Laparotomi
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 6 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3858 hari 347 menit lalu. |
Laparotomi adalah prosedur yang membuat irisan vertikal pada dinding perut kedalam rongga perut.[1] Menurut referensi lain Laparatomi adalah salah operasi yang di lakukan pada daerah abdomen.[2] Prosedur ini memungkinkan dokter melihat dan merasakan organ dalam dalam membuat diagnosis apa yang salah.[1] Dengan adanya teknik diagnosis yang tidak invansif, laparotomi semakin kurang digunakan dibandingkan masa lalu.[1] Prosedur ini hanya dilakukan jika semua prosedur lainnya yang tidak membutuhkan operasi, seperti pemeriksaan sinar X atau tes darah atau urine atau tes darahh, gagal mengungkap penyakit penderita.[1] Teknik laparoskopi yang seminimal mungkin tingkat invansifnya juga membuat laparotomi tidak sesering di masa lalu.[1] Bila laparotomi dilakukan, begitu organ-organ dalam dapat dilihat dalam masalah teridentifikasi, pengobatan bedah yang diperlukan harus segera dilakukan.[1] Ini biasanya menyelamatkan penderita dari operasi kedua.[1] Pengobatan ini biasanya hanya memperbaiki atau membuang petumbuhan kanker.
Laparotomi dibutuhkan ketika ada kedaruratan perut.[1] Operasi laparatomi di lakukan apabila terjadi masalah kesehatan yang berat pada area abdomen, misalnya trauma abdomen.[2] Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut.[2] Nyeri perut yang terus menerus atau berulang membuat laparotomi perlu dilakukan.[1] Alasan lain antara lain, muntah yang berulang, mual, gangguan usus atau pembengkaan perut yang tidak bisa dijelaskan yang bisa disebabkan oleh kanker.[1] Bila perut ceder parah, mungkin karena benturan hebat dalam kecelakaan lalu lintas, kemungkinan terjadi adalah pendarahan dalam atau cedera serius pada organ dalam.[1] Pada situasi seperti ini, laparotomi sering dilakukan untuk menaksir tingkat cedera, menutup pembuluh darah yang robek, dan membuang jaringan yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.[1] Bila penderita merasakan nyeri perut hebat dan gejala-gejala lain dari masalah internal yang serius dan kemungkinan penyebabnya tidak terlihat-usus buntu, tukak peptik yang berlubang atau kondisi ginekologi, perlu dilakukan operasi untuk menemukan dan mengoreksinya sebelu terjadi kerusakan lebih lanjut.[1] Sejumlah operasi yang membuang usus buntu berawal dari laparotomi.[1] Beberapa kasus, laparotomi mungkin hanyalah prosedur kecil.[1] Pada kasus lain, laparotomi bisa berkembang menjadi pembedahan besar, diikuti oleh transfusi darah dan masa perawatan intensif.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehtan Populer Saluran Pencernaan, Volume 4. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 147. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "buku" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c "Laparotomi". Diakses tanggal 18 Juni 2018.