Fenestrasi
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 31 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3806 hari 1104 menit lalu. |
Fenestrasi adalah suatu proses pembedahan atau operasi pada telinga dengan membuat liang pada lengkungan labirinnya.[1] Operasi ini dapat memberbaiki jenis-jenis ketulian tertentu.[1] Ketulian ini biasanya dikarenakan telinga mengalami infeksi sehingga menimbulkan cairan dari dalam telinga, kemudia juga dikarenakan penyakit seperti Otosklerosis yang biasanya disebut sebagai penyakit demam, campak dan infeksi telinga pada kenyataannya telinga berhubungan dengan penyakit ini sehingga dapat menimbulkan ketulian, dan juga penyakit minginitis yang juga dapat menyebabkan ketulian pada telinga, walaupun penyakit ini terdapat di otak, namun otak dan telinga sangat berdekatan sehingga ini dapat berpengaruh terhadap kinerja dari pendengaran pada telinga.[2]
Sebelum melakukan fenestrasi atau pembedahan, debu tulang harus dicegah masuk agar tidak mengendap ditempat yang dapat menimbulkan osteogenesis.[3] Hal itu bertujuan agar lapangan pembedahan mudah terlihat maka diperlukan irigator pengisap.[3] Kemudian Irigasi dalam jumlah besar akan menyapu darah, debu tulang, dan bakteri dari telinga yang mengalami infeksi kronik.[3]
Ada beberapa penyakiti Telinga seperti Labirinitis dan juga kelainan telinga yang lain yang memerlukan pembedaan dengan cara fenestrasi.[4] Labirinitis merupakan suatu penyakit pada telinga yaitu terjadinya peradangan pada telinga yang mengena pada labirinnya.[4] Hal ini terjadi dari penyebaran infeksi ke dalam ruang perilimfa.[4]
Rujukan
- ^ a b Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Ichtiar Baru. hlm. 997.
- ^ "Jenis dan Penyebab Gangguan Pendengaran (Ketulian)". Diakses tanggal 27 Mei 2014.
- ^ a b c Barbara J. Gruendemann, Billie Fernsebner. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif. Surabaya: EGC. hlm. 62. ISBN 9794486930.
- ^ a b c "Penyakit Dalam Telinga". Diakses tanggal 27 Mei 2014.