Meranti bunga

Revisi sejak 13 Juni 2014 07.25 oleh BP52Nurdin (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{taxobox |image=Shorea leprosula - feuilles.jpg |status = EN |status_system = IUCN2.3 |regnum = Plantae |unranked_divisio = Angiosperms |unranked_classis = ...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Meranti bunga
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. leprosula
Nama binomial
Shorea leprosula

Meranti Bunga (Lat.: Shorea leprosula Miq.) adalah nama yang umum di Sumatra dan Kalimantan.[1] Jenis tanaman ini termasuk suku miranti-mirantian (Lat.: Dipterocarpaceae).[2] Dalam perdagangan jenis ini digolongkan dalam kelompok meranti merah.[1][2] Meranti bunga berupa pohon yang dapat mencapai tinggi 70 meter dan diameter 110 cm, dengan tajuk tipis dan lebar, berbentuk payung dan berwarna merah tembaga pucat.[1] Batangnya tinggi, tegak, bulat torak dan lurus, berbanir, berwarna coklat keabu-abuan, sering mengeluarkan damar yang bila kering berwarna kuning.[1] Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur sampai jorong,[2] berwarna kuning coklat pada permukaan bawah yang berubah merah tembaga pucat bila kering.[1] Perbungaan berbentuk malai,[2] berbulu dan berwarna coklat muda, terdapat pada ujung ranting atau ketiak daun.[1] Buahnya berbentuk bulat telur, berbulu, bersayap lima yang berbentuk sodet; tiga sayapnya besar, dan dua sayap lainnya kecil.[2] Meranti bunga terdapat di Thailand, Malaysia, Sumatra, Kalimantan, Sarawak, Brunei dan Sabah, di daerah beriklim basah di dekat pantai sampai ketinggian 750 m dpl. Di Sumatra dan Kalimantan jenis ini banyak sekali dan tersebarluas di hutan Dipterocarpaceae tanah rendah dan bukit.[1] Biasanya meranti bunga tumbuh di tanah liat atau tanah berpasir, bahkan di tanah rawa dan tanah gambut.[2] Jenis ini tumbuh baik ditempat terbuka dan mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi.[1] Meranti bunga sudah berhasil dicoba dibudidayakan dalam sekala yang relatif besar.[1] Perbanyakan dilakukan dengan biji, semai atau tunggul anakan yang dapat ditanam di belukar, bahkan tanah miskin, asal curah hujan cukup tinggi, yaitu lebih dari 190 mm per bulan.[1] Dalam hutan tanaman, jenis ini berbunga pada bulan November-Januari dan berbuah pada bulan Desember-Februari, setiap 4-5 tahun sekali, sedangkan dalam hutan alam masa berbunga dan berbuah beragam, bergantung pada tempat.[1] Biji jenis ini daya hidupnya pendek, hanya dapat disimpan selama satu bulan.[1] Kayunya terdiri atas kayu gubal putih dan kayu teras yang berwarna coklat muda sampai agak merah, termasuk kelas keawetan IV - III dan kelas kekuatan III - IV, dengan berat jenis 0.52,[2] mempunyai permukaan dengan rupa yang indah.[1] Kayu jenis ini mudah dikerjakan, tidak melengkung dan mengerut terlalu banyak.[1] Kayu meranti bunga baik untuk pembuatan perabot rumah tangga, kayu lapis, kertas dan papan, bangunan, lantai.[1] Kulit kayu menghasilkan juga damar yang berwarna kuning sampai coklat, yang dalam perdagangan dikenal sebagai damar batu.[1][2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Indonesia) "Jenis-jenis Kayu Indonesia" (PDF). Menggeris (Koompassia excelsa). Diakses tanggal 13 Juni 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-4. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 2207.