Tonkinese (kucing)
Tonkinese adalah salah satu ras kucing yang berasal dari Kanada yang merupakan persilangan antara ras Siamese dengan ras Burmese. Tonkinese merupakan kucing berbadan sedang dan berotot dengan bulu yang pendek. Bentuk kepala pertengahannya antara segitiga dan bulat. Memiliki moncong sedikit membulat dengan mata berbentuk seperti kacang almond. Warna mata pada Tonkinese sangat bervariasi, sesuai dengan warna bulunya.[1]
Tonkinese | |
---|---|
Berkas:Tonkinese.jpg | |
Asal | Kanada |
Standar ras | |
TICA | standar |
CFA | standar |
ACF | standar |
CCA | standar |
AACE | standar |
ACFA/CAA | standar |
Kucing domestik (Felis catus) |
Tonkinese memiliki 4 warna bulu, yaitu seal atau sable (coklat tua), champagne atau chocolate, platinum atau liliac atau juga frost, dan blue (abu-abu). Sedangkan, pola bulu juga terdapat 4, yaitu point (pola warna seperti pada Siamese dengan kontras warna tubuh daerah point (telinga, ekor dan kaki) terlihat sangat jelas), mink (ciri khas pola warna Tonkinese dengan kontras pertengahan antara Siamese dan Burmese), dan solid (pola warna seperti Burmese dan bukan solid yang sebenarnya).[1]
Sejarah
Sejarah pernah menunjukkan bahwa, pada tahun 1800-an ada ras Siamese berwarna coklat yang sebenarnya adalah ras Tonkinese. Namun, ras Tonkinese yang pertama dicatat dengan nama Wong Mau. Wong Mau dibawa dari Birma ke Amerika Serikat pada tahun 1930-an.[1]
Pada tahun 1950-an, ada seorang pemilik kucing bernama Milan Greer dari New York yang ingin menciptakan ras baru melalui program pembiakan dengan menghasilkan kucing dengan warna bulu mahoni dan point yang gelap. Kemudian, Milan menyilangkan ras Siamese dengan Burmese. Setelah penyilangan, lahirlah anak-anak kucing yang kemudian diberi nama oleh Milan dengan nama "Golden Siamese". Ternyata, Golden Siamese yang diciptakannya tidak menghasilkan warna bulu yang Milan inginkan, melainkan menghasilkan warna bulu seal point (point coklat tua).[1]
Pada tahun 1950-1960, kucing-kucing yang ia ciptakan menjadi sangat populer. Kucing-kucing yang ia hasilkan merupakan kucing dengan genetik murni selama 5 generasi. Namun setelah 5 generasi, Milan mulai kehilangan minatnya untuk terus mengembangbiakan kucing-kucingnya. Kemudian pada awal tahun 1960, ada seorang pencinta kucing dari Kanada yang bernama Margaret Conroy yang kemudian memutuskan untuk melakukan persilangan dari ras Siamese berwarna seal point dengan Burmese berwarna sable (coklat tua). Pada saat itu, ras Siamese belum memiliki sifat-sifat genetik yang murni dan stabil, sehingga Siamese disilangkan. Dibantu oleh temannya, Margaret kemudian menuliskan standar ras tersebut dan memberikannya kepada Canadian Cat Association (CCA).
Pada tahun 1960, ras tersebut telah diakui di Kanada. Pada tahun 1971 oleh CCA, Tonkinese telah mendapatkan status "Championship". Kemudian, pada tahun 1979 oleh Cat Fanciers' Association (CFA) dan The International Cat Association (TICA), Tonkinese juga telah mendapatkan status yang sama. Pada akhir tahun 1960-an, Margaret sudah tidak lagi mengembiakkan ras Tonkinese, tetapi kucing-kucing yang telah dihasilkannya menyebar luas ke Amerika Serikat. Pada tahun 1965, ada seorang peternak kucing dari Amerika Serikat bernama Jane Barletta mulai mengembiakan ras Tonkinese.[1]