Blanakan, Subang

kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat

6°15′47″S 107°40′23″E / 6.26306°S 107.67306°E / -6.26306; 107.67306

Blanakan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenSubang
Pemerintahan
 • CamatDeni Setiawan
Populasi
 • Total64,447 jiwa jiwa
Kode Kemendagri32.13.13 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3213220 Edit nilai pada Wikidata
Luas7.839,37Ha²
Kepadatan6.108 jiwa/km²
Desa/kelurahan9 desa
Peta
PetaKoordinat: 6°15′47″S 107°40′23″E / 6.26306°S 107.67306°E / -6.26306; 107.67306

Blanakan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Visi

Terwujudnya kecamatan blanakan sebagai daerah sentral produksi perikanan dan pertanian berbasis ekonomi kerakyatan.

Batas Wilayah

Utara Laut Jawa
Selatan kecamatan Ciasem
Timur kecamatan Sukasari
Barat kecamatan Cilamaya Wetan

Sejarah

Kecamatan Blanakan berdiri pada tahun 1984, setelah dimekarkan dari Kecamatan Ciasem.

Wilayah administratif

Blanakan mencakup 9 desa, dari barat ke timur yaitu Cilamaya Hilir, Cilamaya Girang, Rawameneng, Rawamekar,Jayamukti, Blanakan, Langensari, Muara dan Tanjungtiga Blanakan yang merupakan daerah pesisir mengandalkan hasil laut ,pertanian , dan Perdagangan

Pemerintahan

Pemerintahan Desa No Nama Desa Kepala Desa Jumlah Dsn RW RT

1 Blanakan H. Agus Nurani,SH 7 17 34

2 Jayamukti Dartim 4 4 17

3 Rawameneng Adik Lutfidiah S 4 4 20

4 Rawamekar Yani Sunaryo 3 3 11

5 Cilamaya Girang A. Darna 10 10 32

6 Cilamaya Hilir Wawan Himawan 4 4 10

7 Muara M. Risman 6 5 15

8 Langensari Supari 4 4 13

9 Tanjung Tiga Darlam 7 7 24

Jumlah 49 58 176


Tempat Wisata

Di kecamatan Blanakan terdapat tempat rekreasi wanawisata dan budaya seperti:


  • Penangkaran Buaya Blanakan

Penangkaran buaya jenis buaya muara yang dikelola oleh Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

Kawasan penangkaran buaya ini memiliki areal total 8 Ha dengan sejumlah kolam dan areal hutan pesisir. Disini terdapat setidaknya 230 ekor buaya jantan dan betina lengkap dengan habitat lingkungannya. Diantara buaya-buaya itu ada satu buaya yang menjadi maskot untuk menarik para pengunjung dengan "atraksi" nya dan juga karena memang ukuran nya yang super besar di banding buaya lainnya, pengelola menamainya si "Baron". Selain suguhan atraksi buaya, pengelola juga menyajikan kuliner laut khas blanakan, yaitu ikan bakar etong, cumi dan kepiting, yang di sajikan di warung-warung yang tertata rapi. Wisatawan juga dapat menyusuri pesisir laut blanakan sampai dengan patimban dengan menggunakan jasa penyewaan kapal boat atau berjalan kaki menyusuri hutan mangrove.

  • Ruwat Laut

Tradisi yang dilaksanakan setiap setahun sekali sebagai wujud rasa syukur dan pengharapan atas hasil laut serta keselamatan yang diperoleh para nelayan. Biasanya berlangsung sepekan dan di ikuti oleh ratusan nelayan.