putih warnanya. Akarnya serabut, dan membentuk ubi.[2][1]
Referensi
- ^ a b c Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian 7:46 - 47. Jakarta:LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. OCLC 66246398
- ^ a b c d e "Coleus tuberosus Benth" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses tanggal 23 Mei 2014.
- ^ "Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng". The Plants List. Diakses tanggal 21 May 2014.
- ^ Keng, H. (1974 – 78). "Labiatae". Flora Malesiana. 8 (1): 301 – 94.
- ^ Heyne, Karel (1913). De nuttige planten van Nederlandsch-Indië 4:133 – 34. Batavia:Ruygrok & Co.
- ^ Soeseno, Slamet (1985). Sayur-Mayur untuk Karang Gizi. hal.104-105. Jakarta:Penebar Swadaya.