Pembicaraan:Kerajaan Pagaruyung


Komentar terbaru: 11 tahun yang lalu oleh Naval Scene pada topik Transliterasi Bhs Arab, dll.
Featured article star Artikel ini telah ditampilkan di Halaman Utama sebagai artikel pilihan minggu ini.

Nama ayah Adityawarman saya ganti menjadi Adwayawarman, karena Mahisa Anabrang sebagai ayah Adityawarman masih berupa dugaan. Adityawarman sebagai anak Adwayawarman sudah terbukti dalam prasasti Kuburajo. (Antapurwa 03:57, 30 April 2008 (UTC))

Malayapura

Bisa ditunjukkan sumber sebutan lain Pagaruyung adalah Malayapura? Lebih mungkin itu sebutan lain untuk Kerajaan Melayu di Jambi atau di Dharmasraya.

Pindahan dari artikel

Terkait dengan Pidato Prof. Dr. HAMKA dalam upacara pemakaman kembali Sultan Alam Bagagar Syah di Balai Kota Jakarta. saya jadi ingat dengan cerita dari seseorang bernama (Alm)Zulkahar Adenan Glr Sultan Sadum yang diundang/hadir. Saya akan mulai menceritakan siapa (Alm) Adenan St. Machudum itu. (Alm) Adenan St. Machudum adalah anak laki-laki satu-satunya dari empat orang istri sultan Pahlawan. Sultan Pahlawan. (Alm) Adenan St. Machudum lahir pada tahun 1901 dengan nama Adenan dan gelar St. Machudum didapat sebelum Alm menikah pada usia 19 tahun (tidak seperti orang minang kabau kebanyakan yang bergelar setelah menikah) dan mempunyai 9 orang anak. (Alm) Adenan St. Machudum pada tahun 60-an pernah bertemu/bersama Prof. Hamkan menulis silsilah pagaruyung, terucap satu kata oleh hamka ternyata angku sebenarnya pewaris pagaruyung.Dan pada awalnya Cap pagaruyung dipegang adenan dan dititip pada anaknya yang tinggal di Palinggam. Awal tahun 70-an Cap tersebut diminta dengan berbagai alasan oleh sdri Upik cilandak. Sekarang Alm Adenan St. Machuum dimakamkan di Seberang Padang. Cerita selanjutnya akan saya teruskan setelah tulisan seseorang tahun 70, saya salin ulang. – komentar tanpa tanda tangan oleh [[Pengguna:222.124.193.134]|222.124.193.134]]] ([[Pembicaraan pengguna:222.124.193.134]|b]] • [[Istimewa:Kontribusi/222.124.193.134]|k]]).

Sebelum anda melanjutkan, mungkin sebaiknya lihat dahulu Wikipedia:Bukan riset asli dan Wikipedia:Otobiografi. Salam, Naval Scene 08:09, 25 Mei 2008 (UTC)

SILSILAH RAJA – RAJA MINANGKABAU DAN KETURUNANNYA

KULAWARGA MAHARAJO DI RAJO TAMBO ALAM MINANGKABAU

AMBO ALAM PAGARUYUNG 1560 – 1580 SULTAN ALIF TAMBO ALAM PAGARUYUNG 1580 – 1600 BANDAHARO INDOMO DAN TAMBO ALAM PAGARUYUNG

               TUAN KALI SEBAGAI 
               PEJABAT SEMENTARA 
               RAJO PAGARUYUNG

1600 – 1650 SULTAN P PAGARUYUNG 1819-1833 Sultan Alam Bagagar Syah putra ====>Sultan Mangun ===> : Abdul Kadir Datuk Lelo Barenda dan Abdullah Gelar Datuk Bandharo Kuning Nan Badarah Putih Abdul Kadir Datuk Lelo Barenda menikah dengan Rasimah dari Inderapura dan mempunyai anak bernama Ramalah Abdullah Gelar Datuk Bandharo Kuning Nan Badarah Putih mempunyai anak bernama Intan Sidi Datuk Lelo Pahlawan Gelar Sutan Machudum. anak Intan Sidi Datuk Lelo Pahlawan adalah Adenan Sutan Machudum ADENAN SUTAN MAKHUDUM MENDAPAT GELAR SEJAK BERUMUR 16 TAHUN. GELAR TERSEBUT MERUPAKAN PEMBERIAN AYAH INTAN SIDI DATUK LELO PAHLAWAN ATAS PESAN DARI RAJA ALAM BAGAGAR SYAH. BUKTI GELAR BELIAU DIDAPAT PADA UMUR 16 TAHUN DAPAT DILIHAT PADA IJAZAH TERTANGGAL 30 SEPTEMBER 1919.


catatan ; pada situs cucu Stialam's site Raja Pagaruyung diwariskan dari pihak ibu (Matrilineal), tapi dengan melihat susunan raja-raja di atas bersifat patrilineal. sedikit sumbangan kepada ahli sejarah, moga menjadi bahan penelitian yang menarik. sampai hari ini saya belum sempat menulis ulang suatu kisah yang ditulis oleh salah seorang keluarga yaitu Syamsul Bahrun ditulis tgl 27 Maret 1970. "No Feodalizm"

Re:Malayapura

Mengenai nama Malayapura sebagai nama kerajaan yang dipimpin Adityawarman ditemukan dalam prasasti Amoghapasa berbahasa Sansekerta (beda dengan prasasti Amoghapasa zaman Kertanagara). Prasasti Amoghapasa Sansekerta ditulis oleh Adityawarman sendiri. Saya menemukan informasi ini dari bukunya Slamet Muljana berjudul Tafsir Sejarah Nagarakretagama, juga Menuju Puncak Kemegahan. Adityawarman sendiri tidak pernah menjabat sebagai raja Dharmasraya sehingga antara Dharmasraya dengan Malayapura tidak bisa disamakan. Hal ini juga diperk

Mungkin buku Slamet Muljana bisa dimasukkan ke Daftar pustaka. Anyway, bukannya pada saat itu Palembang menjadi bawahan Melayu (dan baru lepas pada zaman Palembang Darussalam). Saya sendiri juga ingin tahu lebih jauh kaitan antara ketiga kerajaan ini. --Gombang 09:31, 26 Mei 2008 (UTC)

Hubungan dengan Belanda dan Inggris

Ketika VOC berhasil mengalahkan Kesultanan Aceh pada peperangan tahun 1667, melemahlah pengaruh Aceh pada Pagaruyung. Hubungan antara daerah-daerah rantau dan pesisir dengan pusat Kerajaan Pagaruyung menjadi erat kembali. ...........referensi untuk kalimat ini tidak jelas, karena Perang Aceh baru dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873. Salam, VoteITP (bicara) 09:23, 24 Januari 2010 (UTC)

Saya bisa mencari, misalnya di buku Sumatera Barat hingga Plakat Panjang karya Rusli Amran. Meskipun belum berperang di tanah Aceh sendiri, VOC dan Aceh sudah berkonflik di Sumatera Barat sebelum perang Aceh terjadi. Di buku Rusli Amran konflik Aceh-Belanda ini banyak dibahas. Gombang (bicara) 07:55, 26 Januari 2010 (UTC)
Tambahan: konflik Aceh-VOC tersebut memang tidak bisa dibandingkan skalanya dengan Perang Aceh. Kata perang di sini mungkin tidak tepat. Gombang (bicara) 07:57, 26 Januari 2010 (UTC)
Ok, setuju dengan Bung Gombang, Salam, VoteITP (bicara) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)

Berdirinya Pagaruyung

Kerajaan Pagaruyung didirikan oleh seorang peranakan Minangkabau - Majapahit yang bernama Adityawarman, pada tahun 1347.

Redaksi kalimat diatas masih menimbulkan pertanyaan, karena munculnya nama Minangkabau sendiri hanya berdasarkan Tambo, dan sampai sekarang masih dipertentangkan kapan munculnya?.
Bagaimana kalau sebaiknya redaksi kalimatnya seperti,...keturunan Malayu - Majapahit...., karena kata Malayu telah disebut dalam Prasasti Padang Roco jauh sebelum berdirinya Pagaruyung.
Salam, VoteITP (bicara) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)
Kita bisa memperdebatkan Adityawarman orang Minang atau bukan, tapi cukup banyak buku yang menyebutnya sebagai peranakan Minang-Jawa. Saya sendiri berpendapat pada saat itu perbedaan Minang dan Malayu mungkin belum terlalu penting. Gombang (bicara) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)
Tambahan saja. Jangan lupa bahwa pada Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682 Masehi, telah terdapat kata Minanga/Minanga Tamwan. Salam, Naval Scene (bicara) 09:41, 27 Januari 2010 (UTC)

Pemerintahan mirip Majapahit?

Halo Bung VoteITP. Anda menuliskan: "...Adityawarman menyusun sistem pemerintahannya mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di Majapahit...., dst." Apakah ada referensinya yang dapat ditambahkan?. Kalau tidak ada, berarti ini pendapat pribadi dan saya lebih cruari 2010 (UTC)

Halo juga Bung Naval Scene, Terima Kasih, referensinya ada, akan saya tambahkan citenya, Salam, VoteITP (bicara) 19:04, 2 Februari 2010 (UTC)

Transliterasi Bhs Arab, dll.

Hai Bung VoteITP. Saya usul bagaimana kalau transliteras teks Bhs. Arabnya dibuat lebih menyesuaikan penyebutan & penulisan umum (pelafalan) di Bhs. Indonesia? Tertulis huruf miring: Sultan Tunggal Alam Bagagar ibn Sultan Khalīfat Allāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung dār al-qadār johan berdaulat zill Allāh fī al-‘ālam. Saya usulkan jadi: "Sultan Tangkal Alam bin Sultan Khalifatullah", dan "Pagaruyung Darul Qadar", serta "Johan Berdaulat Zillullah fil Alam". Kelihatannya lebih enak dibacanya. Kemudian, apakah itu benar pen

Salam Bung Naval Scene, terima kasih, sepertinya saya sependapat dengan usulan anda, termasuk kata Tangkal, sedangkan mengenai bendera kerajaan ini mungkin dengan membandingkannya dengan Merawa yang masih digunakan masyarakat setempat, menurut pendapat saya seperti mirip dengan bendera jerman yang dibalik 90°, dimana dengan urutan warna hitam (luhak limapuluh), merah (luhak agam) dan kuning (luhak tanah datar), Salam, VoteITP (bicara) 12:20, 22 April 2010 (UTC)

Adakah penjelasan tentang arti "Tangkal"? sementara "Tunggal" lebih mudah untuk dipahami 180.252.156.33 22 Maret 2013 08.07 (UTC)Balas

Kalau saya tidak salah, tulisan Jawi ini تڠكل dibacanya "tangkal" karena hanya memakai huruf "nga" dan kaf, sebagaimana terdapat di cap mohor tsb. Kalau yang dibacanya "tunggal" mungkin seperti ini توڠڬل , yaitu memakai wawu (u), "nga" dan juga "gaf". Demikian menurut saya. Salam, Naval Scene (bicara) 28 Juni 2013 13.58 (UTC)Balas

Darul Qadar atau Darul Qarar?

Setelah saya lihat lagi tulisan Arab di cap mohor, saya curiga jangan-jangan gelar negeri Pagaruyung yang tertulis bukan Darul Qadar, tetapi Darul Qarar (دار القرار , tempat yang kekal/negeri tempat menetap, = nama s(bicara) 08:55, 25 Agustus 2010 (UTC)

FYI, tulisan Suryadi tentang cap mohor ini. http://niadilova.blogdetik.com/2008/07/25/cap-mohor-sultan-tunggal-alam-babagarsyah/ Kalau menurut pembacaan Rusli Amran, Darul Qarar (saya juga membacanya begitu). Gombang (bicara) 12:26, 22 November 2010 (UTC)

Saya melihat ada transkrip surat dari Raja Alam Pagaruyung saat ini (Sultan Taufiq Thaib) ke masyarakat Sungai Pagu. Di surat itu, Taufiq Thaib menyebut kerajaanya dengan Pagaruyung Darul Qoror. Apakah ini berarti tulisan di Mohn Sultan Bagagarsyah memang lebih tepat dibaca darul qararod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1671 Yudihelfi (bicara) 5 Maret 2013 02.23 (UTC)Balas

Ok deh, jadi untuk sementara saya ubah ke Darul Qarar ya. Nanti kalau ada yg keberatan bisa kita bahas lagi. Salam, Naval Scene (bicara) 6 Maret 2013 05.40 (UTC)Balas

Rujukan E. Netscher

Saya ingin mengomentari bagian yang disembunyikan di paragraf pembuka artikel:

menurut catatan dari laporan pada bulan Mei tahun 1862 dari seorang Residen di Riau bernama E. Netscher ternyata tidak tercantum atau disebutkan nama Sultan Tangkal Alam Bagagar beserta kedaulatannya. Rujukan: Luckman Sinar, The history of Medan in the olden times, (University of Michigan Press) hal. 29.

Komentar saya: kalau benar memang tahun 1862 kutipan dari E. Netscher maka tentu saja sudah tidak ada Raja Pagaruyung karena tanggal 2 Mei 1833 ia (Sultan Tangkal Alam Bagagar) sudah ditawan. Lihat di artikel ini subjudul "Runtuhnya Pagaruyung" alinea ke-4. Jadi rujukan tsb tidak menafikan bahwa Sultan Bagagar pernah dianggap sebagai raja. Salam, Naval Scene (bicara) 05:25, 25 November 2010 (UTC)

Setuju. Beberapa perubahan terakhir sudah saya kembalikan sekarang. Gombang (bicara) 07:13, 25 November 2010 (UTC)

Usulan

Bagaimana kalau artikel ini namanya Pagaruyung saja tanpa pakai kerajaan, sehingga terlihat hubungannya dengan artikel Dharmasraya, Salam,    VoteITP  12:03, 26 November 2010 (UTC)

Bisa saja, tapi sebaiknya penamaan artikel kerajaan ini konsisten. Ada Dharmasraya dan Majapahit, tapi juga ada Kesultanan Aceh, Kesultanan Malaka, Kesultanan Mataram. Jadi bagaimana baiknya? Gombang (bicara) 12:21, 26 November 2010 (UTC)
Berarti perlu dibuat konsensus dari seluruh komunitas juga sehingga penamaan tsb dapat konsisten, sepertinya saya berharap bung Gombang dapat memulainya, Salam,    VoteITP  12:45, 26 November 2010 (UTC)
Ikut urun rembug ya. Umumnya saya mendukung konsistensi, namun tidak menolak bila ada perkecualian yang diperlukan. Perbedaan antara Majapahit (dan Sriwijaya, Singasari, dll.) dengan Kesultanan A

OT: Usul saya untuk Dharmasraya ==> Kerajaan Dharmasraya, agar tidak ambigu dengan Kabupaten Dharmasraya. Naval Scene (bicara) 12:49, 26 November 2010 (UTC)

Pengaruh Hindu-Budha

Ada yang mempunyai informasi tambahan tentang bagian ini? Isinya seperangan, LPPM Tan Malaka hlm 33, ISBN 9799903815. salam Geyol (bicara) 05:03, 29 November 2010 (UTC)

Pendapat saya: setelah lihat cuplikan buku Datuk Putih Asral (2005) terutama hlm. 33, disitu disebutkan jelas Melayu Jambi, namun yang tepat itu adalah Dharmasraya, danan deng VoteITP ']] 11:09, 29 November 2010 (UTC)

== Menolak perubahan [nagari]] Pagaruyung, persis dengan Presiden Indonesia yang berkedudukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kerajaan lebih besar dari nagari. terima kasih.  Limpato  Bicara  11 Januari 2013 05.33 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Kerajaan Pagaruyung".