Tengku Nazly
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3836 hari 1098 menit lalu. |
Tengku Nazly (Medan, 30 April 1935) adalah seorang tokoh ahli tari Melayu.[1] Ayahnya bernama Tengku Radjih Anwar, dan kakeknya bernama Sulaiman Syariful Alamsyah, seorang sultan Serdang (Deli terakhir dan termasuk bangsawan yang mempunyai minat yang besar dalam kesenian.[2] Sekitar tahun 1942, keluarga istana Serdang mengajari suatu grup Makyung (bentuk teater Melayu yang menonjolkan musik dan tari).[2] Tengku Nazly mengembangkan tarian wanita di kalangan istana dengan tngkatan yang lebih rumit dan terperindi dibandingkan dengan ronggeng yang berkembang di luar istana.[2] Dia diakui sebagai sumber perbendaharaan tari Melayu yang kaya, sekaligus sebagai Dewan Kesenian Jakarta dan Akademi Tari LPKJ mulai dari tahun 1972.[2] Kemudian Nazly diangkat sebagai guru tari Melayu di akademi tersebut.[2] Dia pernah menugaskan untuk enyusun pementasan bagi Bengkel Tari Folklorik, juga merumuskan kriteria keindahan tari Melayu untuk festival tari Melayu.[2] Nazly jugalah yang memberikan penjelasan tehnik dan mendemonstrasikan kaidah-kaidah tari Melayu dalam Lokakarya Tari Melayu.[2] Dia juga turut menggarap Tari Pendidikan untuk sekolah-sekolah dasar di Jakarta dengan permainan anak-anak dalam gerak dan nyanyi Melayu pada tahun 1978.[2]