Gadih Ranti adalah cerita klasik yang berasal dari daerah Minangkabau.[1] Cerita ini sering dibawakan dalam pentas sandiwara.[1] Naskah Gadih Ranti ditulis oleh Demang Salim Datuk Sipado Basa.[1] Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis dan adik lelakinya yang diusir oleh ayahnya dari Rumah Gadang dan kampung halamannya.[1] Penyebabnya adalah mereka difitnah berbuat salah oleh kerabat pria yang pinangannya untuk gadis tersebut ditolak.[1] Yang menarik dari kisah ini adalah pembabakannya.[1] Babak pertama berisi mengenai ajaran etis dan moral mengenai bagaimana seharusnya gadis Minangkabau bertindak.[1] Kemudian babak terakhir berisi kisah sedih perpisahan antara seorang gadis dengan ibu kandungnya.[1] Kisah ini diduga bukan merupakan kisah asli Minang.[1] Ini dikarenakan dominasi dan peran ayah cukup kuat dalam kisah ini.[1] Budaya Minang dikenal sebagai budaya yang menganut sistem Matrilinear.[2][3] Ini adapat dilihat dalam pernikahan, mulai dari lamaran hingga prosesi pernikahan menunjukkan bahwa peran perempuan lebih kuat dalam budaya Minang.[2]

Penikahan Minang

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. 
  2. ^ a b Lee, Khoon Choy (1999). A Fragile Nation: The Indonesian Crisis. World Scientific. hlm. 261. ISBN 978-981-02-4003-5. Diakses tanggal 1 January 2013. 
  3. ^ An-Na'im, Abdullahi A. (11 October 2002). Islamic Family Law in A Changing World: A Global Resource Book. Zed Books. hlm. 254. ISBN 978-1-84277-093-1. Diakses tanggal 1 January 2013.