Erosi Genetika adalah hilangnya sumber daya genetik.[1] Erosi genetika merupakan masalah yang keprihatinan dan cukup serius.[2] Hal itu dapat terjadi karena erosi genetika akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada hewan dan tumbuhan.[2] Keaneragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap species secara bertahap maupun drastis.[2] Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan.[2]

Berkas:Geneticerosion45percent.jpg
Erosi genetika

Dampak

Hilangnya gen pada suatu species tertentu dapat menjadikan species tersebut menjadi punah.[2] Punahnya suatu species tertentu dapat mempengaruhi kehidupan species lain yang bisa jadi kehidupannya bergantung pada keberadaan species yang punah tersebut.[2] Akhirnya, hilangnya suatu species akibat dari adanya erosi genetika akan berpengaruh secara menyeluruh kepada lingkungan sekitar.[2]

Penyebab

Penyebab erosi genetika dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia.[2] Erosi genetika yang disebabkan dari faktor manusia lebih mengkhawatirkan daripada karena faktor alam.[2] Proses erosi genetika pada hewan dapat terjadi karena beberapa macam faktor yaitu karena hilangnya habitat alami, jarak geografis antar species, dan fragmentasi habitat.[2] Hilangnya habitat alami dari suatu species dapat menyebabkan tingkat kematian hewan menjadi lebih tinggi sehingga banyak hewan yang mati sebelum berkembangbiak.[2] Jarak geografis antar species dapat menjadi penghalang atau pembatas suatu hewan untuk melakukan perjalanan supaya bertemu dan berkembangbiak dengan species lainnya.[2] Keterbatasan tersebut menjadikan banyak terjadi perkawinan sedarah yang menyebabkan rendahnya keaneragaman genetik dan banyak keturunan yang mengalami cacat fisik akibat perkawinan sedarah.[2]

Hilangnya habitat alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetika pada tumbuhan.[2] Penggembalaan hewan ternak secara berlebihan pada suatu kawasan dapat membuat tanaman di sekitar kawasan tersebut mengalami erosi genetika.[2]

Pencegahan dan Penanggulangan

Rujukan

  1. ^ Reijntjes, Havertkort, Bayer, Coen, Bertus, Ann. Pertanian Masa Depan = Kanisius. Yogyakarta. hlm. 225. ISBN 979-672-453-7. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Genetic Erotion". Bright Hup. Diakses tanggal 24 Juni 2014.